Apa yang terjadi? Mengapa aku masih merasakan hadirmu disisiku ini? Apa aku sudah gila karena terlalu memikirkanmu? Atau itu semua benar-benar kenyataannya bahwa kau memang benar-benar masih ada?
***
Hari-hari terasa sulit bagi seorang Aryansyah Xenon Saputra. Dia masig belum menerima kenyataan bahwa orang yang paling disayanginya telah tiada.
Kini cowok jangkung itu melangkahkan kakinya pelan di lorong sekolah. Ada yang aneh, batinnya.
Aneh sekali mengapa sekolah terasa begitu sepi? Rasanya tak ada orang disini selain Aryan. Ditambah lorong yang gelap. Aryan tak takut. Cowok itu hanya penasaran akan apa yang terjadi. Matanya menatap sekeliling dengan penasaran. Tak ada yang dia temukan.
Mungkin emang cuma perasaan gue doang, pikirnya.
Dia melanjutkan perjalanan menuju kelasnya. Namun apa yang terjadi? Saat sampai di kelas, cowok itu sangat terkejut saat melihat sosok yang amat dikenalinya. Buru-buru Aryan melangkah menghampiri sosok yang tengah duduk disudut ruangan.
"Icell?" panggilnya.
Hiks... hiks...
Terdengar sosok itu menangis. Aryan semakin mendekat. Dia ingin tahu mengapa Icell menangis. Tamparlah dia dengan kenyataan bahwa seorang Michellia Renanda Putri itu sudah tiada!
Kini Aryan sudah berada tepat di hadapan sosok gadis berambut panjang dengan gaun putih lusuhnya.
"Cell, lo kenapa?" Aryan mencoba bertanya lagi walau kini bulu kuduknya sudah sangat berdiri.
Tetap tak ada jawaban.
"Cell--"
"Yan lo ngapain disitu?" panggil Ezra membuat Aryan menoleh dan bangkit dari posisi duduknya.
"Ada Icell, Zra! Icell masih hidup!" ujar Aryan.
Ezra terlihat bingung. Mengapa sahabatnya menjadi seperti ini? Dia sangat merasa prihatin.
"Mana Icell, Yan?" tanya Ezra hati-hati.
Aryan menoleh ke tempat Icell terduduk sambil menangis tadi. Nihil. Tak ada siapa pun disana. Dia menggeleng tak percaya. "Tadi ada Icell disini, Zra! Gue ngeliat jelas tadi dia lagi nangis. Tapi dia kemana sekarang, Zra? Kenapa gak ada?!"
Ezra mendesah lemah. Aryan bisa bener-bener gila kalau terus begini. Gue gak mao dia begini, batin cowok berkulit putih itu.
"Zra lo lihat Icell kan tadi? Dia ada didepan gue kan? Lo lihat kan?!" tanya Aryan dengan nada tinggi.
Tiba-tiba Vira muncul dari balik punggung Ezra. "Lho Zra, Yan, kalian ngapain? Bukannya tempat duduk kalian didepan ya?" tanya gadis itu kebingungan.
"Itu Ra, tadi ada Icell disini. Tapi tiba-tiba dia hilang," ujar Aryan.
Vira hanya menampilkan raut bingung. Dia bertanya lewat tatapan pada Ezra.
Ezra mendengus. "Itu ta...tadi Aryan lihat Icell duduk dipojok sini. Ta...tapi se...sekarang udah gak ada," jelasnya terbata.
"Kalian percaya sama gue kan, Ra, Zra?"
Vira dan Ezra hanya bisa mengangguk palsu. Mereka tak mau mengecewakan Aryan.
"Kita percaya kok, Yan. Kita juga yakin kalo Icell itu masih ada disini. Yang lo butuhin cuma sabar dan ngejalanin semuanya dengan ikhlas sampe nanti Icell balik lagi."
Aryan mengangguk. "Makasih, kalian emang sahabat terbaik yang gue dan Icell punya. Disaat yang lain menganggap Icell udah gak ada, tapi kalian masih yakin kalo Icell masih ada."
Ezra dan Vira hanya bisa saling tatap. Mereka sangat bersedih akan apa yang terjadi. Tapi mereka tak tahu harus melakukan apa. Karena kondisinya telah berbeda.
***
Happy reading all.
Klo ada typo bilangin aja👌
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Nature
Horor"Dunia kita berbeda." Hanya kisah dua remaja yang saling mencintai namun terpisahkan oleh tembok pembatas bernama KEMATIAN. Penasaran?yuk ikutin critanya! . . . Jangan lupa vote☆ and comment ya... . . . Update setiap malam Jumat.