Paginya sekitar jam lima, aku sudah bangun. Segera aku cek lantai atas, apakah masih berantakan kaya kapal pecah atau sudah rapih kembali. Ternyata sudah rapih kembali. Hanya saja.. Keadaan Elsa dan Kiara sangat buruk. Mereka berdua masih tertidur di ruangan tv dalam keadaan babak belur! Ini sebenarnya ada apa sih? Kenapa jadi begini?
Dengan baik hati, aku siram saja Elsa dan Kiara dengan dua gelas di tanganku. Aku tidak main-main sekarang. Kalau bisa aku mengeluarkan tanduk di kepala, akan aku keluarkan sekarang juga. Aku tidak habis pikir dengan dua anak sok besar di hadapanku ini. Semalam baru aku tinggal sebentar sudah bikin rumahku berantakan. Paginya mereka malah tidur di ruang tv dengan keadaan babak belur. Bukannya sudah aku kasih tahu ya? Kalau ada sesuatu yang gawat darurat, seharusnya mereka beri tahukan padaku.
Setelah aku siram, mereka berdua sontak terbangun dengan kesal. Keduanya semangat sekali menyumpah serapah karena sudah mengganggu mereka tidur. Apalagi dengan cara disiram. Semangat itu luntur ketika melihatku. Keduanya kompak menundukkan kepala.
"Aku kan sudah bilang untuk bangun pagi. Kenapa kalian masih tidur?" tanyaku dingin. Elsa maupun Kiara tidak berani bersuara.
"Lima menit lagi aku tunggu di bawah!" lanjutku. Dan ini perintah yang tidak bisa dibantah. Hahaha...
Lima menit kemudian, Elsa dan Kiara sudah berada di bawah dengan keadaan lumayan baik daripada sebelumnya. Namun raut wajah mereka seperti kertas kusut. Karena sudah aku siram, selanjutnya aku beri energy kan? Biar tidak kusut lagi.
"Ikuti aku!" perintahku.
Kami bertiga berjalan menyusuri hutan dengan berjalan kaki. Sejam.. Dua jam..
"Ed! Sebenarnya kita mau kemana?" tanya Elsa yang mulai lelah mengikuti tanpa aku beri tahu tujuannya.
"Ed! Aku lelah sekali. Tidak bisakah kita istirahat sebentar?" tanya Kiara dengan suara tercekat.
Huftt.. Baru dua jam perjalanan sudah mengeluh. Untung aku bawa tas 'doraemon'. Aku berhenti berjalan dan mengeluarkan botol air dan pancake yang sempat aku buat sehabis bangun tidur.
"Sepuluh menit." ucapku cuek. Elsa dan Kiara langsung membuang muka kesal.
"Setidaknya beritahu kita mau kemana? Ed!" tanya Elsa kesal.
"Aku tidak memaksa untuk kalian ikut." jawabku cuek. Mendengarnya, sontak saja dua pasang mata langsung melotot ke arah ku.
"Apa kamu sudah gila Ed? Apa karena kita menumpang di rumahmu, kamu jadi seenaknya memperlakukan kita seperti ini?" Elsa mulai marah. Hei! Ada kaca ngga sih? Seharusnya aku yang bertanya seperti itu pada kalian. 'Apa karena aku sudah berbaik hati telah mengizinkan kalian tinggal di rumahku, jadi kalian bisa seenaknya membuat rumahku berantakan?' ingin sekali aku membalas ucapannya. Tapi untuk apa? Membuang tenaga saja. Aku balas saja dengan senyum miring.
"Aku juga tidak akan menahan kalian, kalau ingin pergi dari sini juga rumahku."
"Apa kamu orang se-berengsek ini Ed?"
"lima menit lagi. Kita harus berangkat kalau ingin cepat sampai. Aku tidak akan membuat kalian menyesal telah mengikuti ku." ucap ku mengakhirinya.
Mungkin Elsa dan Kiara sedang menyumpahi ku. Mungkin mereka juga ingin menguburku hidup-hidup. Aku tidak peduli. Terserah mereka mau berpikir apa. Yang menjadi tujuanku sekarang adalah secepat mungkin sampai. Sampai di tempat yang aku baru datangi kemarin. Danau plitvice! Aku sudah tidak sabar untuk cepat kembali ke sana bersama kedua orang tidak tahu diri ini. Hahaha..
.
.
.
.
.
Ini aku kebetulan bikinnya pas lagi kesel.. Jadi Ed ikutan dibikin ngeselin..
#littlebees #littlebeeschallenge #littlebees12
Artemisiahanazi
KAMU SEDANG MEMBACA
Ed(lyn)
RandomKisah keseharian Ed(lyn) di kehidupan yang ketiga. Wanita tomboy akut.. Bukan! Bahkan wajahnya memiliki ukiran ketampanan yang hanya dimiliki seorang pria. Sebenarnya dia tidak tahu tentang jati dirinya sendiri. Apa yang diinginkannya? Apa yang tida...