END

673 96 75
                                    

Ini adalah hari terakhir aku dan Jovi berada disini. Jovi sengaja mengatur waktu penginapan sesuai konser New Hope Club yang digelar. Dengan tambahan saat Blake dan George datang ke hotel, ia berinisiatif sendiri untuk bertanya hingga kapan mereka menetap. Jovi memang sungguh-sungguh dengan perasaan kagum nya. Dan tepatnya pula ini adalah konser terakhir New Hope Club sebelum mereka pergi terbang untuk menggelar acara-acara lainnya diluar.

Aku dan Jovi diberi kesempatan untuk menonton di backstage. Yang dimana aku dan Jovi bisa melihat secara langsung mereka bersiap-siap sebelum memulai. Dan juga menonton dengan dekat dari atas panggung.

Reece, Blake, dan George sudah siap dengan gitar mereka masing-masing. Seperti biasa jika dilihat didalam video vlog mereka, sebelum memulai terkadang mereka suka bermain atau bercanda terlebih dahulu. Mungkin untuk mengurangi rasa tegang sedikit.

"Ayo, ayo, ayo!" Seru salah satu crew yang semangat menyuruh mereka untuk segera ke panggung.

Dan dengan cepat Reece, Blake, dan George berlari girang ke luar ruangan. Tetapi anehnya Reece malah kembali masuk.

"Tunggu," Ucap Reece pada salah satu crew nya dan menghampiri aku yang ikut bingung oleh tingkahnya.

"Ada apa?" Tanyaku bingung.

Reece tersenyum dan beralih mengulurkan tangan nya pada jemariku, yang lalu dicium nya tiba-tiba.

"Doakan aku" Ucapnya dan aku hanya tertawa kecil menahan malu.

Tampak seluruh orang yang berada disini bersorak pada Reece. Aku hanya menggelengkan kepala.

Sebenarnya aku sudah tahu perasaan Reece padaku, ketika dia menyatakan nya dengan gugup. Setelah kejadian ibu nya mengucapkan hal itu lewat telfon beberapa hari lalu. Aku menghargai perasaan nya, tetapi kami tidak menjadi sepasang kekasih sesudah itu.

***

"Sasha terima kasih, sangat menyenangkan berkenalan dengan mu sekali lagi" Ucap Reece.

Kini kami sudah berada dibandara tepat dimana New Hope Club akan kembali menggelar konser ke negara-negara lain. Aku dan Jovi ikut serta menemani kepergian mereka setelah selesai konser.

"Sama-sama aku pun begitu" Sahutku yang tak lepas dengan senyuman.

Reece beralih mendekap dan memelukku dengan lembut juga hangat.

"Aku akan merindukanmu selalu" Katanya yang lalu mengecup keningku sesaat.

Mungkin aku rasa kami sudah layak seperti seorang kekasih, tetapi aku tidak berharap banyak dan tidak ingin. Karena aku merasa nyaman kami seperti ini. Aku dan Reece bisa dikatakan menjadi sepasang penyemangat. Aku tidak butuh status. Karena itu terlalu rumit.

Reece terus mendekapku dengan erat.

"Sampai bertemu lagi Sasha" Ucap Reece terakhir.

Dan-

"UDAH CUT GOBLOK KEENAKAN MODUSIN SI SASHA LO YA!" Teriak Blake. Aku dan Reece pun terkekeh dan kamipun melepaskan pelukan.

"Lo gak bilang anjing kalo divideonya dah selesai, sengaja lo ya?!" Geram Reece yang lalu mengundang tawa yang lain. Lalu aku dan Reece menghampiri mereka.

Blake tertawa puas, "Abis nya lo kaya beneran suka sama si Sasha yodah gue baik kan? Iyekan? Benerkan? Hiyahiyahiya" Kata Blake memakai nada cutie girl animasi sinopal.

"Jijik bodok" Sahut Reece yang pipinya mulai memerah.

"Udah, udah babi gue mau editin videonya nih" Sambung George menutup lensa kamera nya.

"Semoga kita menang video cerpen amin" Seru Jovi dengan kedua tangan nya.

"Aamiin" Balas semuanya yang disana.

Dan akhirnya perlu sedikit aku jelaskan pada kalian, bahwa pertemuan kami dari awal hingga saat ini adalah sebuah cuplikan video cerpen yang kami buat untuk memenangkan kontes video tentang sebuah band dan penggemar. Yang akhirnya kami dapat memenangkan nya, menjadi juara pertama dengan penggemar yang paling banyak bagi band yang masih keluaran baru. Aku rasa itu cukup untuk kami. Ralat. Maksudku Reece, Blake, dan George untuk memulai meniti band baru kecil-kecilan mereka. New Hope Club.

So, video cerpen pun selesai.

Lucky Day • Reece Bibby ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang