2 tahun kemudian...
Perth menghembuskan nafas beratnya ketika pemuda tan berparas tampan dan menggairahkan itu selesai menerima telepon dari seseorang yg sangat tidak di duga. Perth menjatuhkan telepon genggam itu begitu saja di atas kasur dan kembali menghembuskan nafas lelahnya. Sampai suatu tangan yg lembut dan halus melingkar di sekitar perutnya dan naik ke dadanya, mendekap tubuh pria gagah yg entah sejak kapan memiliki otot yg sangat menggoda itu. Membuyarkan lamunanya.
"Perth, ada apa?" ucap pria manis yg kini menjatuhkan pipi chubby nya di bahu pria tan itu.
"Ah, tidak apa-apa, Saint. Hanya telepon dari P'Chen"
Saint mengangguk tanda mengerti. Kembali merasakan aroma tubuh kekasihnya itu yg selalu ia sukai.
Perth dan Saint. Setelah 2 tahun berlalu sejak operasi itu, kini mereka menjalin hubungan dengan serius. Perth membelikan Saint sebuah apartemen mewah yg tidak jauh dari condominium TEMPT. Terkadang Perth suka menginap di apartemen Saint, meskipun waktunya tetap lebih banyak bersama dengan TEMPT. Kini mereka sedang berada di apartemen Saint. Duduk di atas kasur dengan badan yg setengah telanjang akibat aktifitas malam mereka semalam.
Namun yg terjadi sekarang, setelah Perth mendapatkan sebuah panggilan telepon dari orang yg Saint tidak tau, tiba-tiba merubah mood Perth seketika. Entah apa yg baru saja di bicarakan oleh P'Chen barusan pada Perth.
Perth membalikkah badannya untuk melihat wajah kekasihnya lebih jelas. Mendekap tubuh kurus itu dan tersenyum sangat manis. Menikmati tiap sudut wajah indah kekasihnya itu. Membelai pipinya pelan.
"Saint, aku sangat mencintaimu. Kau percaya padaku, kan?"
Saint mengangguk dalam. "Tentu saja aku percaya, Perth. Aku juga sangat mencintaimu"
Perth kemudian mendorong tubuh Saint pelan hingga tubuh itu terbaring ke atas kasur kembali. Perth menindihnya pelan, menatap dalam kedua binar indah itu. Lalu mata Perth terfokus pada bibir kekasihnya yg semerah cherry. Mensejajarkan posisi bibir mereka dan meraup bibir indah indah itu dalam.
Perth mencium bibir Saint dalam dan nikmat. Bergantian menarik dan menggigit bibir atas dan bibir bawah Saint dengan penuh kasih sayang. Membuat Saint sedikit mengerang pelan karena ulah pria dominan yg ada di atasnya itu. Perth menciumi Saint seakan tidak ada lagi hari esok. Selalu begitu. Saint membalas semampunya meskipun tetap saja tak bisa mengimbangi kemampuan bercinta seorang Perth Tanapon.
"Sayang, aku harus kembali ke gedung rekaman. P'Chen menungguku" kata Perth setelah melepaskan ciuman panas mereka itu.
"Apa kau akan menginap malam ini disini?"
"Aku belum tau, tapi sepertinya aku akan pulang malam. Jangan menungguku, ya"
Perth pun beranjak dari atas kasur. Mengambil baju dan celananya yg di berserakan di lantai. Memakai dan merapikannya. Saint memperthatikannya dari atas kasur kekasihnya yg tampan itu sedang bersiap-siap. Dada Saint masih suka bergetar hebat setiap kali Perth menyentuhnya padahal ini sudah 2 tahun yg lalu. Hubungannya dengan P'Chen pun berangsur membaik dan P'Chen menjanjikan kalau Pete akan mulai beragabung dengan TEMPT bulan depan.
"Aku pergi dulu, Saint"
Setelah selesai bersiap, ia menghampiri Saint yg terduduk di ujung ranjang dan mengecup dahi Saint sebagai tanda pamit.
"Hati-hati, Perth. Kabari aku kalau kau akan menginap"
Perth pun keluar dari apartemen Saint dengan sedikit terburu-buru. Menuju ke arah basement dimana BMW hitamnya terparkir. Menyalakan kunci otomatisnya dan membuka pintu kemudi lalu duduk didalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LIAR (PerthSaint) [END]
FanfictionSaint Suppappong, harus bisa menerima dan menjalani keputusan yang sudah ia ambil demi kebahagiaan orang yang dia sayangi. Saint harus bertahan meskipun pada akhirnya itu semua hanya akan menyakiti dirinya sendiri . Perth Tanapon, membenci Saint yg...