JINGGA POV
Kring...
Bel istirahat pertama berbunyi. Terdengar sorak gembira dari banyak murid. Ya,termasuk aku. Aku sudah lapar sekali karna aku tidak menyentuh sedikitpun makanan dari pagi tadi.
Vino jalan menghampiri tempat dudukku. "Kekantin yuk, temenin gue ketemu Sheren",ucapnya setelah sampai ditempat dudukku.
"Ntar gue jadi obat nyamuk. Enggak deh",ucapju menolak.
"Lo gak bakal jadi obat nyamuk. Sheren kan sering ngajak temennya juga kekantin",jawab Vino.
"Maksud lo Frisly?",tanyaku menaikkan sebelah alisku.
"Nah, tuh lo tau. Yuk!", ucap vino. Kemudian kami pergi kekantin.
Sesampainya dikantin,kami langsung duduk satu meja dengan Sheren. Namun aku tidak melihat Frisly.
"kok kamu sendirian sih sayang. Frisly mana?",ucap Vino setelah duduk disamping Sheren.
Sheren menghentikan makannya. "Aku gak tau Frisly kemana. Dia jugak gak ngabarin aku apa apa".
"Apa dia sakit?",tanyaku.
"Gue gak tau. Tapi kalo dia sakit,biasanya dia ngabarin gue",ucap Sheren.
"semalem dia di kurung dikamar mandi sama nyokap tirinya",ucapku.
"Whattt???",ucap sheren kaget. Vino juga kaget.
"Lo kok bisa tau?",ucap Vino.
"Semalem gue gak sengaja ketemu Frisly dicafe. Dia pucet gitu. Pas gue tanya 'kenapa', dia bilang kalo dia dikurung dikamar mandi dari pagi sampe sore sama nyokap tirinya",ucapku panjang lebar.
"Yaampun kasihan banget Frisly. Gue udah curiga dari semalem,ada yg gak beres sama Frisly",ucap Sheren.
"Trus,apa yg kita lakuin sekarang?",tanya Vino.
"Kita datengin aja kerumahnya",usulku.
"Eh jangan. Gue semalem udah dateng kesana, tapi gue malah diusir sama nyokap tirinya",ucap Sheren.
Aku,Sheren dan Vino terdiam sejenak. Aku berfikir bagaimana caranya mengetahui keadaan Frisly. Entah kenapa aku begitu khawatir dengan keadaan Frisly.
"Coba lo telfon Frisly!",ucapku pada Sheren.
"Udah gue coba berulang kali. Tapi tetep aja nomornya gak aktif",ucap Sheren.
"Em, boleh gue minta nomornya? Gue bakal coba telfon kedia juga",ucapku.
"Oh ok!"
Kemudian Sheren mengirimkan nomor Frisly. Aku mencoba menelponnya,tetapi benar apa yg dikatakan Sheren.
Kringg....
Bel masuk berbunyi.
"Yaudah kita masuk yuk!, masalah Frisly, nanti kita bicarain lagi",ucap Vino.
Kemudian kami masuk kedalam kelas masing masing. Jam pelajaran pun dimulai. Namun aku masih memikirkan tentang Frisly. Entah kenapa Frisly selalu ada dipikiranku saat ini.
Bel pulang berbunyi, itu tandanya pelajaran hari ini telah usai. Aku pergi kerumah Frisly, dan mengintainya dari luar. Sampai sore aku menunggu, tetapi tidakada tanda tanda Frisly keluar maupun masuk kerumahnya. Aku tidak melihatnya sama sekali.
FRISLY POV
"Frisly......", panggil seseorang diluar kamarku.
aku tidak bisa bangun dari tempat tidurku. Badanku sakit karena luka bakar dipunggungku. Tidak hanya itu, badanku juga panas,ya aku demam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sad Wolrd
Teen Fiction"Gue juga ingin bahagia. Gue ingin bahagia kaya orang orang yg diluar sana.Yg bahagia karena orang orang disekitarnya menyayangi mereka. Tapi kenapa gue enggak?? Kenapa orang yg gue sayang selalu pergi ninggalin gue?? Kenapa??", teriak Frisly di ten...