Happy reading
🍁🍁🍁
"WHAT?!!"pekik mereka semua
"huftt, kan Lisa udah bilang jangan kaget, ini mah bukan kaget lagi udah teriak"ujar Lisa
"ma-maksud kamu apa Princess?"tanya Bagas
"jadi gini, waktu Lisa baru masuk kelas 1 SMA Lisa mendirikan sebuah kelompok gangster yang bernama black rose. Nah kalian semua pasti taukan gangster itu, gangster Lisa ini gak berbuat jahat kok. Gangster Lisa ini Lisa buat untuk membantu polisi nanganin penjahat-penjahat, di gangster ini Lisa juga ngejalanin beberapa misi dan Lisa juga ngebantuin orang-orang yang kena teror atau semacamnya. Pokoknya semua baik-baik deh"jelas Lisa
"tapi kamu gak ada yang kenapa-kenapa kan?"tanya Tina
"gak kok bun, lisa bisa jaga diri"jawab Lisa
"yaudah kalau gitu yang penting kamu gak kenapa-napa. Eh iya ayah baru ingat kalian gak mau balik ke London??"tanya Bagas
"nggak lisa mau menetap di sini"jawab Lisa
"beneran dek?"tanya Rendi dengan mata yang berbinar
"hmm, dan satu lagi Lisa mau sekolah lagi"pinta Lisa
"beneran kamu mau sekolah lagi? Lagian kamukan udah serjana"ujar Bagas
"Ayah tau sendirikan aku SMA gak sampai tamat, ya sekarang aku pengen sekolah lagi dong"ujar Lisa
"yaudah kalau gitu. Kalau kalian semua ikut sekolah juga??"tanya Bagas pada sahabat Lisa yang sedari tadi hanya diam memperhatikan percakapan Lisa dan orang tuanya.
"iya yah kita juga ikut"jawab mereka serempak.
"oke lah"putus Bagas
"kalau begitu sekarang kalian masuk kamar masing-masing dan tidur ya"perintah Tina
Mereka semua menjawab perintah bunda dengan anggukan dan langsung berjalan menuju kamar masing-masing.
Kamar Lisa
"huh, lusa gue mulai sekolah. Gue bakalan ketemu sama keluarga kandung gue. Semoga gue bisa tahan diri gue, dan semoga semua baik-baik aja"ujar Lisa
Lisa membaringkan tubuhnya di kasur dan mulai masuk ke dalam alam mimpi.
Esok pagi
"hoamm, jam berapa nih"tanya seorang gadis sambil melirik ke arah jam yang ada didekatnya.
"huh, udah jam tujuh. Gue mandi dulu ah"ucap gadis itu sambil beranjak dari kasurnya.
"Lisa bangun udah pagi"teriak seorang pria dari luar kamar
Ya gadis itu adalah Lisa, ia baru terbangun dari tidurnya dan pria yang berteriak itu adalah Rendi. Saat mendengar teriakan abangnya, Lisa berjalan menuju pintu dan membuka pintu yang kemudian menampilkan wajah abangnya yang sudah cerah.
"eh kamu udah bangun dek?"tanya Rendi
"iya ini lisa mau mandi"jawab Lisa
"yaudah kalau gitu, cepetan ya yang lain udah nunggu tuh di bawah"ujar Rendi dan berjalan menuju tangga tanpa menunggu jawaban dari Lisa.
Sedangkan Lisa sendiri sedang menyumpah serapahi pada kakaknya yang begitu menyebalkan itu.
Lisa kembali masuk ke kamar dan masuk ke kamar mandi. Setelah 30 menit lamanya bersiap-siap Lisa turun dengan penampilan yang rapi
Style Lisa👆
"good morning all"sapa Lisa
"good morning too"balas kedua orang tuas Lisa dan abangnya
"Good morning nyet"bals ketiga sahabat Lisa
"gue bukan monyet ya"tegur Lisa pada sahabatnya yang sering kali memanggilnya dengan sebutan monyet, yang ditegur hanyalah cengengesan.
"udah gak udah berkelahi, sekarang kita sarapan"lerai Tina
"kita sarapan apa bunda?"tanya Lisa
"sekarang kita sarapan nasi goreng sama ayam dan makanan penutupnya puding cream susu"jawab Tina
"wihh kesukaan lisa semua tuh"ujar Lisa dengan mata yang berbinar
"eh lo mah makan apa aja dek"ejek rendi pada Lisa
"nggak ya bang sembarangan aja lo kalo ngomong-bela Lisa
"lah kan emang itu kenyataannya"ujar Rendi tak mau kalah
"ish lo mah ka-"ucapan Lisa terpotong oleh ucapan Tina.
"kalau kalian gak diam gak usah makan"ancam Tina dengan wajah datar. Karna takut dimarahi bunda, Lisa dan Rendi langsung diam.
"Gitu kek dari tadi"ujar Tina
Sahabat-sahabat Lisa dan ayahnya yang melihat pertengkaran kedua kakak beradik itu hanya diam dan tertawa saat mereka berdua dimarahi oleh bundanya.
Seusai pertengkaran antara Lisa dan Rendi, mereka semua makan dengan tenang hanya suara dentingan sendok, garpu dan piring yang terdengar.
Tbc
Segitu dulu deh.
Jngan lupa vote and comment ya.
Bye-bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Ginalisa (TERBIT)
RandomSandra Ginalisa Alexis tidak punya arah dan harapan ketika orang tuanya mengusir ia dari rumah karena kesalahpahaman. Ginalisa dituntut untuk menjadi gadis yang kuat untuk tetap menjalani hidup saat keluarga tempat ia berlindung justru tidak menging...