Tak Sengaja

59 28 0
                                    

FRISLY POV

Aku tertidur didalam kamar mandi yg dingin. Namun aku terbangun saat ada yg membukakan pintu kamar mandi. Ya, mama dan Jelita yg telah membukakan pintu kamar mandi.

"Hey bangun",ucap mama

Akupun bangun dan keluar dari kamar mandi itu.

"Sekarang lo ganti baju, setelah itu lo cuci piring, sapu lantai, dan pel sekalian ",ucap Jelita.

"Jangan berani nolak perintah lagi, atau ..",ucap mama menggantungkan kalimatnya.

"Atau lo akan dapat yg lebih buruk dari yg tadi. NGERTI LO?", ucap Jelita menyambung kalimat mama tadi.

Aku hanya mengangguk. Kemudian aku bergegas kekamar dan aku ganti baju. Setelah aku ganti baju, aku langsung bergegas kedapur.

'Gue laper'

Ya, ini sudah sore dan aku belum ada makan sesuap nasi pun dari pagi tadi. Kemudian aku melihat kedalam lemari makan.

'Kosong? Oh iya gue lupa,kan gak ada yg masak'

Aku berencana untuk memasak, namun tidak ada bahan untuk dimasak. Jadi aku mengerjakan pekerjaan yg diperintah oleh mama tadi agar mama tidak marah.

Aku mencuci piring, menyapu, dan mengepel. Pekerjaan tersebut telah kukerjakan kurang lebih 45 menit.kemudian aku kembali ke kamar ku untuk mengambil uang. Ya, aku akan pergi keluar untuk membeli makanan. Setelah itu aku keluar kamar.Tetapi, sebelum aku berhasil keluar dari rumah itu, aku kembali mendengar seseorang yang memanggil namaku.

"Frisly!!!"

Aku menoleh, dia adalah Jelita. Jelita turun dari kamarnya dan membawa seember pakaian. "Lo setrikain baju baju gue ini, SEKARANG!!",ucap Jelita tegas.

"Tapi gue belum makan, gue mau makan",ucapku lemas. Aku merasa badanku gak enak. Aku lemas, dan aku juga sedikit pusing. Mungkin karena aku belum makan dan dikurung dari pagi sampai sore didalam kamar mandi dalam keadaanku yg basah kuyup.

Jelita meletakkan seember pakaiannya di depan ku kemudian ia berkacak pinggang. "Gue gak perduli. Pokoknya lo harus setrika in baju gue sekarang"

"Iya bakal gue kerjain, tapi sebentar lagi deh. Kasi gue waktu buat makan dulu sebentar. Gue udah lemes banget nih",ucapku

"Yaudah deh terserah lo. Daripada lo mati sekarang kan gak seru",ucap Jelita kemudian pergi kembali ke kamar nya.

Akupun bergegas keluar rumah dan menuju cafe terdekat, yaitu 'shine cafe'. Saat itu cafe nya penuh dengan pembeli. Dan tidak ada meja yg kosong.

'Rame banget sih? Kok gak ada meja yg kosong?'

aku mengalihkan pandanganku kearah yg lain. Aku melihat ada satu meja yg hanya ditempati satu orang cowok. Kemudian aku mendekati meja itu dan berharap cowok tersebut mau berbagi tempat.

"Permisi mas",sapa ku.

Cowok tersebut menoleh. Dan aku terkejut, karna orang yg aku panggil 'mas' tadi adalah Jingga.

"kok gue lo panggil mas sih?",ucap Jingga yg tidak terima aku panggil 'mas'.

Aku duduk didepannya dan berkata, "iya sorry, gue gak tau kalo itu lo. Gue boleh duduk di sini kan? Tempat yg lain gak ada yg kosong,rame banget"

Jingga melihat wajahku dengan seksama, "lo kok pucet gitu sih? Lo kenapa?"

"Gue belum makan dari pagi",ucapku lemas.

"Kok gak makan, kenapa? Gak ada uang atau gimana?",ucap Jingga cemas.

"Gue ada uang kok, tapi....",aku menggantungkan kalimatku.

My Sad WolrdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang