Setelah puas kurung diri di kamar, aku akhirnya keluar karena rasa lapar di perutku ini. Tengah malam begini semuanya pasti sudah pada tidur bukan? Tapi.. Kenapa suasana nya gelap sepi mencekam begini sih? Lampu yang menyala hanya lampu di dapur saja. Dari pada penasaran, aku yang memang tengah lapar langsung beranjak ke dapur. Dan ternyata di dapur tidak ada siapa-siapa.
Anehnya, seperti biasa di meja dapur sudah tersedia makanan yang masih hangat. Berarti makanan ini belum lama dibuat. Aku mencari kertas memo yang mungkin sempat di tulis Kiara seperti biasa. Huft.. Hasilnya aku tidak menemukan apa pun. Ya sudahlah, ngga usah banyak di pikirkan. Lagi pula ini kan rumahku. Semua yang ada di sini adalah milikku. Kenapa aku malah pusing ini makanan punya siapa? Dan siapa yang buat? Jadi aku makan saja deh.
Bila aku rasakan makanan yang aku makan ini, terasa familiar. Apa cuman perasaan aku saja? Mana mungkin dia yang buat. Baru saja siang tadi aku kirim pesan, sekarang dia sudah ada di rumah aku ini. Lalu membuat makanan ini. Tidak mungkin bukan? Kalaupun dia datang, sudah pasti rumah aku akan terlihat heboh. Bukan malah sepi kaya rumah hantu begini. Eh.. Tapi tidak ada yang tidak mungkin sih baginya. Sekitar delapan puluh lima persen dari seratus persen, Honey bisa melakukan apa saja. Termasuk datang ke sini secepatnya.
Tiba-tiba saja semua lampu menyala. Satu persatu muncul mendatangi aku yang terlihat bingung, tapi tetap terlihat datar sih bagi mereka. Kiara, Elsa dan Kenzie kini tengah berdiri menghadap ke arah ku. Mau apa sih mereka? Kenapa jadi aneh kaya gini? Apa mereka mau ikut makan juga? Suasana tetap sunyi, tidak ada yang berbicara.
"Kalian bertiga kenapa?" tanyaku setelah sekian menit hanya saling tatap. Tidak ada yang menjawab. Masih tetap diam. Hanya saja lirik mata mereka seperti orang yang kelilipan. Aduh..
Samar aku mendengar suara sepatu high heels perlahan mendekat. Siapa lagi itu? Bukannya semua orang yang tinggal di rumah ini sudah berada di hadapan aku semua? Kalau ada seseorang yang datang, kenapa tidak memberitahukan nya kepadaku? Loh! Kenapa aku jadi tidak bisa napas begini sih? Ternyata yang datang itu Honey rupanya. Tolong siapa saja katakan kalau ini hanyalah mimpi.
"Bagaimana makanan buatan aku? Masih enak seperti yang dulu bukan?" tanya Honey. Oh.. Ternyata ini bukan mimpi..
"Buat apa ke sini?" balasku bertanya balik. Aku yakin akan terjadi perang.
🎭🎭🎭
Elsa, Kiara dan Kenzie terlihat seperti cucian baju numpuk. Semalaman mereka bertiga hanya melihat aku dan Honey debat ini itu. Termasuk urusan Elsa dan Kiara. Aku harus segera menuntaskan nya. Hari ini juga aku harus mengantar Keduanya kembali sampai rumah masing-masing. Selain itu, aku yang seorang perempuan terbongkar sudah.
Kini aku tengah di perjalanan bersama Elsa dan Kiara. Yang pertama akan aku antarkan pulang adalah Kiara. Kasihan suaminya kalau menunggu terlalu lama. Setelah itu baru aku akan mengantarkan Elsa pulang ke rumh kakaknya.
"Aku yakin kalau suamimu pasti akan sangat senang melihat kamu kembali pulang ke rumah. Setelah aku melihatnya, dia orang yang dapat di percaya dan sangat bertanggung jawab. Kiara, kamu tidak perlu lagi berprasangka apa pun lagi padanya. Semuanya terlihat jelas di wajahnya, bahwa dia orang yang tulus menerima kamu apa adanya." terang ku pada Kiara.
.
.
.
.
.
Hai semua.. Aku bener bener ngga nyangka ini udah hari ke26 challenge. Itu artinya tinggal empat hari lagiii..
#littlebees #littlebeeschallenge #littlebees26
Artemisiahanazi
KAMU SEDANG MEMBACA
Ed(lyn)
RandomKisah keseharian Ed(lyn) di kehidupan yang ketiga. Wanita tomboy akut.. Bukan! Bahkan wajahnya memiliki ukiran ketampanan yang hanya dimiliki seorang pria. Sebenarnya dia tidak tahu tentang jati dirinya sendiri. Apa yang diinginkannya? Apa yang tida...