9

35 6 1
                                    

Atifa terkejut bukan main, maminya berubah. Ia langsung memeluk erat maminya itu.

"Makasih mami" senyuman Atifa mengembang pagi ini

"Ih daddy gak di peluk juga nih"
Dan terjadilah adegan berpelukan seperti teletubbies di keluarga Atifa.

                          🌈🌈🌈🌈

Pagi ini, tiba tiba pak bowo memanggilanya ke ruang majelis guru.

Sesampainya di depan ruang tersebut tifa menghela napas, karena di mulai besok bisa di pastikan ia akan belajar keras untuk olimpiade.

" permisi pak, " panggil tifa sopan

"Iya tifa, masuk" jawab pak bowo
" silahkan duduk"

" maaf pak, ada apa ya pak? " tanya tifa

" bapak ingin membahas tentang olimpiade minggu depan, tapi kita tunggu RAFAN dulu " mendengar hal itu ia hanya mengangguk

"Rafan? Oh mungkin abkel yang jadi pasangan gue buat olimpiade kali ya"
Batin tifa.

Tiba tiba.......

"Permisi pak, " suara laki laki itu , yang membuat Atifa menengok, dan ternyata......

Atifa terpesona olehnya, tinggi, hidung mancung , putih, wajah yang tampan bahkan lebih tampan dari Althaf.

" nikmat mana yang engkau dustakan tif, ganteng bangettttt" teriak atifa dalam hati.

"Tif, tifa , atifa" panggil pak bowo yang kelihatan kesal karena atifa sedari tadi melamun.

"Eh iya pak maaf" pak bowo hanya bisa geleng geleng kepala melihatnya

" baiklah, jadi begini seperti yang sudah bapak katakan sebelumnya. Kalau kalian akan mengikuti olimpiade fisik minggu depan jadi, bapak harap kalian bisa bekerja sama.
" atifa dan laki laki itu hanya mengangguk tanda mengerti.

" oyaa, bapak lupa kalian belum berkenalan, tapi apa kalian sudah saling kenal? " tanya paka bowo

" tidak " jawab Atifa dan laki laki itu kompak

Melihat hal itu membuat pak bowo terkekeh

"Wah sepertinya kalian akan sangat cocok menjadi pasangan, baiklah sekarang kalian berkenalan dahulu" suruh pak bowo

"Saya , Atifa Gracella kak" atifa memperkenalkan dirinya

"Arshad Rafan Fathura, panggil aja Rafan"  rafan memperkenalkan dirinya juga.

"Nah, mulai sekarang kalian harus sering belajar bersama dan jaga kekompakan ya, ya sudah kalian boleh kembali." Usai mendengarkan perkataan pak bowo , atifa dan rafan langsung beranjak keluar dari ruangan guru tersebut.

Entah kenapa lidah atifa kelu, padahal ia ingin menanyakan kapan mereka bisa belajar bersama. Membuat Atifa gelisah.

" ngomong aja kalo ada yang emang mau di omongin"
 
  Atifa terkejut betapa pekanya Rafan

Lie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang