14

28 3 0
                                    

"Ed, haruskah kamu seperti ini? Ini ngga lucu, kamu tahu itu?" teriak Elsa. Seperti biasa, aku tersenyum miring.

"Kamu tahu? Dari semua pria yang pernah aku temui, kamu paling brengsek Ed!"

Sialnya, Elsa kenapa sih harus berteriak? Apa dia ngga punya otak apa? Dengan dia berteriak seperti ini, akan makin banyak mengundang binatang liar untuk mendekat. Huftt.. Kita harus segera bergerak, sebelum terlambat.

Aku menghampiri Kiara dan berlutut di hadapannya. "Apa kamu bisa berjalan?" tanyaku lembut. Kiara sedikit berjaga jarak dariku. Dia hanya diam.

Ayolah.. Jangan membuat ku pusing seperti ini. Aku tidak ingin mengeluarkan tenagaku hanya untuk berdebat dengan Elsa. Aku akui aku salah karena sudah berlebihan. Tapi kalau mau dapat permintaan maaf dariku, tentu saja kalian harus meminta maaf terlebih dahulu. Bukankah seperti itu urutannya?

"Hei.. Apa kalian bisa lihat? Yang aku tembak tadi hanyalah babi hutan. Kalau saja kalian bisa diam dan tidak bersuara terus, binatang liar yang ada di sekitar sini tadak akan mendekat. Sekarang kalian pikirkanlah, setelah Elsa berteriak apa binatang lain tidak akan kesini? Kalau kalian tidak ingin jadi santapan hewan liar yang hidup di hutan ini, lebih baik kita cepat pergi." terang ku panjang lebar dengan lembut dan sabar agar Elsa dan Kiara sedikit mengerti.

"Kiara, kalau kamu masih belum kuat untuk berjalan naik saja ke punggungku."

Kiara masih bingung. Dia sebenarnya masih takut dan marah padaku. Percuma saja aku berbicara baik-baik juga, di mata mereka aku adalah pria berengsek. Bukan pria sih, lebih tepatnya perempuan berengsek. Aku tidak peduli itu. Aku juga tidak bisa menunggu Kiara mengerti dan mau naik ke punggungku. Jadi terpaksa aku menarik tangan Kiara ke pundak ku. Sehingga aku bisa menggendong nya di punggungku. Terakhir, aku juga menggandeng tangan Elsa sekaligus.

🎭🎭🎭

Siang menjelang sore, akhirnya kami bertiga baru sampai. Petualangan yang melelahkan. Bukan hanya fisik tapi juga kejiwaan ku ikut lelah menghadapi Elsa dan Kiara. Sekarang mereka lagi bersuka cita, jingkrak jingkrak an, berlari ke sana kemari sambil haha hihi. Kedua orang ini takjub akan keindahan danau plitvice. Aku tidak tahu lagi harus bagaimana melihat Kiara yang sebelumnya tidak kuat untuk berjalan, sekarang sedang berlari-lari mengelilingi danau plitvice.

Huftt.. Aku jadi tidak tega kalau harus menghilangkan rasa bahagia mereka saat ini. Aku juga sama seperti mereka sekarang. Semua beban berat seketika hilang begitu aku mengamati keindahan danau ini. Suara air yang mengalir membuat ku tenang sekali. Ternyata, aku tidak salah memilih tempat untuk aku tinggal. Coba saja.. Kalau mereka juga ada di sini bersamaku. Mungkin kebahagiaan ku akan jadi lebih sempurna.

Aku mengeluarkan digital camera ku untuk mengabadikan tempat ini. Aku juga mengambil beberapa potret Elsa dan Kiara. Keduanya terlihat sedang bersenang-senang. Yah.. Walau tampang wajah mereka sekarang masih terlihat babak belur. Aku tidak tahu kenapa wajah mereka jadi seperti itu. Aku juga belum menanyakan tentang lantai atas yang sempat aku lihat berantakan. Hmm.. Lihat saja nanti, akan ada waktunya untuk adakan sidang bagi mereka berdua. Dan satu lagi. Aku juga harus tahu, mengapa Elsa dan Kiara meminta izinuntuk tinggal di rumahku? Sebenarnya ada apa dengan mereka berdua yang terlihat kabur dari rumah ini? Pokoknya aku harus tahu. Karena mereka kan tinggal di rumahku.

.

.

.

.

.

Lega banget sih bisa update sore ini.. Kalau update malem-malem itu aku suka bikinnya merem melek dah.. Jadi ceritanya suka ngawur ga jelas.. Hahaha..

#littlebees #littlebeeschallenge #littlebees14

Artemisiahanazi

Ed(lyn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang