9

513 99 30
                                    

Keesokan harinya. Setelah kedatangan Reece, Blake, dan George kemarin. Jovi sangat begitu diulang tahunkan. Jovi benar-benar mengabulkan semua imajinasi dan halusinasi nya saat bertemu mereka. Dia benar-benar senang. Dan ternyata anggota New Hope Club itu memang sangat ramah. Kami banyak menghabiskan waktu layaknya pertemuan suatu geng.

Pagi ini aku terbangun dan sudah mendapati Jovi yang sudah membuka matanya sebelum aku. Ini tumben sekali.

Aku memilih untuk menguap senikmat-nikmatnya. Dan bantal pun terkesiap menimpa wajahku.

"Kau kenapa sih Jov?" Dengusku kesal, karena menguap adalah bagian paling nikmat.

Jovi terkekeh dan hanya tertawa kecil tanpa dosa menatapku. "Aku tidak sia-sia mengajakmu kesini Sa, kau memang pemberi keberuntungan terbaik"

Aku hanya mendecih, menutup telinga, sedangkan Jovi malah semakin menjadi-jadi.

"Sa?" Panggil Jovi.

"Kenapa?"

"Kita diajak mereka untuk datang ke tempat latihan nya!" Seru Jovi sangat semangat.

Aku membelalak mata mendengarnya. Oh sungguh, aku harap urusan dengan band ini cepat selesai dan kembali pulang.

"Reece berharap kau datang kesana, ayolah Saa. Aku ikhlas jika suamiku itu lebih memilih mu, masih ada Blake dan George. Sepertinya Reece tertarik padamu" Ucap Jovi yang terdengar gila ditelingaku.

"Aku harap aku bisa cepat-cepat keluar dari dunia imajinasi mu Jov. Kau baru bertemu dengan nya kemarin dan seorang seperti Reece sangat langka menyukai fans nya secara tiba-tiba. Dan ingat, aku bukan bagian f a n s dari band mereka." Kataku sengaja menekankan kalimat dibagian fans nya.

Jovi hanya memonyongkan bibirnya ketika aku berbicara, tepatnya meledek.

"Ayolah Sa, ingat janji mu untuk datang kesini" Rengek Jovi dan yang pada akhirnya aku tidak bisa berbuat apa-apa.

***

Sesampainya di studio latihan. Jovi begitu senang seperti bocah sd yang berada ditoko mainan. Aku hanya menuturi Jovi dari belakang dengan tangan dilipat didada. Sudah seperti bodyguard atau babysitter bukan?

Lalu pintu ruangan latihan pun dibuka oleh Jovi, tampak terlihat anggota band New Hope Club beserta para manager juga crew disana sedang sibuk mengurus peralatan latihan.

"Lihat siapa yang datang!" Seru Blake yang tak kalah semangat dari Jovi.

Mereka silih berpelukan layaknya dua orang kekasih, begitupula dengan George.

Sedangkan aku hanya tersenyum simpul dan terlihat Reece dengan mata nya yang berbinar menghampiriku. Menatapku dari ujung bawah hingga atas.

"Kau sangat cantik hari ini Sasha" Puji Reece tiba-tiba yang entah kenapa aku merasa malu.

"Sudahku bilang bukan? Mereka seperti sepasang kekasih remaja tahun 90an" Celetuk George pada Blake, yang jelas-jelas sepertinya dia mengejek Reece dan aku.

"Kau benar George, style pakaian mereka begitu klasik. Aku iri pada mu Reece!" Sahut Blake sambil tertawa.

Aku terkekeh. Padahal aku hanya memakai overoll jeans oversize yang dibalut sweater dan tambahan sepatu vans old school.

"Jangan dengarkan mereka Sa" Ucap Reece yang sepertinya menahan malu terhadapku.

"Ya seharusnya kamu dengarkan ucapan Reece, jika dia tertarik padamu Sasha" Sambung Jovi.

Dan aku menatap Reece yang menutupi wajahnya dengan lengan.

Ini terdengar seperti candaan bukan?

Lucky Day • Reece Bibby ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang