Part 12

96 15 2
                                    

Lucas merasa bersalah banget kepada Chery. Gara gara dirinya Chery sampai seperti ini, Lucas seharusnya anterin Chery pulang ke rumah terlebih dahulu tetapi dia milih untuk langsung pergi bersama teman temannya itu

Sesampainya dirumah Chery langsung dibawa ke kamar. Lucas berusaha membangunkan Chery tetapi dia belum sadar sampai sekarang Lucas bingung harus melakukan apa pasalnya keluarga Chery berada di Australia Lucas mencoba menghubungi tante Elia tapi tidak ada jawaban dari telvonnya itu

Lucas sudah frustasi harus gimana, Lucas teringat dengan perkataan Chery semalam kalau dirinya pernah di Bully dan mempunyai trauma drastis. Hal yang ditakuti oleh Lucas adalah kejadian masalalu Chery terulang kembali.

Lucas senantiasa menjaga Chery untuk sadarkan diri dari pingsannya itu sambil menggenggam tangan Chery dan Lucas sempat meneteskan air matanya. Lucas sendiri bingung kenapa Lucas sampai ketakutan gini terhadap perempuan yang Lucas sadari selama ini Lucas acuh terhadap perempuan kecuali dengan Mamahnya dan tante Elia

Sudah satu jam Lucas menjaga Chery akhirnya yang di tunggu sadar dan langsung memeluk Lucas yang berada di sampingnya sambil menangis

"Kak gue takut hiksss hikssss...kepala gue sakit kak hiksss..." jerit tangis Chery dalam pelukan Lucas

"Maafin gue Cher" ujar Lucas merasa berasalah

"Kak mau ga buatin susu putih anget buat gue" ujar Chery yang ingin menetralkan pikirannya

"Lo tunggu disini" ujar Lucas yang langsung turun untuk membuat susu anget yang Chery inginkan
Selesai membuat susu Lucas langsung naik ke lantai dua untuk menyerahkan susunya ke Chery

"Makasih kak" ujar Chery

"Lo kenapa?" Tanya Lucas yang penasaran kejadian apa yang membuat Chery tak sadarkan diri

"Gue niatnya pulang naik angkot dan gue nungguin di halte depan sekolah, gue ngeliat tiga orang perempuan deketin gue. Gue kira mereka juga mau nungguin angkot dan mereka langsung narik rambut gue dengan keras gue gabisa ngelakuin apa apa, gue ngerasa berada dalam masalalu gue. Gue gabisa teriak ataupun ngelawan mereka semua, mereka bicara dengan kerasnya di depan muka gue, dia bilang kalau gue gaboleh deketin lo lagi kak dan kalau sampai gue masih deket deket sama lo gue akan di Bully lagi kaya tadi" ujar Chery yang merasa ketakutan dalam dirinya muncul seketika

"Bener bener keterlaluan mereka" ujar Lucas dengan menahan emosinya

"Emang siapa mereka kak, tapi gue liat seragam sekolahnya sama dengan gue pakai" tanya Chery dengan polosnya

"Mereka kakak kelas lo Cher, mereka satu angkatan sama gue" jawab Lucas

"Kak gue takut nanti kalau gue sekolah bareng lo mereka ngelakuin lebih ke gue" ujar Chery

"Gausah takut Cher ada gue" jawab Lucas menenangkan Chery agar tak perlu takut

Malam hari setelah Chery tertidur pulas Lucas sibuk dengan ponselnya tak lama kemudian Lucas keluar dari rumah mewah tante Elia meninggalkan Chery sendiri.

Lucas membawa mobil mewahnya membelah jalanan yang tidak terlalu macet di malam hari untuk menuju ke caffe dekat sekolahnya itu. Tak perlu tunggu lama seseorang perempuan mendekatinya dan mengulurkan tangannya berniat untuk berjabatangan dengan Lucas tetapi Lucas tak meresponnya

"Hey. Tumben lo ngajakin gue ketemuan malam malam gini pasti lo kangen belum ketemu sama gue hahah, udah nyeselkan lo nolak permintaan gue sekarang lo yang ngajak gue pacarankan" ujar perempuan tersebut dengan pedenya

"Lo apain Chery" tanya Lucas dengan dinginnya dan tanpa melihat wajah perempuan yang bernama Bella tersebut

"Siapa Chery gue ga kenal. Oh ya Lucas nanti yang sering sering aja ngajakkin gu ma...." sebelum Bella melanjutkan bicaranya karena Bella terkejut oleh kelakuan Luca yang menggebrak meja dengan kerasnya

"GAUSAH BELAGAK GATAU...." bentak Lucas di depan muka Bella. Lucas sudah tidak bisa menahan sabarnya

"Kok lo bentak gue. Salah dia sendirilah ngapain dia deketin lo yang jelas jelas lo milik gue" ujar Bella dengan angkuhnya

"GUE BUKAN SIAPA SIAPA LO! awas ya lo sampe berani beraninya deketin Chery lagi dan sampe nyelakain Chery ga bakal tenang hidup lo" tegas Lucas dan langsung meninggalkan Bella sendiri di caffe

Chery kebangun dari rumahnya karena ia tiba tiba kepingin bikin susu putih, tetapi sebelum Chery turun kebawah Chery ingin Lucas untuk menemaninya turun kebawah. Chery mengetok pintu kamar Luca tetapi penghuni kamar tersebut belum keluar juga

Dengan penasarannya Chery mencoba untuk masuk kedalam Chery kira pintu terkunci ternyata tidak dan Chery langsung masuk melihat keadaan yang kosong tak berpenghuni. Chery mencoba untuk menenangkan hati agar tidak ketakuan Chery terus terusan memanggil nama Lucas tetapi tak ada jawaban

Chery terus saja mencari keberadaan Lucas. Dengan frustasinya dan rasa takutnya Chery kembali lagi ke kamarnya untuk mengambil ponselnya menghubungi Lucas. Tetapi tak ada jawaban dari telvonnya itu

Pintu rumah terbuka artinya ada orang yang masuk ke dalam rumahnya tetapi Chery enggan untuk keluar dari kamarnya. Chery hanya memanggil nama Lucas dan ia merasa ada seseorang dibalik pintu kamarnya, keringat dingin bercucuran sampai pintu terbuka

"Cher kok lo bangun" tanya Lucas

"Lo habis dari mana sih, dikamar lo ga ada di telvon juga ga di angkat. Lo kenapa.." tanya Chery dengan kesalnya

"Maaf Cher" ujar Lucas dengan bersalahnya

Tetapi Chery tak memperdulikan Lucas. Chery berusaha untuk tidur lagi dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Lucas masih diam di soffa kamar Chery sambil menunggu anak itu tidur lagi

****

M

atahari sudah terbit dengan sinar yang begitu terangnya membuat Chery malas keluar rumah karena Chery mempunyai alergi terhadap sinar matahari yang begitu menyengat

"Kak gue ga sekolah ya" ujar Chery yang malas bersekolah karena cuaca begitu panasnya

"Kenapa" tanya Lucas

"Gapapa kak. Udah sana kakak berangkat aja gampang nanti gue di kamar aja" jawab Chery

"Yaudah lo disini hati hati, kalau ada apa apa telvon gue" ujar Lucas

Seletah berpamitan untuk berangkat sekolah. Chery berniat untuk berenang di halaman belakang karena suasana rumah begitu tenang hanya Chery di dalam rumah. Chery sebenarnya tidak bisa berenang ia hanya ingin merendam badannya di tepian.

Chery Orlando AlexanderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang