20

17 0 0
                                    

"Jelaskan.." ujar ku pada Kenzie saat berada di kamar hotel.

"Apa yang harus aku jelaskan? Seharusnya aku yang perlu minta penjelasan darimu, Edlyn." balas Kenzie dengan menekan kata namaku Edlyn.

"Lihat penampilan mu sekarang. Apa kamu ingin menyaingi wajah ku yang tampan ini? Lagi pula untuk apa kamu menyembunyikan identitas kamu sebagai perempuan? Aku yakin dua orang yang sarapan bersama mu tadi tidak mengetahui kalau kamu ini seorang perempuan." lanjut Kenzie.

"Itu bukan urusanmu. Bagi orang seperti kamu yang datang dan pergi begitu saja, tidak usah ikut campur."

"Apa kamu marah padaku? Kalau kamu marah padaku seperti ini, aku akan jadi salah paham loh. Benar nih kamu mau marah padaku? Padahal aku datang ke sini ingin membantu mengembalikan kamu seperti perempuan kembali tanpa harus mengikuti lagi tantangan atas kekalahan mu dari tante Honey." jelas Kenzie.

"Bagaimana? Apa mau masih marah padaku?"

"Tidak perlu." jawabku cuek.

"Hahaha.. ternyata kamu tidak pernah berubah ya? Kamu masih Edlyn yang aku kenal dulu. Itu artinya, aku tahu kamu akan memaafkan aku juga pada akhirnya. Oh ya, aku datang ke sini hanya ingin memberimu kabar aku langsung. Selama ini aku sibuk menekuni bidang yang aku sukai ini. Kamu tahu bukan, apa pekerjaan yang aku sukai? Kalau kamu membutuhkan aku, jangan sungkan ya? Aku pasti akan langsung datang membantu mu. Apa pun itu."

"Tapi.. Apa kamu tahu? Aku masih tidak menyangka ini semua. Hahaha.. Sebenarnya apa taruhan yang diberikan Honey padamu? Aku tahu sih kalau tante mu itu psikolog gila. Yah itu menurut ku sih. Tidak ada dan tidak pernah aku menemukan orang sepertinya di dunia ku ini."

"Oh ya satu lagi, maaf kalau aku pergi tanpa ada kabar apa pun untuk mu. Sebelum aku pergi lagi, aku akan nengantar kalian bertiga pulang. Aku tahu kamu sengaja tidak membawa mobil hanya untuk memberi mereka pelajaran yang berarti. Kamu sungguh perempuan yang baik hati Edlyn."

"Terserah kamu saja."

"Oke let's go!"

Hmm.. Sebelum kami pulang, kalian masih ingat bukan kalau aku ingin membeli bahan makanan untuk persediaan. Makanan yang sempat aku beli tidak akan cukup karena ada Elsa dan Kiara. Selain belanja persedian makanan, sekalian saja aku mengajak keduanya berbelanja pakaian tambahan. Inilah yang aku manfaatkan untuk membalas Kenzie. Hahaha.. Kenzie akan membabtu kita membawakan barang belanjaan yang kita beli. Makan tuh senjata makan tuan. Siapa suruh dia ingin mengantar kami pulang. Seperti yabg dia katakan bukan? Kakau kamu membutuhkan aku jangan sungkan ya? Tidak perlu kasih tabu juga aku pasti aka. Melakukannya. Hahaha..

🎭🎭🎭

Sore harinya, kami baru sampai rumah dengan selamat. Aku sendiri ingin cepat-cepat masuk kamar dan beristirahat. Gara-gara kemarin malam, telepon dari tante Honey membuat ku jadi tidak bisa tidur. Dia selalu saja banyak akal untuk mengganggu hidupku. Inilah hidupku yang penuh warna. Terlalu berwarna hingga membuat aku tetap ingin tinggal di rumah tengah hutan.

"Ed.." baru saja aku ingin masuk kamar lalu beristirahat, Kiara malah memanggil ku. Aku berbalik menatap Kiara.

"Karena aku tidak tahu apa yang kamu suka, untuk makan malam nanti kamu ingin makan apa? Nanti akan aku buatkan untukmu." jelas Kiara.

"Buat apa saja yang kamu suka. Aku tidak masalah." jawab ku datar.

"Oke, baiklah."

.

.

.

.

.

Hampir aja aku ketiduran.. Aku ngga boleh melewatkan update ini.. Pokoknya aje kendor ya hahaha...

#littlebees #littlebeeschallenge #littlebees20

Artemisiahanazi

Ed(lyn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang