"Hati gue langsung mendung saat lo sembarangan nyebut nama gue."
~Steve Ivander~
Mendung.
Kira-kira begitulah cuaca hari ini. Padahal tadinya cerah mulai dari jam pelajaran pertama hingga istirahat kedua.
Gwen dengan cepat membereskan barang-barangnya sementara Halsey pergi ke parkiran mengambil mobil. Setelah selesai, cewek itu menunggu di depan gerbang sekolah.
"Sendirian doang?"
Gwen dengan refleks menoleh ke arah suara itu, lalu dia sedikit mengerutkan keningnya. "Lo?"
"Iya ini gue. Yang namanya lo ganti sembarangan," ucap orang itu yang tidak lain adalah Steve. Dia berada di dalam mobilnya sekarang. "Daripada lo nunggu ojek, mending gue anter pulang, deh. Sekalian buat permintaan maaf gue karena ngancurin pot bunga lo," lanjutnya.
"Siapa juga yang nunggu ojek? Gue lagi nunggu temen gue ngambil mobil. Dan satu lagi ya Alfred, gue nggak mau nerima yang lain buat pengganti pot itu. Pokoknya lo harus ganti pake yang sama persis."
"Biar gue perbaikin dua hal dari ucapan lo. Pertama, nama gue Steve dan gue nggak kenal yang namanya Alfred. Jangan asal ganti nama orang sembarangan. Dan satu lagi, kayaknya mustahil nyari pot yang sama persis kayak punya lo."
"Bodo amat. Gue nggak mau tau-"
Tik! Tik! Tik!
Gerimis mulai turun. Namun Halsey belum juga datang. Gwen menggunakan tasnya untuk meneduhi kepala.
"Temen lo kayaknya lagi kejebak macet di parkiran. Mending sama gue aja." Steve menawarkan tumpangan lagi.
"Nggak."
Cowok itu mendengus kesal. Gerimis juga semakin deras.
"Ya udah kalo nggak mau. Gue kasih ini aja, deh," Steve menyodorkan sebuah payung warna biru pada Gwen.
Cewek itu ingin menolak lagi, tapi dari yang dia lihat, sepertinya Steve ikhlas, jadi diterimanya. "Gue nggak bakal bayar buat ini."
"Gue bukan ojek payung kali. Tinggal balikin aja kalo udah nggak dipake lagi. Jangan pinjam tapi lost. See you," ucap cowok itu, lalu pergi begitu saja, membuat Gwen mendengus sebal.
Selang beberapa saat, Halsey muncul. Sepertinya dia benar-benar terjebak macet di parkiran.
🌹🌹🌹
Ruang tamu rumah Gwen begitu sepi. Dia ada di sana, duduk di sofa seraya membaca novel seperti biasa. Halsey juga menemaninya. Cewek berkacamata itu membaca koran dengan teh hangat sebagai pelengkapnya.
Gwen mengalihkan perhatian dari novelnya sesaat karena ada sesuatu yang tiba-tiba terlintas di kepalanya. "Sey, menurutmu kalo ada orang yang nawarin nganter pulang, itu artinya apa?" Gwen bertanya dengan wajah polosnya pada Halsey.
Halsey menatap cewek penggila novel itu seraya menaikkan satu alisnya. "Di novel itu ada cerita kayak begitu?"
"Nggak, sih. Ini pengalaman pribadi," jawab Gwen sedikit salting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bye Bye Yesterday
Teen Fiction{Update setiap Sabtu} "Aku bilang kamu itu spesial, saat orang lain anggap kamu aneh." (✿❛◡❛) Dunia seorang Gweny Arbell hanya penuh dengan kesunyian. Lebih parahnya, dia tidak bisa berlama-lama berurusan dengan mawar merah, walau dia menyukainya. H...