|13| Rencana

144 16 2
                                    

🌹🌹🌹

Sudah hampir dua minggu Hyee in serta Jugkook berada di Korea, mereka di sibukkan oleh jadwal padat mereka. Begitupun Jungkook yang mendapatkan beberapa jadwal operasi mendadak.

Hyee in pun sibuk menangani beberapa pasien tua sampai muda, tak sedikit pula yang kehilangan nyawanya mengingat penyakit jantung adalah organ yang paling sensitif. namun kematian adalah takdir nyata Tuhan tidak melihat Tua ataupun muda.

Bertahun-tahun menekuni dokter kardiovascular membuat Hyee in mengerti bagaimana seseorang berjuang hanya dengan mengandalkan alat medis yang tidak menentukan bagaimana ia bisa melanjutkan hidup atau tidak. Tuhan yang mempunyai rencana. Sedangkan dokter hanya perantara.

Hari ini Hyee in akan memeriksa salah satu pasien pria parubaya, sebenarnya dia telah berada disini telah lama dan di tangani oleh dokter lain. Namun dokter tersebut mempercayakannya pada Hyee in, yang menurutnya lebih ahli.

Hyee in menyelusuri kolidor menuju ruangan VVIP yang di tempati sang pasien, tak lupa beberapa perawat yang membuntutinya membawa data riwayat pasien selama di rawat disini.

"Perawat Han, kapan jadwalku selesai? Aku ingin segera pulang" Hyee in bertanya pada perawat sekaligus anak buahnya yang berada disisinya.

"Ini yang terakhir" ia tersenyum kepada Hyee in.

Hyee in benar-benar ingin berendam di bath-up berisi air panas, melepas rasa lelahnya seharian ini.

Setelah sampai Perawat Han membukakan pintu ruang VVIP tersebut "Selamat malam Tuan ... Oh" Hyee in terkejut ketika melihat pria parubaya sedang berbaring diatas ranjang. Ia juga terkejut kala melihat wajahnya sudah keriput Tua, berbeda saat pertama kali ia meninggalkan Korea beberapa tahun lalu.

"Lama tidak bertemu Kim Hyee in. Ah, maksudku doctor Kim" pria itu menyeringai, Hyee in tidak trauma dia hanya sedikit takut dan menyimpan rasa dendam yang dalam.

Tapi disini dia mencoba profesional, toh ini pasien terakhir. Dia mulai berjalan mendekat dan mulai memeriksa dibantu oleh beberapa perawat.

"Akhirnya kau berani kembali ke Korea, lama tidak bertemu kau semakin dingin saja" Oh Hwang Bin, pria tua itu berceloteh namun tak di tanggapi oleh Hyee in, gadis itu tetap mencoba Fokus.

Hwang bin terkekeh "Ternyata kau benar-benar ingin menjadi seorang dokter eoh." Hwang bin menaikan sebelah alisnya mencoba memancing Hyee in. Dan Untuk yang sekian kalinya Hyee in hanya fokus pada alat medisnya.

"Seperti janjimu pada ayahmu, Kim Hyee Sook" tambah Hwang bin tersenyum miring.

"DIAM KAU!!" sungguh Hyee in tidak bisa lagi mengontrol dirinya, pria tua nan bangka ini membuatnya naik pitam.

tak ingin membuat permasalahan, dengan tergesa Hyee in melangkah menjauhi ruangan VVIP itu.

Hwang bin mendengus "Gadis bodoh".

***

Air mata kebencian telah berjatuhan menuruni pipinya, hyee in tetap berjalan dia ingin menjauh, sudah dikatakan Hyee in tidak trauma, dia hanya benci, dia sensitif hal apapun yang berhubungan dengan kematian ayahnya merasa kedua telinga nya panas mendengar ocehan pria itu, hyee in kira Hwang bin sudah sadar.

HUG ME DOCTOR KIM |Oh sehun|Hwang SinB|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang