FRISLY POV
saat itu aku sedang duduk dibawah pohon taman sekolah sambil membaca novel. Namun tiba tiba ada seorang cowok duduk disamping ku. Lalu dia melamun. Entah apa yg sedang dia lamunkan.
"Woii",sapa ku.
Dia terkejut. Apa gue kekencengan sampe dia terkejut? Kayanya enggak sih,batinku.
"Lo kok ngelamun sih?",tanya ku.
"Jangan sok akrab deh sama gue",jawab cowok itu.
"Eh,lo kan cowok yg kemarin? Lo ngikutin gue?",ujarku.
"Udah deh jangan ganggu gue. Gue lagi gak mau diganggu. Dan yg pasti gue gak ngikutin lo",jawabnya.
Kenapa nih anak?,batinku.
"Lo diputusin pacar lo ya, makanya lo galau kaya gini?",tanyaku.
"Jangan sok tau deh",jawabnya
"Yaelah, gue cuma nebak doang. Kalo lo butuh temen curhat, gue siap kok dengerinnya",ujarku.
"Gak, gue gak butuh. Lagian gue gak bisa curhat sama sembarangan orang yg gak gue kenal",jawabnya.
"Oh jadi lo mau kenalan sama gue? Kenalin nama gue Frisly Dea Ananda. Kelas XI ipa 1",ucapku sambil memberikan Senyuman kecil. Namun cowok tersebut hanya melihatku dengan tatapan yg aneh.
Aku memudarkan senyumanku karna aku berpikir dia tidak suka jika aku tersenyum padanya. Kemudian aku kembali fokus pada novel yg ku baca tadi dan mengabaikan cowok itu.
"Gue Jingga Ramathaza. Kelas XI ips 2", ucap cowok itu.
"Oo anak ips. Berhubung lo lagi galau, jadi gue gak mau nyari keributan sama lo. Tapi gue ingetin sama lo, jangan pernah ganggu gue lagi kaya kemarin kemarin, ok?",ucapku. Lalu aku meninggal kan cowok itu sendirian duduk di taman sekolah.
Bel masuk berbunyi setelah aku sampai dikelas. Saat aku duduk ditempat dudukku Hira datang menghampiriku. Dia duduk tepat di sebelah ku. Saat itu Sheren belum masuk kelas.
"Haii Frisly...",sapanya sambil tersenyum. Aku pun membalas senyuman itu dan berkata "ada apa?".
"Gue boleh pinjam pr lo gak? Gue belum ngerjain nih",ucap Hira.
Hira beneran manfaatin gue selama ini. Sheren bener. Apa gue jauhin aja si Hira? Eh, tapi enggak deh. Hira pasti bakal berubah kok.batinku.
Hira menyentuh pundak ku dan berkata,"Frisly,boleh atau enggak? Cepetan bu Caca bentar lagi dateng nih!".
"Eh iya, bentar"
Akupun memberikan buku pr itu kepadanya. Walaupun aku merasa sedikit tidak ikhlas. Bukan karna dia mencontek prku. Tapi karna aku tau bahwa dia sudah manfaatin aku selama ini.
***
Sesampainya dirumah aku langsung menuju kamarku. Saat aku masuk kedalam kamar, aku terkejut karna sudah ada Jelita didalam kamarku. Kamarku juga berantakan dan berserakan kulit kacang. Jelita sedang tidur saat itu.
Aku mengambil bantal yg terjatuh dan berpikir akan memukul jelita dengan bantal itu agar dia terbangun. "hey bangun..!!",ucapku sambil memukulkan bantal yg ku pegang kearah jelita tepat seperti rencanaku tadi.
Kemudian Jelita terbangun dan marah kepadaku, "Lo apa apaan sih. Lagi enak enak tidur jugaan"
"Lo yg apa apaan. Ini kamar gue",ucapku
"Siapa bilang ini kamar lo? kamar ini punya gue sekarang. Lo pindah sana kekamar gue. AC nya mati",ucapnya.
"Gak bisa dong lo pindah kamar seenaknya aja tanpa minta persetujuan dari gue. Gue gak setuju! ",ucapku.
"Gue gak perduli lo setuju atau enggak. Pokoknya kamar ini milik gue sekarang. Trus apa hak lo, pake acara ngelarang gue pindah kamar?",ucapnya.
"Gue gak ngelarang lo pindah kamar. yg gue gak setuju lo itu pindah nya kekamar gue. Kamar yg lain kan masih banyak", ucapku.
"Udah deh brisik! Gue mau istirahat",ucapnya sambil membawaku keluar dari kamar.
"Eeh..gue gak setuju. LEPAS AH!!!",bentakku.
Jelita kemudian menutup dan mengunci kamar itu.
"HEY BUKA PINTUNYA..", Ucapku sambil mengetuk pintu itu dengan keras.
Oh ya, aku kan punya pintu kamarku. Ngapain juga aku teriak teriak.batinku.Akupun mengambil kunci itu didalam tasku. Saat aku ingin membuka pintu itu,tiba tiba mama mengambil kunci itu.
"Eh ma, sini kuncinya!",ucapku.
"Denger ya!!. Kamar ini tuh sekarang milik Jelita. Dan kamar Jelita sekarang punya kamu. Nih kuncinya!!",ucap mama sambil memberikan sebuah kunci.
"Tapi ma.."
"GAK ADA TAPI TAPIAN",ucap mama sambil pergi meninggalkan ku.
aku menggigit bibir bawah ku. Aku kesal kesal dan sangat sangat kesal. " haaa...",Aku memukul dinding yg berada tepat disampingku sampai tanganku memerah.
Mau tidak mau kamar Jelita jadi kamar gue. Ih benci banget gue sama dia.batinku.
***
Jangan lupa vote dan komen ya!😊
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sad Wolrd
Teen Fiction"Gue juga ingin bahagia. Gue ingin bahagia kaya orang orang yg diluar sana.Yg bahagia karena orang orang disekitarnya menyayangi mereka. Tapi kenapa gue enggak?? Kenapa orang yg gue sayang selalu pergi ninggalin gue?? Kenapa??", teriak Frisly di ten...