01. Maxime D'orion

11.6K 462 64
                                    

Maxime POV

Semua orang mengenalku. Tidak. Bahkan, dunia tau siapa aku. Aku sang penguasa. Kota ini sudah  memilihku untuk menjadi THE KING. Pemilik thrones tertinggi di negara ini. Aku MAXIME D' ORION'S. Siapa yang tidak akan mengenal nama itu?

Ahh- bodoh!

Nama itu bahkan akan membuat orang bergidik ngeri hanya dengan mendengarnya. Lantas bagaimana jika bertemu denganku? Tentu saja, siapa pun akan menunduk hormat—takluk padaku.

Penat ...

Ahh--hari ini sangat menyebalkan. Kolega bisnisku dari Washington Dc yang kutunggu-tunggu, membatalkan pertemuan kami begitu saja karna ada urusan mendadak. Perlu kalian tau, aku benci diabaikan dan membuang-buang waktuku.

"Tuan, apa tidak sebaiknya jika tuan mencari udara segar di luar?"
Tanya Edlise, orang kepercayaanku sekaligus orang terdekatku nomor 2 setelah ibu.

Aku mengangguk. Aku memang butuh udara segar. Berada disini, membuatku jengah dan semakin kesal saja.

Edlise mengajakku ke sebuah restoran, dan yah, aku memang membutuhkan suasana luar dengan secangkir kopi seperti biasa. Duduk di sebuah meja agak terpojok, mengenakan kaca mata hitam dan sedikit bersembunyi di dekat Edlise agar keberadaanku tidak begitu mencolok di sana.

Kalian perlu tau, di mana pun aku berada, aku akan menjadi pusat perhatian. Terlebih oleh kalangan kaum wanita. Bukannya sombong, itu memang kenyataannya. Siapa yang tidak akan tergila-gila pada pria penguasa sepertiku? Tampan, kaya dan ber Tahta.

Munafik. Jika pun ada. Wanita itu satu-satunya yang berani menantangku dan sudah pasti akan aku  taklukkan, lihat saja nanti.

Tapi, perlu kalian garis bawahi juga. Aku bukan tipikal pria yang akan mudah bersenang-senang dengan bermacam-macam wanita. Aku benci disentuh sembarangan, apalagi oleh barang-barang bekas.

Cuihhh! Menjijikkan. Selama ini, belum ada satu pun wanita yang berhasil menggodaku. Entah itu wanita biasa, ataupun para kalangan sosialita.

Tak terjamah? Tentu saja. Mereka hanya akan bermimpi bisa menyentuhku.

Saat ini, kesalahan kecil seorang pelayan  kembali membuat rasa kesal dan amarahku terpantik  kembali. Entah apa yang terjadi, hari ini emosiku tak terkendali.

Astaga--benar-benar sial!

Dengan lancang, dia membawa kopi manis untukku. Tentu saja, dengan  sedikit gertakan, aku memprotes kinerjanya yang tidak becus. Hingga kulihat pelayan itu berdiri gemetaran karna takut. Dan kopi itu tumpah mengenai tangannya, saking gemetarnya wanita itu.

Tiba-tiba, dengan lancangnya seorang perempuan  yang juga pelayan  sepertinya, datang dan memerintahku untuk minta maaf. Dan dengan beraninya, berteriak padaku di depan semua orang.

Dasar gila! Akan Aku beri kau pelajaran!

#Author pov

Kathe berdiri dengan napas tersengal dan tangan terkepal kuat. Sama sekali dirinya tak bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Langkah pria itu semakin dekat.

Takut? Kathe menggelengkan kepalanya kuat. Ini bukan dirinya. Dia tidak pernah takut pada orang yang menindas orang lain. Bahkan dengan berani, dia pernah menolong  Orang-orang yang terlibat masalah dengan preman jalanan. Kebenaran harus ditegakkan, dan pada hakikatnya semua manusia itu berada ditingkat yang sama. Ya, harga diri. Meski manusia di bedakan oleh Tahta, uang atau pun kasta dengan manusia lainnya, mereka sama-sama memiliki harga diri, dan baginya, harga diri dibawa sampai mati.

King Bastard For Beauty Slut (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang