Selamat datang di rumahku!! Rumahku tidak terlalu besar. Namun tidak terlalu kecil juga. Cukuplah untuk kami bertiga. Di rumahku terdapat tiga kamar. Di setiap kamar terdapat kamar mandi pribadi. Satu kamar terdapat di bawah, dua kamar di lantai atas. Kalau di lantai pertama terdapat satu kamar, ruang tamu, dapur, ruang makan dan bagasi. Yah ada bagasi mobil.
Sebenarnya bisa saja mobil masuk sampai rumah. Cuman rute jalannya dibuat memutar jauh. Sedangkan di lantai dua. Terdapat dua kamar, ruang olahraga, ruang perpustakaan dan ruangan tv. Yah ruangan tv.
Rumah di tengah hutan jaman sekarang, bukan berarti kita tidak bisa memiliki barang elektronik. Kalau kalian berniat ingin membangun rumah di tengah hutan, aku sendiri akan berpikir bagaimana cara memanfaatkan lingkungan alam sekitar. Terakhir, di halaman depan terdapat kolam renang.
🎭🎭🎭
Dari tempat aku parkir mobil sampai rumah tidaklah terlalu jauh. Hanya sekitar sepuluh menit saja. Tapi aku bilang ke Elsa dan Kiara hanya lima menit. Walau aku sudah beritahukan, mereka berdua ternyata tidak menghitung waktu untuk sampai rumahku.
Saat samapai rumahku, keduanya hanya terdiam mematung di depan rumah. Mungkin kagum akan bangunan yang mengikuti model rumah jaman sekarang. Tidak ada yang tidak mungkin bukan?
"Siapa yang mendesain rumah ini Ed? Rumah ini bagu sekali." ucap Kiara kagum.
"Teman tante ku." jawab ku.
"Kolam renang? Aku tidak salah lihat kan? Di halaman depan rumahmu benar ada kolam renang nya kan Ed?" tanya Elsa antusias. Tentu saja kolam renang. Aku kan tidak buat kolam ikan. Aku hanya menganggukkan kepala menanggapinya.
"Wah.. Kebetulan aku belum mandi dari kemarin!" seru Elsa seraya berlari kecil ke arah kolam dan brus.. Elsa langsung menceburkan diri ke kolam renang.
Aku lirik Kiara yang masih terdiam. "Kamu tidak ingin ikutan? " tanyaku.
"ya? Emm.. Nanti saja. Aku ingin melihat ke dalam rumahmu terlebih dahulu. Boleh!?"
"Tentu saja."
Aku dan Kiara meninggalkan Elsa yang masih berenang untuk masuk ke dalam rumah. kiara terus berkeliling tanpa aku persilahkan. Sedangkan aku yang membawa barang belanjaan langsung menuju dapur. Sekalian saja ku buatkan minuman dan cemilan untuk kami bertiga.
"Rumahmu tenyata minimalis tapi terlihat luas ya? Ada banyak kaca jendela yang bisa langsung menikmati alam luar lagi. Aku juga suka dengan tempat perpustakaan terbukanya Ed. Kita bisa bersantai di sana menikmati waktu luang membaca buku." jelas Kiara melaporkan hasil menjamah sekeliling rumah.
"Apa kamu sudah melihat kamar di ruamh ini?"
"Iya.."
"Kamar mana yang kamu suka?"
"Aku akan memakai kamar bawah saja Ed. Aku tahu kamu memakai kamar di pojok atas. Tapi nanti kalau aku memilih kamar di samping kanarmu, aku dan Elsa pasti akan rebutan. Aku tidak ingin ribut dengannya lagi." jelas Kiara.
"Kenapa kamu berpikir seperti itu? Aku rasa.. Elsa juga akan memilih kamar di bawah."
"Benarkah? Kenapa?"
"Karena dia orang yang malas."
"Kamu ini ada-ada saja Ed. Tentu saja Elsa akan memilih kamar di lantai atas samping kamarmu Ed."
Aku tersenyum miring, "Lihat saja nanti."
"Sekarang tolong kamu panggilkan Elsa untuk segera kumpul di ruang tamu. Kita nanti akan membahasnya. Sekalian aku akan memberi tahu apa persyaratan untuk tinggal di rumah ini." lanjutku.
"Baiklah Ed."
.
.
.
.
.
Umm dari kemarin aku nulis ini cerita merem melek.. Ga tau nyambung atau ngga.. Yang penting bisa update..
#littlebees #littlebeeschallenge #littlebees9
Artemisiahanazi
KAMU SEDANG MEMBACA
Ed(lyn)
RandomKisah keseharian Ed(lyn) di kehidupan yang ketiga. Wanita tomboy akut.. Bukan! Bahkan wajahnya memiliki ukiran ketampanan yang hanya dimiliki seorang pria. Sebenarnya dia tidak tahu tentang jati dirinya sendiri. Apa yang diinginkannya? Apa yang tida...