He teach me

164 8 0
                                    

Hai hai.x

Aku update secepat kilat :v (alay mode on-_-)

Vote+comment yap! :)

*Niall P.O.V*

“Mau kubantu untuk menggunakan tabung pernafasan?”Tanyanya,

”Boleh”Jawabku.

Dia mengambil tabung tersebut dan menyambungkan dengan selang yang kupakai.Selesai.

“Niall,aku pulang dulu ya”Pamitnya padaku yang sudah terbaring di tempat tidur.

Aku hanya mengacungkan jempolku.

“Mengapa saat aku bertemu dengan Barbara,aku merasa lebih nyaman daripada dengan Demi?”Tanyaku dalam hati.

--Skip--  

Keesokan harinya…

“Hari ini saya akan menentukan kelompok untuk memecahkan soal yang akan saya berikan”Kata Mr.Jack.

*Barbara P.O.V*

“Semoga saja aku tidak berkelompok dengan Louis,semoga saja!”Doaku dalam hati.

Mr.Jack mulai membacakan pembagian kelompok.

”Nicky dengan Molldy,Taylor dengan Frank,Michael dengan Jazzy,Shan dengan Greg dan yang terakhir Louis dengan Barbara”Jelas Mr.Jack.

Mati lah kau Barbara.”Sial”Kataku pelan.

Kerja kelompok dimulai,kami disuruh memecahkan soal rumit yang diberikan Mr.Jack,guru fisika kami.

Louis duduk dibangku sebelahku.”Kau bisa memecahkannya?”Tanya Louis,

”Hey,kau menghinaku bung”Kataku sinis,

”Aku kan hanya bertanya,apakah kau bisa?,jika tidak,mari kita selesaikan bersama”Katanya.

”Coba saja kalau otak kotor mu itu bisa memecahkan soal yang sangat rumit ini,kalau bisa”Kataku.Kutekankan pada kata ‘kalau bisa’.Jahat sekali kurasa.

5 menit…10 menit…

“Sudah”Katanya lega.Ku cek jawabannya dengan segera.

Masuk akal,kurasa jawabannya benar.”Bagaimana?”Tanyanya,

”Tidak usah menyeringai!”Jawabku kesal.

Aku mengumpulkan tugas yang kami kerjakan.Maksudku tugas yang Louis kerjakan ke meja Mr.Jack.

”Kalian berdua kompak sekali,coba ku cek jawabannya,kau boleh duduk”Kata Mr.Jack.

“Whoah!mengesankan!,kelompok Barbara dan Louis menjawab soal dengan cepat dan tepat,kalian kelompok yang kompak”Kata Mr.Jack.Semua murid bertepuk tangan.

Louis tersenyum dan mengangkat tangannya untuk ber-tos denganku.Aku tersenyum.

--Skip--  

Semua mata kuliah sudah selesai.Hari ini aku sudah berjanji dengan Niall untuk bertemu.

“Kau tahu,aku sangat senang bisa menjadi telettubies pada saat itu,bisa kau bayangkan betapa lucunya diriku”Kata Niall panjang lebar bercerita tentangnya saat dia berumur 3 tahun.

Aku dan Niall sedang berada di sebuah toko gitar.Yap,Niall yang mengajakku menemaninya untuk membeli gitar dan menambah koleksi gitarnya.

“By the way,kau bisa main gitar?”Tanya Niall sambil terus melihat gitar-gitar classic.

HappilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang