Penyerangan

2K 280 37
                                    

Mereka memasuki istana melalui jalan pintas yang ditunjukkan oleh Sasori. Berada di dalam istana Akatsuki membawa keuntungan bagi mereka, beruntung Sasori senang menyendiri sehingga dia bisa menemukan jalan pintas seperti ini di belakang istana. Setelah berhasil menjatuhkan beberapa penjaga, mereka berhasil masuk di bawah tanah, tempatnya sangat gelap dan dingin. Madara membuka mantel miliknya dan memakaikan pada Sakura.

Sasuke menyalakan api memakai jurusnya pada obor yang tidak berfungsi kini berfungsi kembali, dia membakar tiga obor sehingga jalan mereka terlihat terang. Sasori memimpin jalan bersama Sasuke, diikuti oleh Gaara, Sakura kemudian Madara yang menjaga di belakang ratunya.

"Aku yakin Naruto ditahan di sini," ujar Sasori dengan sangat yakin.

"Mereka memiliki ruang bawah tanah yang cukup mengerikan," ujar Sasuke yang melihat beberapa tengkorak di pinggir menempel pada tembok.

Sakura bergidik melihat tengkorak-tengkorak terebut, ia mangeratkan genggaman tangannya pada Madara, menyadari rasa takut Sakura membuat Madara kini merangkul pundak wanita itu, "Semua akan baik-baik saja."

Sakura hanya mengangguk, mempercayakan semua pada mereka.

Sesampainya di penjara, Sasori menatap binung karena penjara ini kosong... kelewat kosong, Sasori memerika setiap sel yang ada di sana, tidak ada satupun tahanan yang terlihat. Terakhir yang Sasori ingat tahanan di sini masih banyak, dan dia tidak menemukan Naruto.

"Ada yang aneh," ucap Sasori sambil mengarahkan obor ke sekelilingnya.

Sasuke melirik dan mengintai sekitar mereka. Dengan reflek mereka membantuk lingkaran dengan saling membelakangi, Madara menarik pelan Sakura untuk berdiri di belakangnya. Sekilas Sakura melihat ada sepasang kaki yang bergerak di ujung sel dengan pencahayaan obor seadanya dari Sasuke.

Tanpa izin dari Madara, wanita yang kini mengandung Hybrid itu langsung berlari menuju sosok tersebut sambil menyambar obor milik Sasuke, "Aku pinjam!"

"Hei!" Sasuke segera mengejar Sakura diikuti oleh Madara.

Kedua mata Sakura terbelalak ketika melihat laki-laki tua yang sudah sekarat, darah membanjiri sekeliling tubuhnya dan kedua matanya pun tertutup.

"Tuan, ada apa denganmu?" tanya Sakura yang langsung memeriksa kondisi laki-laki tua itu tanpa mempedulikan pakaiannya akan kotor terkena darah.

"Uhuk!.... " laki-laki itu tidak bisa berbicara, dia hanya membuka tutup kan mulutnya.

"Pasti karena terlalu sakit, makanya dia tidak bisa bicara," ujar Sasori yang bergabung.

"Tuan..." kali ini Madara mengikuti Sakura, "apa kau melihat pemuda berambut pirang di sini?"

Laki-laki tua itu perlahan mengangguk, seolah ada secercah harapan atas keberadaan Naruto, Sakura sekali lagi bertanya, "Tuan, apa yang terjadi padamu?"

Namun percuma, laki-laki itu tidak bisa menjawab, terlihat sangat lemas dan sudah dipastikan sebentar lagi akan mati.

"Sepertinya hanya dia yang tahu keberadaan Naruto," ujar Gaara.

Ketika laki-laki tua itu akan menutup mata, Sakura menggenggam tangannya, "Tuan! Aku mohon bertahanlah, hanya kau yang bisa kami andalkan!"

Napas laki-laki tua itu mulai tipis, Sakura mulai panik karena takut kehilangan jejak Naruto, akhirnya tanpa berpikir panjang... Sakura mencabut sehelai rambutnya dan dia membentuk sebuah segel di dada laki-laki tua tersebut sampai seluruh luka laki-laki tua itu menutup dan napasnya kembali normal. Kedua mata Madara terbelalak, seperti inikah cara Sakura menyembuhkan Itachi?

the heir of Goblin and ElfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang