DKC-8

38 2 1
                                    

Datang tak memberi kabar, pergi pun tanpa pamit. Itukah kamu?

-mrf

**

Sekitar pukul 21.00 malam setelah melewati perjalanan yang lumayan akhirnya aku dan keluargaku bisa sampai dengan selamat.

Langsung saja aku menuju kamarku, merebahkan diriku diatas kasur king size doraemon. Sejenak ku tatap langit-langit atas kamarku mengingat ngingat seperti terlupa sesuatu.

Aku pun langsung lompat dari ranjang menuju ke koperku yg tergeletak disamping lemari untuk mengambil sebuah kotak yang berisi surat yg kuterima tadi. Akupun mulai membacanya sambil duduk di pinggir jendela kamar sambil menikmati udara malam.

Assalamualaikum wr wb.

Untuk kamu, maaf bila saya lancang.
Kamu tau? Kamu itu seperti jalangkung bagi saya.
Datang tak di undang pulang pun tak diantar.
Sekiranya seperti itu kata-kata nya.

Kamu datang tanpa memberi kabar
Kamu juga pergi tanpa sempat pamit.

Ah maaf bila saya terlalu berlebihan.
Saya disini hanya ingin berpesan jaga dirimu baik-baik, dan maaf bila kemarin saya meninggalkan mu sendiri. Saya janji ga akan ninggalin kamu lagi.
Illaliqo Ana.

Tunggu aku.

Wassalamualaikum wr wb.
R.

Ku baca berulang ulang, apa aku tidak salah baca? Kata terakhir yang membuat ku berhenti nafas sejenak. Apa mungkin dia juga menyimpan perasaan yang sama seperti ku?

Aku pun menyimpan kembali surat itu ke dalam kotak dan ternyata ada sesuatu lain di dalam nya.

Ternyata ada sebuah tasbih di dalamnya. Tasbih yang mirip seperti gelang. Senyumku mengembang seketika tak menyangka lelaki yang dingin ternyata ada sisi matahari nya juga.

Mataku mulai agak memanas dan detik berikutnya aku melompat lompat kegirangan di atas kasur seperti abis dapet hadiah lotre hahah..

Ini mimpi atau nyata sih? Jika nyata bolehkah aku meminta kepada Allah untuk segera mempersatukan kami?

Mungkin dia hanya bermaksud meminta maaf karna kemarin sudah meninggalkan aku di sebuah gubuk yg sepi tapi kan aku sendiri yang memintanya jadi serba salah kan.

Ah ya sudah lah mungkin dia memang hanya ingin meminta maaf tidak ada maksud lain mungkin aku saja yang ke pd-an.

Kupandangi tasbih ini sampai sampai mataku mulai redup dan tak lama kemudian diri ini sudah berada dibawah alam sadar sambil memeluk tasbih pemberian riki ini.

--

Kamu tahu apa yang lebih Indah dari Bintang?

Bukan, bukan bulan jawabanya, tentu saja kamu.

Kamu bersinar melebihi bulan,

Matamu berbinar layaknya rembulan,

Dan kamu adalah cahaya masa depanku.

Aku sangat berterimakasih kepada Engkau yaRabb,

Yang telah menciptakan makhluk seindah ini,

Maaf bila hamba telah lancang mengagumi,

Hamba hanya seorang hamba yang berlumuran dosa,

Hamba menginginkan yang terbaik sementara hamba sendiri belum baik,

Maafkan yaRabb maafkan hamba..

Biarlah surat ini menjadi surat antara aku dan Dirimu ya Rabb,

Bila sudah waktunya suatu saat seseorang tersebut akan membaca ini dengan sendirinya.

Tunggu aku calon Makmumku.

--




DIAMKU karna CINTAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang