Aku mendengarkan lagu yang dinyanyikan Elsa. Liriknya.. Mungkin kalian pikir, akan sesuai dengan keadaan aku saat ini. Itu sih kembali pada pemikiran kalian masing-masing. Kalian bisa bebas memikirkan apa saja tentang diriku. Begitu pun dengan diriku. Aku juga bisa bebas memikirkan tentang kalian semua.
Aku akui kalau aku menyukai lagu itu. Lagunya enak sekali untuk didengar. Lirik yang paling aku suka You don't know what it's like. Yah.. Kamu tidak tahu rasanya. Kita semua mempunyai rasa pada kehidupan ini. Sekali pun orang terdekat, paling dekat seperti kita punya kembaran. Tidak akan ada kesamaan pada apa yang kita rasakan dalam hidup ini.
"Tidak terlalu buruk." ujarku.
"Apanya? Suaraku?" tanya Elsa bingung.
"Bukan. Tapi lagunya." jawabku. "Apa itu lagu kesukaan mu?"
"Hmm.. Mungkin. Setelah aku merasakan apa yang aku rasakan sama dengan lirik lagu itu. Aku jadi suka mendengarkan nya."
"Sudah aku duga."
"Apa?"
"Jika kamu bisa merasakan isi lagu yang akan kamu nyanyikan, otomatis suara kamu akan terdengar bagus."
Elsa tersenyum malu mendengarnya. "Tapi.. Tetap saja tidak sebagus penyanyi aslinya."
🎭🎭🎭
Waktu terus berjalan. Aku dan Elsa yang asik mengobrol banyak hal, tidak menyadari bahwa matahari telah terbit. Jujur aku tidak pernah mengobrol santai seperti ini sebelumnya. Awalnya sih enggan untuk menanggapinya. Walau aku terus berbicara seadanya, Elsa tetap mengajak aku berbicara ini itu.
Setelah keluar dari dalam tenda, aku langsung teringat mobil yang aku tinggal begitu saja kemarin sore. "Elsa, aku tinggal dulu ya? Aku harus segera mengganti ban mobil ku yang bocor kemarin." ujar ku pamit.
"Oh! Iya." balas Elsa. "Mau aku bantu?" lanjutnya bertanya.
"Tidak perlu. Aku bisa sendiri."
"Ok baiklah."
"Kalau ada apa-apa, kamu bisa menyusul aku." Elsa menganggukkan kepala, "Hmm"
Sebelum menuju mobil, seperti biasa aku melakukan pemanasan. Lalu jogging selama satu jam. Selama jogging menyusuri hutan, aku sempat mengambil berbagai buah yang tumbuh di hutan ini. Tidak banyak memang namun cukup untuk aku sarapan. Sadar atau tidak, aku telah sampai danau plitvice.
Danau Plitvice merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO di Kroasia yang menjadi bagian dari Nacionalni Park Plitvicka Jezera atau dalam bahasa Indonesia Taman Nasional Danau Plitvice. Tempat ini adalah taman nasional tertua di Eropa Tenggara dan taman nasional terbesar di Kroasia.
Plitvice terkenal karena pemandangan danau jernih dan indah sewarna batu turqoise (pirus) yang dialiri serangkaian air terjun kecil. Jika dilihat dari permukaan sebenarnya danaunya sendiri terdiri dari 16 buah danau yang tampak menyatu. Danau-danau tersebut merupakan pertemuan beberapa sungai kecil serta sungai-sungai bawah tanah. Keenambelas danau tersebut dipisahkan oleh semacam bendungan yang terbentuk secara alami dari endapan tanaman mati, lumut, ganggang, dan bakteri.Bodohnya aku baru ke sini sekarang. Padahal aku membangun rumah dekat danau plitvice. Tapi sekalinya aku keluar sebulan sekali malah berkeliaran di kota saja. Yah.. Rumput tetangga memang terlihat lebih hijau. Itu benar adanya.
Aku berkeliling mengitari danau. Sayangnya aku tidak sempat membawa hand phone yang masih berada di dalam mobil. Huft.. Padahal aku ingin sekali mengabadikan keindahan alam danau ini.
Namun bukan cuma itu saja yang dimiliki oleh Danau Plitvice. Platvice juga punya keunikan berupa warna air yang bisa berubah-ubah, seperti Kelimutu.
Ada 3 warna yang bisa kamu nikmati dari danau ini, mulai dari biru kehijauan, abu-abu atau biru. Warna danau berubah tergantung dari jumlah mineral dan sinar matahari yang membias ke permukaan danau.
.
.
.
.
.
Sekian dulu ya guys..
#littlebees #littlebeeschallenge #littlebees6
Artemisiahanazi
KAMU SEDANG MEMBACA
Ed(lyn)
RandomKisah keseharian Ed(lyn) di kehidupan yang ketiga. Wanita tomboy akut.. Bukan! Bahkan wajahnya memiliki ukiran ketampanan yang hanya dimiliki seorang pria. Sebenarnya dia tidak tahu tentang jati dirinya sendiri. Apa yang diinginkannya? Apa yang tida...