Lagi dan Lagi

68 22 3
                                    

Aku telah menelpon Sheren dan mengabarkan kepadanya kalau aku sedang sakit. Dia sangat khawatir dengan ku. Dia ingin datang kerumahku, namun aku melarangnya.

Saat ini aku masih berada di ruang tamu dan sedang menunggu Jingga datang dan membawakan soto ayam yg disuruh oleh Jelita tadi.

Tap..tap...

Suara itu adalah suara seseorang yg sedang menuruni tangga.

"Loh, kok malah duduk manis disini sih. Mana pesenan gue?", ya dia adalah Jelita.

Aku menoleh kearahnya yg masih berada ditangga berusaha mengatakan sesuatu tetapi aku tidak tau harus menjelaskannya dari mana.

"Kenapa diam?",tanya nya dan kemudian dia berjalan kearahku.
"Jangan bilang lo lagi sakit dan gak sanggup belinya kesana", sambungnya setelah dia telah berada tepat didepanku.

"Gue memang gak sanggup, jadi gue....",ucapan ku terputus saat Jingga tiba tiba datang dengan menenteng sebungkus soto ayam ditangannya.

"Lo cari ini ya?", tanya Jingga pada Jelita.

"Lo siapa?",tanya Jelita

"Lo gak perlu tau gue siapa. Ambil nih soto ayam lo", ucap Jingga dan meletakkan soto ayam itu diatas meja.

"Dan gue ingetin ya sama lo, Frisly itu lagi sakit dan gak seharusnya lo nyuruh dia buat keluar untuk beli soto ayam. Sekarang itu udah modern. Kalo lo mau pesen makanan, lo bisa tuh pesen online. Gak sulit dan gak nyusahin orang lain. Ngerti lo?",ucap Jingga panjang lebar.

Sepertinya Jelita tidak terima di nasihati oleh Jingga. Dia menatap sinis Jingga. Dan mendekat kearahnya.

"Lo siapa sih ngatur ngatur gue?",tanya Jelita dengan senyuman sinis diwajahnya. 
"Gue gak suka diatur. Jadi terserah gue mau ngelakuin apapun yg gue suka. Gue suka ngeliat Frisly menderita. Dan itulah tujuan gue nyuruh dia beli soto ayam tadi", sambung Jelita.

"Lo gak suka diatur jadi lo jangan ngatur dan nyuruh orang seenaknya",ucap Jingga. Sepertinya Jingga juga tidak mau kalah.

"Terserah gue dong!! Ini rumah gue, bukan rumah lo",Jelita mendorong sedikit bahu Jingga.

Jingga tampak sedang menahan emosinya. Mukanya memerah,tangannya digenggam sekuat tenaganya.

"Seandainya lo bukan perempuan, habis lo sama gue",ucap Jingga.

Aku mendekat kearah mereka.
"udah Jingga.lebih baik lo pulang aja",ucapku.

Kemudian aku menariknya keluar dari rumah itu.
"Jangan lo lawani kakak tiri gue. Dia emang begitu orangnya. Lebih baik lo pulang aja"

Huhh...

Jingga menghembuskan napasnya dengan kasar.
"Yaudah gue pulang. Oh ya, ini buat lo", ucap Jingga sambil mengambil sesuatu dari motornya.

"Apaan ini?",tanyaku.

"Soto ayam. Lo pasti belum makan kan?"

Aku mengangguk

"Yaudah ambil,apalagi?",ucapnya sambil menyerahkannya kepadaku

Aku mengambilnya, "makasih ya",ucapku sambil tersenyum kearahnya.

Kemudian ia membalas senyumanku dengan tersenyum juga. 'Manis'

Deg..

Aku merasa jantungku berdegup kencang.'ya tuhan ini kenapa?'

"Yaudah gue pulang ya. Lo istirahat. kalo lo disuruh suruh lagi sama kakak tiri lo, lo jangan mau.ok?",ucapnya

"okelah",ucapku.

My Sad WolrdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang