Hari ini tiba. Saat dimana hasil kerja keras Saint dalam 1 bulan terkahir akan di pertaruhkan. Saint mencurahkan segala yg ia miliki untuk dapat tampil dengan baik pada konser mini yg di lakukan di Mall terbesar di Kota Bangkok, Siam Paragon.
Beberapa jam sebelum acara di mulai. Semua kru dan tim yg terkait berkumpul di satu aula untuk berdoa bersama.
"Baiklah, beberapa saat lagi konser mini akan segera di lakukan. Saya pribadi mengucapkan terimakasih yg sebanyak-banyaknya kepada para member TEMPT, Perth, Mean, Title, dan juga Saint" P'Chen menatap Saint lembut. "Saint, apa kau sudah siap?"
Saint mengangguk pasti, "Aku siap"
Tangan mereka bersatu pada satu titik di udara. Saling menangkup satu salam. Perasaan masing-masing anggota saat ini pasti sangat tegang.
Perth, Mean, Title, dan Saint saling berpandangan. Menelaah pada masing-masing manik mata mereka. Tersirat ketegangan dan kayakinan. Mereka berempat pasti bisa membuat konser ini sukses.
"Semoga konser kali ini berjalan sukses!" P'Chen berteriak memberikan semangat.
"YOOO!!" semua anggota dan kru berteriak bersamaan dan membuang tangan mereka ke udara.
Setelah ceremonial doa bersama berakhir, P'Pupae mendekati Saint dan mengajaknya untuk mengobrol berdua. Perth menyadari keadaan itu, memperhatikan Saint dan P'Pupae dari jauh.
P'Pupae membawa Saint ke pojok ruangan, jauh dari keramaian.
"Saint, apa kau baik-baik saja?" Tanya P'Pupae khawatir sambil menggenggam tangan Saint.
"Ada apa, P'Pae? Aku baik-baik saja" jawab Saint berusaha menenangkan P'Pupae.
"Perth, dia mengatakan padaku minggu lalu saat kau latihan di tengah malam, katanya kau kesakitan di sekitar pinggangmu. Apa itu bekas operasimu? Apa jahitannya terbuka? Apa infeksi?" P'Pupae memberondong berbagai pertanyaan pada Saint.
-operasi?
Saint tersenyum tipis, "P'Pae... aku baik-baik. Lihat penampilanku? Begitu sempurna kan? Kau tidak usah khawatir. Pokoknya kalau aku merasakan sesuatu pada tubuhku, aku akan langsung mengatakannya pada P'Pae. Setuju?" canda Saint membuat P'Pupae tertawa juga.
"Kumohon jangan mempermainkan kesehatanmu ya. Jika kau merasa tubuhmu sudah tak kuat kau harus istirahat, oke?"
Saint mengangguk bahagia. Perasaannya berbunga. Apakah sebahagia ini mengetahui ada seseorang yg mengkhawatirkan dirimu? Perasaan yg sangat jarang ia rasakan. Seketika Saint memeluk managernya itu lembut.
"P'Pae, terimakasih karena selalu ada untukku dan mengkhawatirkan aku" kata Saint sedih. Buliran air mata kini menggenangi pipinya.
"Saint, jangan berkata seperti itu. Aku menyayangimu seperti anakku sendiri" jawab P'Pupae membalas pelukan hangat Saint.
-ada apa dengan drama keluarga ini?
Tanpa mereka sadari, Perth perlahan mendekati mereka dan mendengar semua percakapan anatara Saint dan P'Pupae. Kini jadi banyak pertanyaan di benak Perth tentang sosok Saint. Perth yakin ada rahasia yg di sembunyikan oleh Saint dan managernya itu.
"Ehem" Perth berdeham, membuat Saint dan P'Pupae melepaskan pelukannya.
"Ah, Perth. Sejak kapan kau disini?" Tanya Saint dan dengan cepat mengelap air mata yg ada di pipinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LIAR (PerthSaint) [END]
FanfictionSaint Suppappong, harus bisa menerima dan menjalani keputusan yang sudah ia ambil demi kebahagiaan orang yang dia sayangi. Saint harus bertahan meskipun pada akhirnya itu semua hanya akan menyakiti dirinya sendiri . Perth Tanapon, membenci Saint yg...