|14| The truth

165 21 2
                                    


🌹🌹🌹

Satu bulan berlalu, akhirnya Hyee in dapat mengendalikan dirinya saat berhadapan dengan Hwang bin, namun dengan keras kepalanya pria tua itu tidak ingin memberi tahu sedikit pun tentang ayah Hyee in. Sampai akhirnya keadaan Hwang bin kritis dan akan dibawa ke berlin karena disana ada seseorang yang dengan senang hati mendonorkan jantungnya. Tapi kemungkinan tingkat keberhasilannya sangat kecil.

Hyee in jadi bimbang sendiri disisi lain ia sangat muak dengan sindiran yang selalu diucapkan Hwang bin saat sedang memeriksanya, namun dilain sisi pula ia menyayangkan jika nyawa pria tua ini tidak tertolong, karena informasi dari Hwang bin belum terkuak.

Hyee in kembali menghela nafas, bersamaan dengan pintu ruangannya yang diketuk. Perawat Han memasuki ruangannya setelah diberi izin oleh Hyee in untuk masuk "Bagaimana ada informasi dari keluarganya?"

Sebelum kepindahan Hwang bin ke Berlin pihak rumah sakit masih meminta persetujuan dari pihak keluarga, karena dari saat pertama Hyee in memeriksa tidak ada satupun keluarga yang menjaga Hwang bin, hanya ada sekertarisnya yang setia mendampinginya.

"Sekertaris Jung memberi tahu jika Pihak keluarga sedang berada diluar kota, namun ia akan kembali malam ini"

Hyee in mengkerutkan keningnya "Bilang agar dilakukan secepatnya, karena ini sangat darurat"

Perawat han membungkuk, dan kembali keluar ruangan.

Hyee in sudah menghubungi Taehyung, namun pria itu menjawab bahwa ia sangat sibuk. Namun ia akan mengusahakan untuk pulang, Entah kapan.

***

"Senang bekerja sama denganmu" Sehun menjabat tangan klient nya, sekarang ia bersama sekertarisnya yakni Chanyeol sedang berada di Daegu, mengadakan rapat untuk kerja sama dalam meraih perkembangan untuk perusahaan K.O Group.

Sehun akui akhir-akhir ini ia sangat sibuk, mengurus perusahaan besar tidaklah mudah. Hanya tinggal 15% lagi perusahaan ini akan kembali berkembang.

Sehun memasuki mobilnya bersama Chanyeol "kita ke Rumah sakit Seoul sekarang"

"MWO?!" sehun terkejut mendengar pria yang duduk di bangku depan, sekertarisnya ini kekurangan gaji apa? Tidak melihat jika atasannya ini sangat lelah.

"Tidak, aku ingin istirahat terlebih dahulu. Kita pesan hotel saja".

Sehun membuka kembali laptopnya, mempersiapkan untuk bahan presentasenya besok, Sehun hanya sedang sibuk memikirkan nasib perusahaan tanpa ingin memikirkan yang lain.

"dasar bodoh! Ayahmu sedang kritis! Jika dalam waktu 24jam dia tidak mendapatkan pendonor dia tidak akan selamat! Ahjussi kita ke Seoul!" chanyeol segera menyuruh sopir disampingnya untuk segera menyalakan mobil.

Entah kenapa tiba-tiba dada Sehun sesak, dia terkejut sangat terkejut. Bagaimana ayahnya bisa selalu menyuruhnya agar fokus pada pekerjaan sedangkan dirinya sudah sangat sakit, tidak ingin anaknya terlalu repot dia hanya diam saat Sehun menjenguknya.

"A-apa informasi yang kau dapat?" suara sehun tersedak dan sedikit bergetar.

Chanyeol menghela nafas berat "Ia akan diberangkatkan ke Berlin malam ini juga, namun pihak rumah sakit masih meminta persetujuan darimu".

HUG ME DOCTOR KIM |Oh sehun|Hwang SinB|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang