Mobil ini berakhir di parkiran sebuah mall. Batinku menggerutu karenanya, padahal aku lelah sekali setelah menempuh sydney-Indonesia selama berjam-jam. Apalah daya, aku juga tak bisa memprotes kesenangan mereka. Uda Angga bilang gini " Belum pada makan kan? Kita makan di dalam aja sekalian si Sari pengen belanja katanya "
Jojo masih tak mau lepas dari Mas Rava, jadinya Mas Ravalah yang menggendong Jojo selama berjalan-jalan di dalam mall. Kalian harus tahu, bahwa selama memasuki mall sampai keluar dari sini, Uda dan Uni ku ini nempeeeeellll terus kayak pengantin baru aja.
Aku tak mau mengaganggu keromantisan yang bikin aku puyeng itu. Lebih baik aku berjalan beriringan dengan Mas Rava dengan sesekali merajuk kepada Jojo agar mau ku gendong. Hehehehe... Sepertinya aku dan Mas Rava juga sudah seperti suami istri dengan satu anak.
" Uda aku laper, dimana sih resto nya? " Rengekku kepada Uda yang sibuk menggoda-goda istrinya. Kakiku tak kuat lagi untuk berdiri lebih lama. " Iya disana noh" Uda menunjuk lurus kedepan, kearah sebuah resto.
Akhirnya kakiku ini bisa beristirahat. Mas Rava melepaskan gendongan Jojo dari tubunya dengan sedikit bantuan dariku.
" Mau makan apa? " Cieee... Uda perhatian.
Pengennya sih nasi padang, tapi gak tersedia di menu. Makanan di menu tak ada yang sesuai dengan nafsuku sekarang ini, supaya tak kelaparan ku pesan saja mie goreng seafood. Wadaaww... Mahal-mahal makan di resto taoi pesannya mie gorengKetika makanan sudah tersedia di depan kami, Mas Rava kesusahan karena Jojo merengek karena ingin ikut makan. Ku gunakan kesempatan itu untuk mengambil alih Jojo, ku suapi dia dengan senang hati. Mas Rava sekali-sekali ikut menyuapi Jojo. Aduh, aduh kayaknya sudsh cocok kubawa ke jenjang pelaminan.
Kalian bertanya bagaimana dengan orang tua aslinya. Uda dan Uni sari malah sibuk dnegan makanan masing-masing, sekali-sekali Uda mencomot makanan istrinya dan sebaliknya Uni menyicip makanan Uda. " Latihan dulu ngasuh anaknya " Kekeh Uda ketika melihat aksiku dan Mas Rava dalam mengasuh Jojo.
" Rava, Yuri kalian tinggal disini bentar yah. Aku sama Sari pengen keliling dulu " Uda beranjak dari duduknya, diikuti istrinya.
" Ikut " Rengekku
" Gak usah, kamu kan capek nanti kami repot kalau kmu merengek tengah jalan. Temenin anak ini ya Va " Uda melenggang begitu saja sambil menggenggam tangan Istrinya. Disinilah aku berdua bersama dengan Mas Rava yang masih sibuk menyuapi Jojo
" Gak dihabisin mienya Yu? " Tanya Mas Rava. Aiisshh... Kurasa Mie ini gak ada habis-habisnya, padahal perutku sudah enek menampungnya.
" Udah kenyang Mas, buat Jojo aja yah " Mas Rava si manusia penuh kasih tak mau memaksaku menghabiskan makanannya, hnya melontarkan sebuah senyum yang sungguh memikatku makin dalam
...
Menit menitku berlalu dengan penungguan. Menunggu Uda dan Uni Sari selesai acara berbelanjanya 'katanya'. Aku sudah mulai gelisah,ingin merengek pulang. Mas Rava sepertinya juga sama, hanya saja ia tak mau mengungkap. Ya lah, Mas Rava mengalihkan kebosannannya dengan mengasuh Jojo yang tertawa riang berjalan mengitari sekitaran resto.
Ku hampiri suami dan anakku itu. Ehh... Maksudnya Mas Rava dan Jojo.
" Mas, aku bosan, kita keliling-keliling juga yuk " Ajakku
" Ga papa emang? Nanti Angga susah nyariinnya " Mas Rava malah ragu
" Nanti kan dia bisa nelpon "
" Ya udahh.. Ayuk " Mas Rava langsung menggendong Jojo lagi. Menimbulkan suara teriakan menolak dari Jojo, namun Mas Rava terlatih dengan hal itu, mudah bagi Mas Rava menenangkan teriakan Jojo
" Sini Jojonya aku yang gendong " Tawarku. Mas Rava mengambil gendongan Jojo dan memasangkannya kepadaku. Aku menyukai ketika dimana hatiku berdesir hangat ketika bersama Mas Rava, contohnya seperti saat ini dimana ia terlalu dekat denganku.
Jojo menggerutu kesal di dalam gendongan, padahal ia mau berlarian disepanjang lantai mall. Jojo malah menjadi rewel ketika digendong, ia menangis, menjerit bahkan tak mau disentuh oleh Mas Rava seklipun. Mirip sekali dengan Papanya
" Ri, turunin aja daripada rewel " Kata Mas Rava ditengah perjalanan. Benar juga kata Mas Rava, sekalian melatih otot kaki Jojo. Lihatlah ketika baru saja lepas dari gendongan, Jojo mengerang riang dan berlari-lari dikerumunan orang. Jojo terlalu mencolok, banyak pengunjung yang melihat Jojo gemas, tak jarang tangan-tangannya mencubit sayang pipi Jojo.
Ada satu hal yang membuatku dan Mas Rava menjadi sedikit canggung. Dimana seorang ibu-ibu yang ngomong asal " Aduhhh... Anaknya manis yah nak, pintar suami kamu buatnya ". Wkwkwkkw... Mas Rava yabg dipuji cuma bisa nyengir antara rasa sopan karena dipuji pintar buat anak dan gak enak karena ibu itu salah sangka
" Iya nih Bu, pintar banget mah dia, padahal cuma dikode dikit langsung siap" Balasku bermaksud untuk semakin menghumorkan suasana. Buktinya, Mas Rava malah tertawa mendengarnya
Haii... Tinggalkan vote dan komennya dong, biar semangat gitu nulisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
A Guy
RomanceRava Gio Rosmarie namanya. Pria tampan berkulit eksotis khas Indonesia itu mampu membuat Yuri terjatuh dalam pesonanya. Waktu sedikit demi sedikit membuat Yuri menaruh harapan kepada Mas Rava. Tapi, waktu jugalah yang sedikit demi sedikit memaparka...