Prolog

41 27 21
                                    

"Maafkan aku yang tidak bisa lagi mendampingimu."

***

Michellia Renanda Putri. Akrab dipanggil Icell. Kini gadis yang masih duduk di bangku SMA itu terkulai lemas berkat sebuah pukulan dari kayu yang mengenai kepalanya.

Tiga gadis lain yang sedari tadi menyiksanya kini tertawa puas. Rencana mereka berhasil membawa Icell masuk kedalam gudang tua tak terpakai dibelakang sekolah.

Kepala Icell mengeluarkan darah yang begitu banyak. Dia pun ambruk ke lantai. Membuat darah itu mengalir di lantai gudang tua itu.

Kini dia sudah tak kuat lagi. Jika memang sudah ditakdirkan bahwa dia harus pergi. Baiklah dia sudah merelakannya. Sebelum dirinya benar-benar pergi, satu nama yang dia sebut. Orang yang paling disayanginya, Aryan.

Selamat Tinggal Aryan, batinnya perih.

***

Aryansyah Xenon Saputra. Cowok itu tengah khawatir mencari sosok kekasihnya yang menghilang sejak jam pelajaran pertama.

Icell lo dimana?, pikirnya cemas. Dia sedang menelusuri seluruh penjuru sekolahnya bersama kedua sahabatnya, Malik Ezra Kalingga dan Davira Annisa Wangsa.

"Mungkin Icell sakit,Yan. Jadi dia gak bisa masuk sekolah," kata Ezra menenangkan sahabatnya ini.

"Dia pasti ngabarin gue," sahut Aryan pelan.

Vira hanya diam. Dia juga sama khawatirnya denga Aryan. So jelas karena Icell adalah sahabat dari sekolah dasar yang sudah dia anggap sebagai saudara.

"Gue gak yakin kalo Icell sakit. Buktinya tadi malem masih sempet video call ama gue," tukas Vira.

Icell semoga lo baik-baik aja, batin Aryan cemas.

***

Happy reading smua♡
Crita baru datang dgn tema menyeramkan hihihi...

Love Author's
drone27
slsa04

Different Nature Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang