Kriingg Alarm berbunyi. Lucia menggeliat malas mematikan alarm di handphone nya. Melihat jam.
"Ehhhh sudah jam sepuluh!?!? Gaw-- waaa!!!!" Lucia jatuh dari kasur. Bokongnya mendarat keras mencium lantai.
"Huaaa!!! Sakit, kakak!!!" Lucia teriak sambil memegangi bokongnya.
Ceklek
Pintu terbuka. Tampak seorang laki-laki perawakan tinggi dan kekar masuk kedalam kamar dengan membawa centong nasi."Ada apa Aghna?? Loh kok kamu duduk dilantai?" Tanya Raynan. Kakak Lucia.
"Ihhh kakak!! Aku jatuh dari kasur, tolongin napa! Sakit tau" Lucia meringis. Sigap Ray mengangkat tubuh Lucia keatas kasur.
"Kenapa bisa jatuh?" Tanya Ray lagi.
"Kakak kepo! Dah aku mau mandi" Lucia berjalan pelan kearah kamar mandi.
💧💧💧
Lucia keluar kamar mandi. Memakai pakaian serta memoles Make-up tipis di wajahnya. Selesai berdandan ia berjalan turun kearah ruang makan.
"Eh? Aghna mau kemana?" tanya Ray lagi.
"Kakak banyak tanya deh, gak dikamar gak disini nanya mulu. Kayak Feny Rose tau gak" Lucia terkekeh. Ray hanya menatap tajam adiknya.
"Ini roti buat kamu" Ray menyodorkan roti lapis ke adik kesayangannya.
"Terima kasih kakak"
"Sama-sama, eh! Kakak serius. Kamu mau kemana?" Ray menatap Lucia dengan tatapan menyelidik.
"Urusan perempuan kakak.."
"Ya apa?" Ray mengangkat sebelah alisnya.
"Kepo deh!"
🍞🍞🍞
Lucia turun dari mobil. Dia diantar Ray kakaknya menuju danau ini. Lucia berjalan turun kebawah dan duduk disebuah kursi yang tersedia disana.
"Hufftt.. Axel datang tidak ya.." Lucia mengetuk ngetuk jarinya. Gugup.
Sudah lama dia tidak bertemu axel. Hari ini ia berharap agar Axel datang sesuai janjinya tetapi..
Sepuluh menit berlalu, dua puluh menit, tiga puluh menit. Axel tidak datang-datang. Lucia tersenyum pahit.
'Apa axel lupa ya? Ahh, maklum sudah tiga tahun.. Wajar dia lupa'
Rintik hujan turun perlahan. Lucia mendongak menatap langit. Memejamkan mata sesaat.
Kringgg
Dering telepon menyadarkan lucia akan lamunannya. Lucia segera mengangkat telepon.
"Haloo?"
"Aghna sayang"
"Ihhh jijik kak! gausah manggil sayang!"
"Hahaha, bercanda."
"Huh! Ada apa kak?"
"Pulang sekarang. Tante mira datang"
"Tante mira!?!?"
"Iyaaa"
"Ashiiyap kak aku pulang! See you!"
Tut tut tut
Telepon ditutup. Lucia berdiri. Berjalan meninggalkan danau.
'Dia benar-benar tidak datang'
💔💔💔
"Tante mira!!!" Lucia berteriak sambil berlari memeluk Mira. Tantenya.
"Luci sayangg" Mira membalas pelukan Lucia dan membelai rambut lucia lembut.
"Tante kok kesini gak bilang??" Lucia menatap Mira penuh rasa sayang. Begitupun Mira.
"Suprise kakakmu saja kaget melihat tante tadi" Mira tersenyum lembut. Wajar saja, Mira lah yang mengurus Lucia dan Raynan dari kecil.
"Ini oleh-oleh buat kalian" Mira menyodorkan kantung plastik besar berisi pakaian dan makanan.
"Wahhh!!! Makasih tante" ujar mereka bersamaan"
👩👩👩
"Aghna" Ray masuk kekamar bercorak abu-abu putih. Kamar Lucia.
"Iya kak?" Jawab Lucia tanpa melihat kearah Ray. Ia fokus kepada gadgetnya.
"Tolong belikan makanan, buat makan malam kita nanti" Ray memberi Lucia uang.
"Kembaliannya buat kamu"
"Okee!!!" Lucia mengambil uang tersebut dengan semangat.
"Makanan apa kak?" tanya Lucia.
"nasi goreng"
"Disimpang?"
"Iya"
"Okee!!!" Lucia menyalim tangan Ray dan berlari keluar.
"Jangan pulang lama-lama"
🍲🍲🍲
"Huh! Kembalian apaan coba!? Duitnya pas pasan sama makanan dih!! Kakak suka banget gini!" Lucia mengumpat kakaknya. Ia mengepalkan tangannya kesal.
"Huhhh!!" ia menghentak-hentakkan kakinya ditanah.
Tiba-tiba..
Brukk
"Awwhh, sakit!!" Lucia terjatuh. Lagi lagi pantatnya mencium tanah yang keras.
"maaf saya gak sengaja!"
"Kamu!?"
.
.
.
.
.-Bersambung-
Hey yo! Hari ini saya sengaja update:v soalnya tadi ada yang minta uwu. Mohon bantuannya readers buat ngebagiin cerita ini:'). Saya pengen menembus 1k read '-')/ yang berhasil seret banyak orang buat baca cerita ini bakal saya kasih reward><)/ Jangan lupa dukungan🌟 dan coment💬 nyya yaa:* See yoy and I love you readers( ˘ ³˘)❤#GoldFinger04
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
RomantizmAku harap kau tidak lupa perjanjian kita.. perjanjian 3 tahun yang lalu..