Nottingham is Nothing Without You (CHANBAEK) - END

Chapter 3: Time with You

Kecelakaan itu tidak terjadi begitu saja. Ketika barbell-nya jatuh dari tiang, dan bergelinding menghampiri Baekhyun yang sedang melangkah, Chanyeol dengan cepat menangkap tubuh gadis itu lalu menyingkirkannya sehingga bahu kanan Chanyeol tertimpa barbell dan mereka berdua terjatuh dengan cukup keras ke lantai. Tentunya, itu merupakan sebuah keberuntungan untuk Baekhyun karena tubuhnya dilindungi oleh Chanyeol dari kejaran besi seberat 25 kg itu. Namun naasnya, kaki Chanyeol yang panjang tidak cukup mampu untuk menghindari barbell tersebut sehingga tulangnya hampir saja patah akibat terlindas barbell.

Chanyeol sempat berteriak karena merasakan sakit yang begitu menyengat di pergelangan kakinya. Sementara Baekhyun yang berada dalam pelukan Chanyeol merasa bingung dengan apa yang terjadi saat ini.

"Chanyeol?"

Terakhir yang diingatnya adalah beberapa orang petugas kesehatan berseragam putih yang membawa sebuah brankar untuk mengangkat Chanyeol dan mentransfernya ke unit kesehatan.

Dan di sinilah Baekhyun berada, menahan isak tangis begitu melihat Chanyeol dalam keadaan tidak baik-baik saja karena telah menyelamatkannya dari bahaya.

Kondisi pria itu cukup parah, setidaknya begitulah yang disampaikan oleh dokter kepadanya. Bahu kanan Chanyeol mendapatkan luka dalam yang cukup serius sehingga membutuhkan penanganan yang efektif. Sementara, kaki dan tangannya hanya luka-luka kecil yang sekarang sudah dililit oleh perban sesaat setelah dirinya dipindahkan ke ruang kesehatan.

Baekhyun masih duduk di kursi dekat brankar milik Chanyeol. Pria itu tidak sadarkan diri sejak kecelakaan itu, dan perasaan bersalah yang mengusik benak Baekhyun semakin menjadi-jadi.

Apakah Chanyeol akan baik-baik saja setelah ini? Lalu bagaimana dengan hubungan pertemanan mereka? Akankah Chanyeol menjauhi Baekhyun karena telah membuatnya terluka setelah menyelamatkannya?

Sepertinya tidak. Karena saat ini, tanpa Baekhyun sadari, pria itu telah membuka matanya sambil tersenyum melihat temannya yang sedang menangis sesenggukan.

"Kenapa menangis, hum?"

Suara berat Chanyeol yang begitu lembut mengalun di telinga Baekhyun. Ketika gadis itu melihat ke arahnya, tangisnya semakin menjadi dan dia menjatuhkan kepalanya pada ranjang brankar Chanyeol karena merasa tidak tahan dengan perasaan bersalahnya.

"Hei, hei. Kenapa harus menangis? Lihatlah, aku baik-baik saja kan?" Chanyeol mencoba untuk mengangkat kepala Baekhyun dan menatap mata sembab milik gadis itu. "Boleh aku memelukmu?"

Tanpa menunggu jawaban dari Baekhyun, Chanyeol menarik tubuh gadis itu untuk mendekat. Memberikan sedikit kehangatan dalam dekapannya yang cukup erat. Kemudian, bibirnya berbisik di telinga Baekhyun. "Eomma-ku bilang, laki-laki mempunyai tugas untuk meminjamkan bahunya kepada seorang gadis yang sedang menangis. Menangislah sepuasmu, Baek. Asalkan kau berjanji bahwa esok dan seterusnya kau akan tersenyum dengan bahagia."

Setelah mengucapkan kalimat itu, Baekhyun menghabiskan tangisnya dalam pelukan Chanyeol hingga tidak sadar bahwa alam bawah sadar telah menariknya untuk terlelap.

***

"Kau tidur sangat nyenyak." Chanyeol bergumam dengan senyum kecil ketika Baekhyun mendelik ke arahnya. Sedetik kemudian, gadis itu menghela nafas dan menunduk sendu.

"Aku minta maaf. Seharusnya—"

"Sudahlah, Baek. Semuanya sudah terjadi. Lagi pula, aku melakukannya murni karena aku ingin melindungimu."

Baekhyun terdiam. Entah mengapa, mendengar Chanyeol mengatakan kalimat itu di hadapannya membuat hatinya menghangat. Baekhyun tidak tahu bahwa Chanyeol memiliki hati yang begitu luas untuk orang-orang yang berada di sekitarnya. Meski pada awalnya dia mengira bahwa pria itu adalah sosok pendiam yang menutupi segala kesedihannya dengan wajah datar. Namun, seiring berjalannya waktu Baekhyun dapat memahami bagaimana Chanyeol sesungguhnya. Dan itu justru membuat Baekhyun kembali merasa bersalah.