CHAPTER 25

12.6K 950 85
                                    

Anya mesnatap prilly bosan sedari tadi gadis itu hanya menangis dan menangis.

"Udah ngapa sih pril gosah nangis gitu harus nya lo doain gur biar masuk surga" kata anya namun sayang prilly tak dapat mendengarnya.

"Hiks anya gimana keadaan kamu disana aku yakin banget kamu lagi disiksa kalo mikir gimana banyaknya dosa kamu" kata prilly.

"Ebujug congor makin tajem aja mbaknya" kata anya.

"Heh setan banyak dosa dia juga gak bakal denger suara lu" sahut seseorang.

Anya menoleh "lo lebih banyak dari gue dosanya buktinya lo jadi setan abadi" kata anya.

"Gue setan ganteng"

"Pret"

"Betewe itu sape kok cantik" dion menatap anya meminta jawaban.

"Dia sobat gue" jawab anya.

"Gue yakin tu cewek gak sehat mau sahabatan sama lo"

"Gue tabok lo yak"

"Coba kalo gue masih idup gue pacarin tuh cewek" kata dion.

Anya tertawa "heh sepatu butut mending lo ngaca dah kalo elo dibandingin sama pacar dia jauh banget kaki pacarnya prilly aja lebih ganteng dari muka lo" kata anya.

"Gak sopan lo jadi junior"

"Bodo wleee"

Anya dan dion terus berdebat sedang prilly masih menangis.

"Sayang" panggil ali memasuki kamar prilly.

"Makan dulu yuk" ajak ali.

"Aku gak suka makan anya yang suka makan" lirih prilly.

"Congor enak banget padahal kalo ada nasi sebakul dia yang abisin" sahut anya.

"Sayang udah dong nanti kamu sakit"

"Aku lagi nangis gak sakit" kata prilly.

"Lagian anya udah meninggal mending kamu cari sahabat yang lebih waras ya" bujuk ali.

"Bangsad" lagi lagi anya menyahut.

"Anya itu waras cuma otaknya agak kegeser"

Anya yang awalnya terbang keawang karna belaan prilly langsung jatuh telak, dion tertawa seakan mengejek anya.

"Makan ya?"

"Hmm"

"Aku ambilin ya"

"Iya"

Ali keluar dari kamar prilly, prilly merebahkan badannya dikasur menatap langit langit kamarnya.

"Sejelek jeleknya kamu aku tetep sayang kamu nya" kata prilly.

"Gak idup gak mati tetep aja dinistain :( " kata anya.

"Muka lo cocok buat dihina" sahut dion.

"Diem lu"

"Kita pergi" ajak dion

"Gak"

"Banyak bacot dah" dion menarik tangan anya kemudian kedua nya menghilang.

"Gimana kehidupan aku kedepannya nya" gumam prilly.

Tak lama setelah itu ali masuk membawa makanan untuk prilly setelah menyuapi prilly dengan telaten, menidurkan prilly baru ali keluar dari kamar prilly.

Cup

"Nite sayang" bisik ali.

"Berasa punya anak gue" gumamnya.

*****

Seperti biasanya prilly kembali menjalani kehidupannya seperti biasa.
Prilly berjalan dikoridor kampus dengan menunduk tak ada keceriaan dimata indah gadis itu.

"Eh itu prilly kan?"

"Prilly siapa?"

"Gadis pembawa sial"

"Heh jangan ngomong sembarangan"

"Faktanya emang gitu yang gue denger ya orang tuanya meninggal gara gara dia dan sekarang sahabatnya pun sama"

"Serius lo?"

"Sumpah deh"

"Ih jangan deket deket dia dong"

Prilly memejamkan matanya mendengar pembicaraan orang orang disekitarnya.

"Hai prilly" sapa seseorang.

Prilly mendongak gadis itu menatap bingung pada orang yang menyapanya "kenapa kak?" tanya prilly.

"Gue pengen ngasih lo pelajaran"

"Ngga deh kak makasih aku mau belajar sama dosen..lagian kaka kan gak pinter gimana mau ngajarin aku?" tanya prilly menatap valerie polos.

Sedangkan valerie gelagapan pipinya sudah memerah karna malu "eh gue mau bully lo bukan ngajarin lo" katanya.

"Yaudah kaka tunggu disini dulu aku mau laporan ke dosen dulu" kata prilly.

"Laporan apa?" tanya valerie.

"Tentang kaka yang bully aku"

"GUE MERASA TERBULLY" teriak valerie kemudian berlari.

"KAK" panggil prilly.

Valerie berhenti lalu menoleh "kenapa?" tanya nya.

"GAK JADI BULLY?" tanya prilly.

"BODOAMAT ANJENG" kata valerie.

"OKE ANJENG" balas prilly. Setelah itu prilly kembali melanjutkan langkahnya menuju kelasnya.

"Eh ada si pembawa sial" sapa seseorang.

"Eh belek kamu melumer tuh" balas prilly. Gadis itu langsung mengambil kaca mengecek matanya.

"Tapi boong hehehe" lanjut prilly.

"Sialan"

Prilly duduk dengan tenang sambil menatap dosen yang sedang menjelaskan.

"Pak" prilly memanggil sambil mengacungkan tangannya.

"Kenapa?" tanya dosen itu.

"Kok saya gak denger bapak ngomong sih? Bapak bisik bisik ya"

"Kamu budeg?" tanya dosen itu.

"Saya gak jualan gudeg pak nanti bapak tanya ibu kantin aja" kata prilly.

"Kamu benar benar tidak bisa mendengar?"

"Engga pak saya gak ileran" jawab prilly.

Dosen itu berjalan kearah bangku prilly setelah sampai dia menatap prilly seksama.

"Astagfirullah pak inget cucu dirumah jangan liatin saya kayak gitu" kata prilly.

"LEPASKAN PENUTUP TELINGAMU AGAR BISA MENDEGAR" teriak dosen tersebut.

"Saya gak nutup telinga pak"

"Lalu ini apa?" tanya dosen itu sambil menunjuk headset yang tadi prilly pakai.

"Oh saya lagi dengerin musik pak bukan nutup kuping" katanya tersenyum polos.

"Kamu..." setelah itu dosen tersebut kejang kejang beberapa siswa membantu dosen tersebut membawanya ke uks.

"Makanya kalo udah tua jangan ngajar maruk sih" gumam prilly.


POSSESSIVE BADBOY ( completed ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang