Masa Lalu

96 37 3
                                    

"Nyokap sama Bokap lo kemana?",tanyaku setelah aku dan sheren duduk diruang tamu.

"Mereka pergi keluar kota, ada urusan katanya",jawab Sheren sambil menyalakan TV.

"Ly, lo udah lama gak cerita tentang keluarga lo sama gue. Kenapa?",tanya Sheren.

"Gak papa kok",jawabku singkat.

"Mereka gimana?",tanya Sheren

"Gimana apanya? Mereka tetep sama. Gak bakal bisa berubah",jawabku.

Sheren mengelus pundak ku dan berkata,"lo harus tetep sabar ya Ly. Sering berdoa juga sama Allah".

Aku hanya menganggukkan kepalaku tanda aku sudah mengerti maksud perkataan sheren.

Beberapa saat kami hanya terfokus pada acara TV yg kami tonton tanpa ada percakapan diantara kami.

"Menurut gue, lebih baik lo cari pacar aja Ly", ujar Sheren tiba tiba dan mampu membuatku terkejut.

Aku menaikan kedua alis dan berkata" apaan sih lo?".

"Lo belum bisa ngelupain Rangga?",tanya Sheren.

"Sheren, gue itu gak bakalan ngelupain Rangga", jawabku

"Ly, Rangga itu udah meninggal",ujar Sheren dengan lembut.

Aku hanya menundukkan kepalaku. Kalimat Sheren tadi membuatku teringat kembali tentang Rangga.

Rangga adalah pacarku saat aku masih kelas X. Saat itu Rangga sudah kelas XII. Dia adalah senior yg menjadi pacarku. dan dia juga adalah cowok the most wanted di sekolah ku pada masa itu. Dia adalah cowok yg tampan, baik, dan pintar. Hal itulah yg membuatku susah melupakan nya sampai sekarang.

Dia meninggal setahun yg lalu. Dia meninggal karena mengidap penyakit kanker darah. saat itu, dia tidak pernah cerita apapun tentang penyakitnya denganku. Dan tidak pernah memperlihatkan kepadaku bahwa dia sedang sakit. kemudian dia pernah tidak memberi kabar selama 3 hari kepadaku. Handphone dan semua akun Medsos miliknya tidak aktif. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi kerumahnya karena aku merasa ada yg tidak beres. karena dia tidak pernah melakukan ini sebelumnya.

Saat aku sampai dirumahnya, aku melihat rumahnya sangat ramai orang dan tertancap bendera kuning didepannya. Seketika aku berlari masuk kedalam dan aku melihat sesosok mayat yg ditutup dengan kain putih tengah terbaring di ruang tamu. Aku membuka kain putih itu dengan perlahan untuk melihat siapa yg ada dibalik kain itu. didalam hati, aku hanya berdoa bahwa yg ada dibalik kain putih itu bukan Rangga. Setelah ku buka kain putih itu, seketika badanku lemas dan pandanganku gelap. Ya, saat itu aku jatuh pingsan karena benar yg dibalik kain putih itu adalah Rangga.

"Frisly, lo nangis?",Sheren membuyarkan lamunan ku. Tanpa kusadari aku telah meneteskan air mata.

"Maafin gue ly. Gue gak bermaksud buat lo sedih kaya gini",kata Sheren dan kemudian memelukku.Aku masih menangis didalam pelukannya.

"Ren, lo gak usah minta maaf sama gue. Gue tau kok maksud lo tadi. Lo mau gue punya pacar baru biar gue bahagia, gitu kan maksud lo?", jelas ku sambil melepaskan pelukannya.

"Iya Ly. itu maksud gue. Gue mau lo bahagia biar gak sedih mulu. Dan biar lo bisa ngelupain Rangga", sahut Sheren.

"Sheren, gue gak bakal ngelupain Rangga. apalagi ngelupain kenangan kenangan manis gue sama dia, itu gak bakal gue lupain Ren",ujarku

"Jadi, lo mau sampe kapan bertahan di kehidupan lo yg kaya gini ly?,  gue itu kasian banget sama lo ly. Keluarga lo, gak perduli sama lo. Seorang cowok yg tulus cinta dan sayang sama lo, udah pulang keSang Pencipta. Dan salah saru sahabat lo, cuman pura pura baik aja sama lo selama ini. Gue mau ngeliat lo itu bahagia Ly", ujar Sheren panjang lebar.

aku menarik napas panjang. Aku berfikir sejenak.

Ya, benar apa yg dikatakan Sheren. Kehidupanku terlalu buruk. Keluarga yg seharusnya menyayangiku malah menyakitiku. Keluargaku yg sekarang tidak seharmonis keluargaku yg dulu. Mama dan Papaku yg sekarang bukanlah orang tua kandungku. orang tua kandung ku sudah meninggal.

Waktu umurku 10 tahun, papa kandungku meninggal karena kecelakaan. 4 tahun kemudian, akhirnya mamaku kembali menikah dengan seorang laki laki yg seumuran dengannya. Laki laki tersebut mengaku sudah ditinggalkan istrinya karena sakit. Setahun kemudian mama kandungku meninggal. Dokter bilang mamaku keracunan kopi yg ku buat kan waktu itu. Semua keluarga dari mama menuduh ku sengaja meracuni mamaku sendiri. padahal aku tidak pernah mencampurkan apapun ke kopi yg ku buat kan untuk mamaku. Akhirnya aku dibenci oleh saudara saudara dari keluarga mamaku. Dan kini mereka tidak pernah menganggap ku sebagai salah satu anggota keluarga dari mereka.

Setelah beberapa hari mamaku meninggal, suami dari mama kandungku membawa seorang perempuan yg umurnya sebaya dengan mama kandungku dan seorang anak perempuan yg umurnya tidak jauh berbeda denganku kerumah. Laki laki itu bilang bahwa perempuan itu adalah istrinya dan anak perempuan itu adalah anaknya. Dan merekalah keluarga yg selalu menyakitiku saat ini.

Aku sempat marah kepada laki laki itu karna dia telah membohongi mama kandungku selama ini. dia bilang sudah tidak punya istri tetapi nyatanya dia sudah punya istri dan seorang anak.  Ternyata mereka membohongi mamaku hanya karna harta yg dimiliki mamaku. Mamaku mewarisi kekayaan papa kandungku. Punya perusahaan besar dan rumah yg mewah. Setelah mama kandungku meninggal, mama memberikan warisan papa untuk laki laki itu, karna mama pikir laki laki itu adalah laki laki yg baik. Ya, memang dulu sewaktu laki laki itu menjadi suami mamaku, dia begitu baik kepada mama dan aku. Namun semua itu hanyalah drama.

Tak terasa, aku kembali meneteskan air mataku.

"Frisly...",ucap Sheren sambil memelukku lagi.
"Ren. Gue hanya mau pacaran lagi, jika ada seorang cowok yg bisa bikin gue nyaman,bahagia, dan bisa ngelupain kesedihan gue",ucapku.

Sheren melepaskan pelukannya dan menatap mataku sambil tersenyum. "Gue bakal doain lo, supaya cowok yg lo maksud itu cepet cepet dateng. Amiinn...",kata Sheren.

"amiin", sahutku sambil mengusap air mataku supaya kering.

***

Jangan lupa vote dan komen ya.

Maaf kalo masih kurang bagus ceritanya😊

My Sad WolrdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang