12

6 0 0
                                    

Pagi yang cerah, bagi gadis cantik tengah merasakan kehangatan keluarga setelah sekian lama. Namun, pagi ini ia masih menunggu kabar seseorang yang sama sekali tak memberikan kabar sejak kemarin. Rasa saja khawatir yang menguap,membuat berbagai pertanyaan muncul dalam benaknya
Apakah dia baik-baik saja? Huftttt.

Tak ingin berlama-lama dalam kegelisahan atifa  memutuskan untuk pergi berangkat ke sekolahnya dan mungkin ia akan menemukan jawaban dari Pertanyaannya itu.

Atifa pun sampai di sekolahnya, bertepatan dengan rena yang juga memasuki area sekolah, atifa memutuskan untuk mengikuti rena, rena yang sadar ada seseorang yang mengikutinya pun menengok ke belakangan, sudah ia duga bahwa sahabat kesayangannya lah yang mengikutinya.

" ngapain lo ngikutin gue? " tanya rena sinis

" hmm gu... gu..gue... mau ngomong sama lo ren" ucap atifa ragu

" cepet, gue ngak punya waktu "

" rena... sebenarnya apa yang udah terjadi sama lo, sampe elo berubah kayak gini? " ucapan atifa barusan mampu membuat rena bungkam, rena bingung harus menjawab apa.

Rena menghėla napas sebelum ia menjawab pertanyaan itu.

" apa itu penting  buat elo? " jawab rena

" penting ren, elo kan sahabat gue. Kalo emang elo berubah karena gue, pliss ingetin gue, kasih tau apa salah gue biar gue bisa perbaikin semuanya "  mendengar perkataan atifa membuat rena tersenyum sinis

" hah? Apa elo bilang sahabat ? Kalo Emang elo menganggap gue sahabat elo pasti elo udah ngikutin kata-kata gue. Tapi nyatanya apa?" Kini atifa yang terbungkam oleh rena

" tapi.. ren "

" udah stop, gue capek ngadepin orang kayak elo , elo itu cuma buang-buang waktu gue aja , bye" rena  pergi meninggalkan atifa yang mematung.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang begitu bahagia melihat pertengkaran antara dua sahabat itu.

Atifa melanjutkan langkahnya menuju kelas meski air matanya masih mengucur di pipinya. Ia terlihat cukup menyedihkan pagi ini. Tetapi dalam hatinya ia masih teguh untuk membuat perdagangannya kembali utuh. Meskipun ia tak tahu caranya.

Sesampainya ia di kelas ia langsung di sambut oleh viola yang terlihat khawatir sejak tadi.

"Tifa " panggil viola lembut dan langsung merengkuh tubuh mungil atifa dalam pelukannya. Seketika air mata yang ia tahan kembali meluruh dalam pelukan hangat sang sahabatnya.

" udah... kita duduk yukk  udah bunyi bel"  atifa dan viola kembali menuju singgasana mereka di kelasnya.

🌈🌈🌈

Bel yang di tunggu tunggu  pun telah berbunyi, hampir seluruh siswa menuju ke kantin untuk kembali mengisi tenaga mereka. Namun berbeda dengan atifa yang masih termenung dan tak bersemangat, melihat atifa yang seperti ini membuat hati viola sedih sekaligus khawatir. Persahabatan yang mereka jaga selama ini harus hancur karena persoalan cinta.

" tifa, ke kantin yuk " ajak viola

" elo aja deh vi " jawabnya lesu

" ayolah atifa, tifa harus makan biar kuat. Tifa jangan sedih trus. Tifa ayok, kalo enggak temenin viola makan, tiga ayok " viola trus merengek agar membuat atifa mau mengikutinya ke kantin

" VIO!!! GUE BILANG ENGGAK YA ENGGAK !!!" Bentak atifa yang langsung mengbumkan viola. Viola yang masih terkejut memilih menjauh dari hadapan atifa.

Atifa seketika tersadar mengapa ia harus bereaksi para viola seperti itu. Apalagi gadis itu sangat lembut. Huftt.. ingin rasanya atifa membenturkan kepalanya sekarang juga.

Atifa langsung berlari mencari keberadaan sahabatnya itu. Tapi di mana ? Apa kantin? Mungkin saja . Atifa berlari menuju kantin, ia terus mencari keberadaan viola namun tak ia temukan. Namun ia terus berusaha mencari sahabatnya itu, hingga akhirnya ia menemukan viola yang tengah berbicara dengan...... hah? Atifa yang tak yakin melihat viola berbicara dengan..... dafa segera menghampirinya. Namun, sejenak atifa berhenti karena mendengar percakapan mereka berdua

"Ola maafin gue, gue mohon " ucap dafa yang kala itu masih memohon pada viola yang masih menunduk. Dafa masih trus memohon pada viola tetapi tetap saja viola memilih pergi.

Ketika hendak melangkah, viola di kejutkan oleh kehadiran atifa.

"A...aturan... Ngapain di... di... situ" tanya viola

" gue nyariin elo vio " jawab atifa yang masih curiga dengan dua orang di hadapannya ini.

" ohh.. gitu ya udah yuk kita ke kelas " bujuk viola agar atifa tak terus menatapnya seperti maling yang tertangkap basah.

Atifa hanya menghela napas kasar melihat gelagat viola yang seperti ini. Lagi dan lagi ada sesuatu yang di sembunyikan darinya. Entah apa yang sebenarnya terjadi hingga membuat sahabatnya terus menyembunyikan sesuatu darinya. Tapi sekarang bukan waktu yang tepat untuk membahas hal-hal seperti itu, lebih baik sekarang ia meminta maaf di banding harus mempermasalahkan apa yang telah dilihatnya tadi.

" vi.. vio " panggil atifa

"Iya tifa? "

" gue minta maaf karena tadi gue udah bentak elo " atifa meringis melihat betapa kejamnya ia pada viola.
Viola menatap atifa penuh arti dan bisa atifa lihat matanya mulai berkaca-kaca. Huftt.... inilah yang terjadi ketika ia menyakiti perasaan viola sangat lembut bak permen kapas.

" i...yaaa.. atifa. Jangan di ulangin lagi yaa.. vio soalnya takut banget liat muka atifaa ... huaaaaaa mamiiiiiiiiii " tanpa aba-aba viola langsung memeluk atifa dan kembali menangis sejadi-jadinya. Melihat hal ini jelas saja membuat rasa bersalah atifa bertambah, di samping hal itu atifa juga kesal betapa cengengnya sahabatnya satu ini. Di tambah lagi kini mereka menjadi tontonan siswa dan siswi lain yang justru terkekeh melihat betapa imutnya viola ketika menangis. Sungguh entah mau di kemanakan wajah cantik atifa ini.

"Vio udah dong, malu gue diliatin sama orang-orang " ucap atifa melonggarkan pelukannya

"Ish iya-iya ayok ke kelas " tarik viola namun sebelum itu....

" APA KALIAN LIAT-LIATIN VIO. VIO TAU VIO CANTIK, BYE "

Atifa hanya bisa mengelus dada melihat kelakuan sahabatnya ini.




















Yey update lagi...
Semoga suka yaaa
Jangan lupa vote dan comment tessa
Bye


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang