Malam pertama saat Chanyeol tiba di kota Nottingham, tercatat sebagai malam terkutuk yang pernah dia lewatkan. Laki-laki dengan tuxedo mahal bermerek Jack Victor itu menginjakkan kakinya di ballroom hotel yang diketahui sebagai gedung pernikahan calon istrinya, Jung Seohyun, dengan pria lain.
Dua bulan yang lalu, Park Chanyeol mendapat kabar dari asistennya mengenai kepergian Seohyun yang tiba-tiba. Karena merasa dipermainkan, Chanyeol meminta asistennya untuk mencari di mana keberadaan gadis itu dan menyelidiki alasan mengapa dirinya kabur menjelang pernikahan mereka.
Beberapa minggu kemudian, asistennya membawa kabar yang kurang mengenakkan ke hadapan Chanyeol. Selembar kertas hitam bermotif bunga dengan tulisan sambung yang indah adalah hal yang sangat Chanyeol hindari selama ini. Yakni undangan pernikahan Seohyun dengan kekasih gelapnya, Jung Yonghwa.
Hati Chanyeol memanas. Bukan karena Seohyun yang akan menikah dengan pria lain. Tetapi karena dirinya merasa ditipu dengan segala persiapan pernikahan dan rencana-rencana masa depan mereka yang telah disepakati bersama.
Park Chanyeol telah memberikan segala kemewahan yang diinginkan Seohyun, serta menjanjikan materi yang mungkin tidak akan bisa didapatkan oleh wanita lain. Tetapi karena kebutaannya akan cinta, Seohyun memilih pergi meninggalkan Chanyeol dan menempuh hidup barunya bersama Younghwa. Bahkan dengan tidak tahu malunya, Seohyun mengundang Chanyeol sendiri untuk datang ke malam pernikahannya di Nottingham.
Dengan sangat terpaksa, Chanyeol membatalkan persiapan pernikahannya yang seharusnya dilakukannya bersama Seohyun dan menerima nama baiknya tercoreng di media massa.
Begitu sampai di Nottingham, Chanyeol bertekat untuk membuat Seohyun menyesal karena telah meninggalkannya dengan rasa malu yang luar biasa. Segala hal yang Chanyeol butuhkan telah disiapkan jauh-jauh hari untuk tampil sempurna di malam pernikahan calon istrinya itu. Dan di sinilah dia berdiri, menginjakkan kaki di ballroom hotel bergengsi De Vere Orchard.
Chanyeol tertawa sinis begitu mata tajamnya menangkap pasangan berbalut baju pengantin mahal yang sedang tertawa bahagia di depan pelaminan. Dalam hati pria ini bergumam, tempat itu seharusnya menjadi milikku, diiringi dengan kekeh miris yang kelam.
Sepatu kulit Louis Vuitton yang dikenakannya melangkah pelan menyusuri karpet merah yang akan membawanya menuju pelaminan. Iringan musik klasik Eropa membuat Chanyeol semakin percaya diri untuk melangkahkan kakinya ke depan sana. Senyum miringnya muncul ketika pria jangkung ini berhadapan dengan calon istrinya yang telah hilang selama dua bulan belakangan.
"Jung Seohyun," gumam Chanyeol dengan nada suara yang sangat berat. "Selamat atas pernikahanmu." Tangan laki-laki ini terulur ke arah Seohyun sehingga membuat gadis itu terkejut di tempatnya.
"T-terima kasih, o-oppa," jawab Seohyun dengan gugup. "Kukira kau tidak akan datang."
"Oh, mana mungkin aku melupakan hari yang sangat penting ini." Sindir Chanyeol dengan halus.
Raut muka Seohyun seketika berubah. Wajahnya memucat dengan kedua tangan yang gemetaran.
Chanyeol menyadari hal itu namun ia beralih untuk menyapa Jung Yonghwa yang sama sekali tidak mengenalnya.
"Park Chanyeol," katanya sembari menjabat tangan Yonghwa dengan erat. "Seohyun dan aku adalah rekan kerja sejak lama."
"Oh benarkah, sayang? Kau belum pernah bercerita tentang Chanyeol sebelumnya." Yonghwa menegur Seohyun yang semakin gugup di tempatnya.
"Umm... itu karena... uh..."
"Sudahlah," ucap Chanyeol meski diam-diam dia tertawa keras di dalam hatinya. "Kalian pasti terlalu sibuk mengurus pernikahan dari pada membahas hal-hal yang tidak penting." Lanjutnya. "Ah, Yonghwa-ssi, apakah aku boleh berbicara dengan Seohyun sebentar?"
"Oh, tentu saja. Aku juga perlu menemui teman-temanku di sana." unjuk Yonghwa dengan matanya. Sebelum pergi meninggalkan pelaminan, Yonghwa mengusap rambut Seohyun dengan lembut. "Kutinggal sebentar, ya? Nikmati waktumu dengan Chanyeol. Dia datang dari jauh."
Seohyun mengangguk patuh lantas menatap kepergian suaminya dengan sedikit cemas. "Bisakah kita berbicara di tempat yang lebih tertutup?" tanyanya kepada Chanyeol.
"Tidak perlu. Orang-orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Mereka tidak akan tahu apa yang sedang kita bicarakan."
Seohyun memutar pandangannya dan menyadari bahwa yang dikatakan Chanyeol ada benarnya. Semua tamu undangan sedang sibuk menikmati makanan yang telah disajikan. "Apa oppa membenciku sekarang?"
"Tidak." Balas Chanyeol dengan tajam. "Satu-satunya yang ingin kulakukan kepadamu hanyalah berterima kasih. Terima kasih karena telah menipuku, lalu meninggalkanku dengan rasa malu yang luar biasa di hadapan awak media. Terima kasih, Seohyun-ah!"
Kedua mata Chanyeol membasah. Menyadari bahwa kenangan yang telah mereka lalui bersama membawa setitik rasa yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. "Kau harus bangga karena telah memenangkan hati sekaligus mengalahkan seorang Park Chanyeol hanya dalam satu langkah. Dan aku mengakui itu, aku kalah dengan perasaan yang memaksaku untuk jatuh cinta kepadamu. Namun aku sadar, bahwa hubungan kita selama ini hanya sebatas bisnis. Bukan berdasarkan cinta yang sesungguhnya." Setetes air mata jatuh dan mengalir di pipinya namun Chanyeol menghapusnya dengan cepat. "Selamat sekali lagi atas pernikahanmu, Seohyun-ssi. Semoga kau bahagia bersama suamimu."
Chanyeol membalikkan tubuhnya, pergi meninggalkan Seohyun yang membeku di tempatnya sembari menatap sendu kepergiannya.
"Maafkan aku, oppa. Aku berjanji tidak akan ada lagi air mata yang jatuh ke tanah. Kau akan menemukan kebahagiaanmu nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nottingham is Nothing Without You (CHANBAEK) - END
FanfictionBertemu di Nottingham, menghabiskan waktu di kapal pesiar, saling jatuh cinta, dan melupakan fakta bahwa mereka tidak bisa saling memiliki. "Apa salah jika aku mencintai wanita yang sudah terikat dengan pria lain?" - Park Chanyeol, 27. "Nottingham...