Pura pura

108 36 4
                                    

Saat itu aku berada di perpustakaan untuk meminjam novel. Aku sangat suka sekali membaca novel. Menurutku, membaca novel atau membaca cerita apapun bisa menghibur diriku sendiri.

Aku sedang mencoba mengambil novel yg ada di rak paling atas. Aku sedikit menjinjitkan kakiku. Namun kaki ku tiba tiba keseleo dan huufftt!!! Aku hampir saja jatuh. untung saja saat itu ada seorang cowok yg berhasil menangkap ku. Aku melihat wajahnya dan ternyata cowok tersebut adalah cowok yg terkena tumpahan mie ayam milikku seminggu yg lalu.

Deg..

"Kenapa gue deg degan ya?",batinku.

"Lepasin gue",perintahku.

Cowok tersebutpun melepaskan ku dari pelukannya.

"Lo sengaja jatuh kan didepan gue biar gue tangkep gitu?",kata cowok itu.

"Ih,Lo pikir gue cewek apaan? Gue bukan tipe cewek yg keganjenan kaya gitu",sahuttku

"Lo sama aja kaya cabe cabean diluar sana", jawabnya

"Apa lo bilang? Heh denger ya cowok brengsek. Gue itu bukan cabe cabean. Dan gue tadi jatuh itu gak sengaja. Dan kalo bisa, mending tadi gue jatuh daripada ditangkep sama cowok brengsek,tengil, sok ganteng kaya lo. Atau jangan jangan, lo yg dengan sengaja ngambil kesempatan dalam kesempitan kan. Lo sengaja manfatin kejadian tadi biar bisa peluk,peluk gue",proteaku panjang lebar.

Cowok tersebut tampak membuat senyuman licik diwajahnya dan berkata"tuh kan,semua kesalahan lo balikin ke gue. Gue tau, lo sengaja memperpanjang ini supaya lo bisa ngobrol lama sama gue, iya kan?".

"Ih amit amit!! yg ada tuh, lo yg mau ngobrol lama sama gue", jawabku membalikan pernyataan dia tadi. Itu semua ku lakukan karena semua yg dia nyatakan itu tidak benar.

Terjadilah percekcokan diantara kami. dan suara saling membentak yg lumayan cukup keras dari kami ternyata menggangu siswa yg lain di perpustakaan itu.

Dan salah satu siswa itu berkata"hey, kalian kalo mau berantem jangan disini. Ini tuh perpustakaan, tempat para siswa bisa membaca buku dengan tenang. Dan yg pasti butuh ketenangan bukan keributan. Jadi kalo kalian masih mau berantem, tolong keluar ya!".

"Tuh lo denger kan? Awas gue mau lewat!males gue lama lama berantem sama lo. Gak ada faedahnya",ujarku.

"Ya kalo mau lewat, ya lewat aja kali",jawabnya

"Lo itu ngalangin jalan gue. Awas!!!",bentaku.

Cowok itu tampak menggeser sedikit tubuhnya agar aku bisa lewat. Tapi aku sengaja mendorong sedikit tubuh nya saat aku lewat. Kemudian aku berbalik kearahnya sambil menjulurkan lidahku. Dia memasang ekspresi kesal, namun dia tidak membalas ku sedikitpun.

***

"Ly, gue pulang bareng lo ya?",kata Sheren saat bel pulang berbunyi.

"oh yaudah",jawabku sambil merapikan buku kedalam tas ku.

"Gue duluan ya guys",ujar Hira

Aku dan Sheren hanya menganggukkan kepala.

"Hem..Ly. Gue gak ngerepotin lo kan?",tanya Sheren setelah kami didalam mobilku menuju rumah Sheren.

"Yaelah Ren. Biasa aja kali. Lagian lo kan udah biasa nebeng sama gue kalo gak ada yg jemput".

"ya mana tau lo keberatan selama ini gue nebeng",sahutnya

"Ya kali sama sahabat sendiri kaya gitu, emang kenapa sih? Apa ada yg cerita ke lo kalo gue keberatan?".

"Gak ada,,,eh ada deh. Eh eng--gak",jawab Sheren ragu.

Aku mengerutkan kedua alisku. Aku bingung dengan jawaban ragu yg di berikan Sheren.

"Lo kenapa sih? Pasti ada orang yg ngomong sesuatu sama lo. Cerita ke gue Ren!  apa tentang gue?",tanyaku.

Sheren menundukkan kepalanya dan  memainkan kukunya. Aku tau, pasti ada yg disembunyikan oleh nya.

"Ren?? Ayolah cerita ke gue. Gue bisa nyimpen rahasia kok. Janji deh gue",kataku sambil menunjukkan jari kelingkingku kearah Sheren.

"Ini bukan tentang lo,Ly. Ini tentang sahabat kita",jawab Sheren dengan pelan.

"Siapa? Hira maksud lo?"tanyaku

Sheren hanya mengangguk.

Ada apa sih sebenarnya? Hira kenapa? Kok kayanya Sheren takut banget ngomongin ini sama gue?,batinku.

"ada apa dengan Hira?", tanyaku penasaran.

Sebelum Sheren memulai cerita, ia menarik napas terlebih dahulu.

"Jadi gini Ly...

Flashback

Sheren dan Hira makan dikantin saat jam istirahat pertama. Saat itu Frisly sedang di perpustakaan.

"Ren, gue mau cerita sama lo",kata Hira.

"cerita apa?",jawab Sheren.

"Tapi gue harap, lo gak bakal kasih tau ke Frisly. Tapi kalo tetep lo kasih tau Frisly, berarti lo mengkhianati gue",kata Hira.

"ya tergantung",jawab Sheren. Sheren pikir saat itu Hira sedang bercanda.

"nih ya, gue dari dulu gak suka sama Frisly. lo tau kan kalo gue sama Andra udah putus?"

"Iya gue tau",jawab Sheren

"Gue putus sama Andra itu gara gara Frisly. Kaya nya frisly sengaja deh bikin Andra baper dan akhirnya Andra suka sama Frisly. dan kemudian Andra mutusin gue. Gue itu cuman pura pura baik aja sama Frisly selama ini".Hira menjelaskan.

"Pura pura baik?",tanya Sheren

"Iya gue pura pura baik, karena gue mau manfaatin Frisly. Frisly kan sering ngasih contekan ke kita",jawab Hira sambil meminum jus yg sudah dipesannya dari tadi.

"Lo setega itu?",tanya Sheren.

"Tega? Yaiyalah. Frisly aja tega buat Andra suka sama dia dan buat Andra mutusin gue. Menurut gue, Frisly itu bermuka dua Ren. Dia baik sama kita karna ada maunya",jawab Hira

"Emang Frisly mau apa dari kita? yg gue tau dia itu tulus sahabatan sama kita",ujar Sheren

"Hah tulus? Zaman sekarang gak ada tuh sahabatan yg tulus. udah deh lo tuh harus percaya sama gue supaya lo gak nyesel nanti"

"Jadi lo sampe kapan mau pura pura baik sama Frisly?",tanya Sheren

"Gak tau deh. Mungkin sampe gue berhasil bikin dia menderita"

Bel masuk berbunyi. Itu tandanya perbincangan antara Sheren dan Hira berakhir. Setelah mereka membayar, mereka langsung menuju kelas.

Flashback off

"....jadi gitu Ly",kata Sheren mengakhiri cerita.

Aku sangat terkejut mendengar cerita sheren. Aku tidak menyangka bahwa Hira selama ini memiliki dendam terhadapku.

"Ren. Gue gak pernah bikin Andra suka sama gue. Gue aja gak tau kalo Andra suka sama gue. Hira cuman salah paham". Ujarku.

"Iya gue tau, lo gak mungkin ngelakuin itu sama sahabat lo sendiri. Jadi apa yg bakal lo lakuin?".

Aku terdiam beberapa detik untuk menjawab pertanyaan sheren." ya gue bakal tetep baik sama dia seperti biasanya".

"Tapi...", Sebelum Sheren menyelesaikan kalimatnya aku memberhentikan mobilku dan berkata." kita udah sampe".

"Lo gak mau mampir dulu? biasanya lo mampir", ajak Sheren.

"Emhh..iya deh gue mampir. Lagian, gak betah jugak gue dirumah lama lama".jawabku.

Kemudian Sheren mempersilahkanku masuk kerumahnya. Aku sering mampir atau bahkan nginap dirumah Sheren, jika aku tidak betah dirumah.

***

Maaf ya kalau kata katanya masih kurang bagus.

Jangan lupa vote dan komen.

My Sad WolrdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang