Part 19

86 8 0
                                    

"Lucas makasih ya udah jagain Chery selama Tante ga ada disini" ujar Tante Elia terimakasih kepada Lucas.

"Ga sebanding pengorbanan Tante Elia dan Om Galvin ke Lucas" ujar Lucas yang langsung mendapatkan pelukan dari Tante Elia dan Om Galvin. Melihat Lucas di peluk oleh Om dan Tantenya Chery merasa ada kedekatan yang layaknya orang tua dengan anaknya.

"Ekhem. kok Tante sama Om berasa deket banget sama Lucas, waktu itu juga kenapa Tante selalu hubunginnya ke Lucas bukan ke aku" ujar Chery yang langsung berhenti memilih baju dan cemilannya.

"Ya karena kita harus berterimakasih ke Lucas dong sayang kan dia sudah ngejagain kamu" ujar Om galvin dan hanya mendapat jawaban anggukan dari Chery

Kami semua sedang berbincang kecil sambil ditemani oleh berbagai makanan yang dibawakan oleh Tante Elia di depan tv. Chery mengirimkan pesan kepada Lucas untuk menemuinya di taman belakang, Lucas langsung beranjak pergi dan menemui Chery.

"Om Tante, Lucas ijin ke belakang dulu ya" ujar Lucas

"Oh iya gapapa" jawab Om Galvin

Melihat Chery duduk di tepian kolam renang sendirian dengan tangan yang di lipat silang dan raut muka yang begitu sangat asem untuk di pandang.

"Kenapa?" Tanya Lucas.

"Lo kok deket banget sama keluarga gue? Main santet lo biar Om sama Tante gue simpati sama lo? Ga akan" ujar Chery menuduh dengan gampangnya.

"Tumben galak" jawab enteng Lucas seperti menganggap ucapan Chery barusan seperti angin lewat.

"Bodo amat" jawab Chery angkuh.

"Lo mau ngasih tau berita ke Tante Elia ga atau gue aja yang ngasih tau" ujar Lucas dengan sengaja ingin melihat Chery ngambek.

Hampir lupa ngasih tau berita bahagia ini, dari pada berdebat dengan Lucas ga jelas lebih baik masuk dan ngasih tau beritanya kepada Tante Elia dan Om Galvin sebelum pada tidur.

Tetapi sebelum ngasih tau, Chery menaiki anak tangga untuk masuk kamar mengambil suratnya.
Om dan tante nya masih berbincang di depan tv Lucas pun ada disana.

"Om, tan Chery punya kabar gembira buat kalian" ujar Chery dengan semangatnya. Om dan tante saling pandang mungkin dipikiran mereka "surat apa yang sudah bikin Chery sebahagia ini".

"Tetapi Suratnya kalian aja yang buka" ujar Chery mangasihkan suratnya.
Om dan tantenya shokk ngeliat isi surat tersebut dan langsung memeluknya dengan bahagia.

"Oh ya nanti siapa yang nemenin kamu disana Cher?" Tanya Galvin.

"Mungkin Chery berangkat sendiri Om, pihak guru ga ada yang ikut Om" jawab Chery. Ia baru kepikiran siapa nanti yang bakal nemenin dia.

"Lucas apakah kamu tidak bisa temenin Chery disana?" Tanya Galvin terhadap Lucas. Tetapi sebelum Lucas mejawab sudah di jawab terlebih dahulu oleh Chery.

"Ga mungkin Lucas Om, karena Lucas mau ngadepin Ujian Sekolah" ujar Chery.

Jam sudah menunjukkan tengah malam perbincangan sudah selesai. Dan Chery masih belum percaya kalau nanti yang bakal nemenin dia itu Lucas padahal Lucas akan ngadepin ujian.

Mereka semua sudah memasuki kamar masing masih. Di dalam kamar Chery sudah bersiap siap untuk tidur karena besok akan belanja untuk keperluan ke Luar Negeri.

><><

Suasana pusat perbelanjaan sudah di penuhi oleh pengunjung. Kini Chery dan Lucas sudah berada di mall terdekat sejak pagi tadi karena Chery fikir kalau ia berangkat lebih pagi jalanan ga bakal macet.

Baju demi baju telah ia pilih, Lucas yang hanya mengikuti arah jalan si kaki mungil milik Chery. Ketika semua yang Chery butuhkan sudah ia dapatkan. Lucas mengajak Chery untuk makan siang di salah satu restoran.

"Sudah lengkap?" Tanya Lucas untuk memastikannya.

"Sudah kak, makasih ya kak sudah mau nemenin belanja" Ujar Chery.

"Sama-sama" jawab Lucas. Sambil menunggu pesanannya mereka berdua sibuk dengan ponsel masing-masing. Disuasana kaya gini yang bikin Lucas bingung harus memulai pembicaraan apa.

Melihat wajah imut nan cantik milik Chery membuat mata elang Lucas tak berpaling dengan keadaan sekitar ia fokus melihat cwe cantik di depannya. Dengan rasa salah tingkahnya karena kepergok Chery peka ada yang memperhatikannya sejak tadi.

"Ngapain lo liatin gue?" Tanya Chery dengan curiga dan menyudahi makannya.

"Lo cantik Cher" Ujar Lucas tanpa sadar karena kebawa dengan suasana groginya.

"Dari dulu juga gue cantik. Baru nyadar lo" Ujar Chery sombongnya. Lucas hanya diam membisu karena suasana hati yang baru kali Lucas rasain pertamakali dengan perempuan yang ia sukai.

Chery sudah merasa kecapean karena sudah seharian di mall. Akhirnya mereka menyudahi pembelanjaan hari ini karena barang barang yang Chery butuhkan sudah ia dapatkan. Lucas sedang mengambil mobilnya dia parkiran sedang Chery memilih untuk menunggunya di depan pintu masuk mall. Karena kaki Chery sudah tidak kuat untuk berjalan lagi.

"Ngambil mobil atau ngambil apaan dah lama amat" gurutu Chery dalam batinnya.

Dengan bosan menunggu Lucas yang begitu lama ngambil mobil. Chery memainkan ponselnya dan mengacuhkan laki laki yang sedari menggodanya.

"Cantik amat dah, boleh dong gue minta nomor hp lo" ujar salah satu laki laki yang menggodanya, tetapi Chery masih saja mengacuhkannya.

"Apaan sih lo, sok ganteng banget ganteng aja kaga lo" ujar Chery jutek dengan mata yang sinis melihatnya.

"Itssss akhirnya lo ngomong juga. Udah deh lo ga usah sok jual mahal deh. Jaman sekarang nih ya gue kasih tau cwe cantik tuh udah ga semulus anak kelinci tau ga" ujar dengan entengnya dan di iringi suara ketawa yang keluar dari mulut teman temannya.

Chery tak menyadari jika Lucas sudah berada tepat di depan laki laki bang**t itu dan mendengan ucapan yang keluar dari laki laki itu Lucas langsung menamparnya dengan tangan mulusnya.

PLAKKKKKKKKk.

Suara yang begitu sangat nyaring dan lumayan cukup keras Chery langsung menoleh ke samping kiri melihat raut muka Lucas sangat marah tetapi masih terlihat santai.

Chery Orlando AlexanderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang