4

641 133 51
                                    

Ini adalah hari kedua aku disini. Aku memutuskan untuk pergi jalan-jalan sendiri, karena Jovi yang masih terlalu pulas dalam lelapnya. Mungkin dia terlalu lelah gara-gara kemarin. Uniknya, aku dan Jovi pergi ke kota orang menggunakan motor. Ya, motor milikku. Jaraknya tidak terlalu jauh, jadi kami tidak menggunakan mobil atau travel, itu cukup rumit dan terlalu banyak memakan waktu.

Sekarang tepat pukul sepuluh pagi, menjelang siang. Aku sengaja memilih untuk keluar. Lumayan, aku bisa ikut liburan juga sesaat. Aku memberhentikan motor vespa kuningku kala aku menemukan tempat yang cukup bagus untuk dikunjungi.

Baru saja aku hendak memparkirkan motor dan membuka helm, aku merasakan jika ada seseorang dibelakang jokku. Tepatnya dia naik ke atas motorku.

"Mbak tolong bawa saya pergi sejauh mungkin" Pinta nya dengan suara yang begitu terengah-engah.

Aku terkekeh dan belum sempat menoleh ke belakang siapa orang itu. Karena kaca spionku menampilkan beberapa kumpulan gadis yang berteriak mengejarnya. Dan seketika itu pula orang yang dibelakangku begitu gemetar.

"Tolonglah cepat pergi" Katanya lagi.

Tanpa pikir panjang aku pun langsung menyalakan kembali vespaku. Menancap gas kencang dan terlihat orang yang dibelakangku ini menghela nafas lega.

Dan tunggu, kenapa aku harus menurutinya? Hey bagaimana kalau dia penjahat yang baru saja menyopet? Ya Tuhan ada apa dengan diriku ini.

Lalu setelah cukup jauh menghindari kerumunan para gadis yang mengejarnya. Dengan rem yang kuat aku memberhentikan motor. Yang alhasil orang dibelakangku ini terjungkal kedepan mendorong sedikit punggungku.

"Eh maaf" Ucapnya.

Aku pun membuka helm dan menoleh ke arahnya. Dan betapa terkejutnya aku menemukan siapa orang ini

Reece Jamie Bibby.

Kenapa bisa kami harus dipertemukan kembali? Mungkin jika dia adalah idolaku, aku sudah menjerit dan heboh seperti sekumpulan gadis tadi. Dan satu hal lagi, aku kini tahu nama-nama mereka.

"S-Sasha?" Sapa Reece lebih bertanya memastikan bahwa perempuan yang didepan nya ini adalah aku.

"Kau masih ingat ternyata" Balasku menatapnya bingung.

Reece terkekeh dan tersenyum kikuk padaku, "Maafkan aku Sasha, aku tidak sengaja menyuruhmu tadi"

"Kau pergi sendirian? Tanpa diawasi?" Tanyaku padanya kini.

Reece menggelengkan kepalanya, "Tidak. Aku pikir jalan-jalan dikota ini tidak akan membuatku dikejar-kejar para gadis atau mungkin mereka tidak mengenaliku. Ternyata tidak sesuai harapan"

Aku hanya tertawa konyol mendengarnya dan menatap wajah Reece yang begitu pucat.

"Oke ini mungkin keberuntungan bagimu bertemu denganku, Reece" Ucapku dan ia pun ikut tertawa.

"Ternyata kau lebih hangat daripada yang kukira" Kata Reece dan aku mengernyit dahiku bingung.

"Maaf?" Tanyaku.

"Ah tidak, maksudku aku beruntung sekali hari ini haha"

Lucky Day • Reece Bibby ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang