19

22 1 0
                                    

"Hai girl's.." sapa Kenzie dengan senyum menggoda. Ingin aku rasanya memasukkan dia ke karung lalu melemparnya ke laut.

"Waw.. Siapa yang aku lihat ini? Sudah lama sekali aku tidak bertemu denganmu, gadis ku." ucapnya padaku. Ok jangan salahkan aku karena dia yang memulai duluan.

"Berengsek.." desisku marah. Langsung aku mencekik lehernya dengan satu lengan ku. Bukannya menghindar atau setidaknya menahan, Kenzie malah tertawa keras dan berpura-pura mengaduh sakit.

"O.. Oke.. Oke.. Aku menyerah.. Tolong lepaskan!" serunya meminta dilepaskan. Sebelum aku melepaskannya, aku berbaik hati menambahkan polesan tanganku di kepalanya.

"Apa yang kamu lakukan di sini, Kenzie?" tanyaku dingin.

"Hei.. Ayolah girl, apa kamu tidak merindukan teman berengsek mu ini? Belum lama ini aku kembali. Aku hanya ingin mengetahui bagaimana kabarmu di sini?"

"Huft.. Seperti yang kamu lihat."

"Hmm.. Seperti yang aku lihat ya? Yang aku lihat sekarang, kamu sedang sarapan di restoran hotel bersama dua orang gadis lain. Siapakah mereka?" tanya Kenzie yang sedang mencuri perhatian Elsa dan Kiara. Dasar playboy!

"Maafkan aku. Seharusnya aku terlebih dahulu memperkenalkan diri. Namaku Kenzie Puth. Kalian bisa memanggilku Kenzie. Aku adalah temannya Dari kecil." ucap Kenzie memperkenalkan diri.

"Kalau boleh tahu, siapakah nama kalian berdua wahai gadis cantik?" lanjutnya.

"Aku Kiara Arsyla Khanza, panggil saja aku Kiara. Dan maaf, aku bukan lagi seorang gadis. Aku sudah menikah." jawab Kiara seraya memperlihatkan cincin di jari manis tangannya.

"Benarkah? Oh sayang sekali." ucap Kenzie dengan raut wajah dibuat sedih.

"Ekhm.. Namaku Elsabila Reva. Panggil saja aku Elsa." ucap Elsa memperkenalkan diri.

"Elsa? Nama yang cantik. Secantik orangnya." gombal Kenzie seraya mengedipkan satu matanya. Kebetulan ada pisau dan garpu. Yang mana harus aku pakai untuk mencolok matanya ya?

"Terimakasih."

"Ada hubungan apa kalian dengan sahabatku Ed? Aku rasa, tidak mudah bagi Ed atau pun kalian untuk menyatu sampai sarapan bersama di sini? Kalian bisa lihat sendiri cara dia menyapa ku tadi bukan. Kasar dan dingin errr."

"Kami berdua tinggal di rumah Ed untuk sementara ini, karena satu dan lain hal." jelas Kiara.

"Oh my gosh.. Kabar menakjubkan apa ini? Benarkah Ed? Padahal aku yang ingin memberikan mu kejutan. Tapi aku sudah kalah telak dengan kabar ini. Tapi aku jadi ikut senang mendengarnya jika kamu seperti ini." seru Kenzie.

"Apa kamu sudah sarapan? Kalau sudah pergilah, kamu mengganggu sarapan pagi kita." ujar ku datar.

"Oh maaf kalau aku sudah mengganggu sarapan pagi kalian. Silakan lanjutkan saja lagi sarapan pagi kalian. Jangan hiraukan aku. Sebagai tanda maaf ku, biar aku yang bayar makanan ini." terang Kenzie, yang hanya di tanggapi dengan anggukan dan senyuman dari Elsa dan Kiara. Sedangkan aku tidak peduli.

Kenzie Puth adalah teman sekolahku dari aku sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Sebenarnya kami berdua tidak sengaja selalu satu sekolah walau tidak satu kelas. Kami berdua juga baru akrab saat kami di sekolah menengah atas. Sifat Kenzie yang suka sok akrab dan memang playboy ini menjadi hal yang biasa buatku. Dengan begitu juga aku bebas menyiksanya jika dia berbuat macam-macam pada orang lain. Kalau denganku sih dari awal kenal juga dia tidak pernah berani untuk mendekati ku, seperti merayu pada kebanyakan gadis lainnya. Hmm.. Coba saja kalau berani, akan aku bunuh dia. Akan aku mutilasi badannya. Akan aku bakar dia sampai tidak tersisa. Hahaha..

.

.

.

.

.

Aduuhh ngantuk banget ini.. Kalau bukan karena challenge, aku mungkin ngga lanjutin ceritanya. Hahaha..

#littlebees #littlebeeschallenge #littlebees19

Artemisiahanazi

Ed(lyn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang