5

632 129 59
                                    

Sekarang aku berada diperjalanan bersama vespa kuningku, juga Reece yang kini beralih dirinya yang menyetir. Aku kira dia tidak bisa menyetir motor, karena pada awalnya Reece selalu mengeremkan motor secara mendadak. Tapi katanya ia sudah lama tidak menggunakan motor.

"Sekarang kemana?" Tanyanya yang tentu aku bingung mendengarnya.

"Kau tidak akan pergi ke suatu tempat? Jika iya kesana saja, Meggy akan mengantarkanmu" Jawabku dan tentu kini giliran Reece yang bingung.

"Meggy? Siapa?" Tanya nya.

Aku terkekeh dan tertawa, aku lupa memberitahu siapa itu Meggy.

"Meggy adalah nama vespaku ini, Reece" Jawabku dan Reece ikut tertawa.

"Kau lucu Sasha, memberi nama pada benda mati" Sahutnya.

"Itu bagus Reece. Jika kau mempunyai benda kesayangan, kau pasti memberikan nama padanya"

"Baiklah itu ada benarnya juga. Hey aku punya bass! Bagaimana jika aku akan memberi nama bassku.. hm.. Isabelle?" Katanya lebih seperti bertanya.

"Itu terlalu tua untuk nama bassmu Reece, warna bassmu apa?" Tanyaku dan Reece pun tampak berpikir.

"Merah. Ah iya! Merah, merah, hmm.. Bagaimana jika.. Cherry?" Usulnya dan aku pun mengangguk mantap.

"Itu nama yang cocok Reece" Kataku dan ia pun tersenyum senang.

"Baiklah kini aku akan menamai bassku Cherry!" Serunya begitu kesenangan.

Aku hanya ikut tertawa mendengarnya.

Diperjalanan yang entah kemana kami akan pergi. Dan Reece terus mengendarainya tanpa ia tahu akan kemana dan dimana. Kami terlalu sibuk dalam percakapan. Entah, bagiku Reece adalah orang yang sangat asyik diajak bicara. Dan syukurnya aku membawa helm dua, yaitu helm milik Jovi.

"Sasha?" Panggil Reece dan aku pun menoleh ketika pandanganku fokus pada jalanan.

"Kenapa?"

"Apa aku terlalu so akrab padamu? Atau barangkali aku membuatmu risih secara tidak sengaja?" Tanya nya.

Aku menghela nafas kecil. Pertanyaan macam apa ini? Sekarang aku percaya bahwa idol seperti mereka juga sama seperti manusia biasanya. Memiliki sifat yang mungkin jarang terlihat atau seharusnya aku yang bertanya begitu.

"Tidak, Reece. Kau sangat baik, tenanglah bersikap santai saja padaku" Jawabku memastikan bahwa nadaku ini ramah.

"Okey, secara aku dan kau ini baru bertemu hari kemarin sebagai sepasang idol dan penggemar" Katanya dan aku terkekeh.

"Sebenarnya aku bukan penggemarmu, baik Blake ataupun George. Aku hanya menemani sahabatku bertemu kalian" Dan sejujurnya aku tidak terlalu suka band semacam kalian, ingin sekali aku menambahkan kalimat itu.

Reece yang mendengar perkataanku kini tertawa, untunglah jika dia tidak tersinggung. Karena aku tidak ada maksud apapun.

"Jadi bisaku katakan kau ini gadis yang beruntung ya? Kau tidak berminat pada band kami tapi justru kau dapat bermain denganku secara perdana" Kata Reece dan kini malah aku yang tersinggung dengan ucapan nya.

"Baiklah kita bisa jalan-jalan sebelum aku pergi latihan nanti sore!" Ajak Reece dan anehnya aku hanya diam saja.

Sungguh aku sudah terjebak didalam imajinasi milik Jovi.

Lucky Day • Reece Bibby ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang