Liter

29 4 2
                                    

Kenapa sih?
Kenapa terus ditahan?
Ceritakan saja pada semua teman dekatmu, Si A, Si B, Si C.
Aku rasa mereka akan mendengarkannya, mereka baik padamu, kau cukup dekat dengan mereka.
Apalagi yang kau tunggu.
Jangan seperti ini.
Kau pun harus berbagi rasa berat beban hidupmu pada mereka.
Mereka harus tahu.
Ah, bagaimana kalau Si Pacar? Dia pasti mengerti soal kamu.
Dia paham betul apa yang kamu mau.

Tidak.
Mereka tidak tahu.
Mereka tidak perlu tahu.
Mereka hanya ingin tahu.
Betul. Si A, Si B, Si C, dan Si Pacar memang sangat dekat denganku.
Tapi bukan mereka yang harus mengerti aku, melainkan aku yang harus mengerti mereka.
Aku hanya tidak ingin ketika mereka sedang meluapkan rasa kecewa, marah, kesal, sedih, menyerah dengan bercerita padaku, aku malah ikut bercerita tentang hidup gila yang aku rasakan saat ini.
Yang perlu mereka tahu, aku akan selalu ada untuk mereka.
Sudah itu saja.

Tapi disini hanya aku yang tahu bagaimana dirimu ketika sedang kacau.
Kau betul-betul bukan seperti dirimu.
Kau dirasuki jiwa yang ingin menyakitimu.
Bahkan membunuhmu.
Kau menabrakan diri pada kereta api.
Kau sengaja menjatuhkan diri dari atas jembatan tinggi untuk menenggelamkan diri ke dasar laut.
Kau berlari-lari riang diatas paku berkarat.
Kau menusukkan pisau berujung tumpul pada perutmu.
Dan yang lebih nyata lagi, kau menggoreskan benda menyakitkan itu pada lengan panjangmu berharap gerak nadimu berhenti menari.
Teriakan pada mereka apa yang terjadi, kalau perlu sampai mereka tidak bisa mendengar lagi.
Tunjukan semua luka yang ada ditubuhmu sampai mereka terpental-pental melihatnya.
Tumpahkan  liter air mata bercampur darah yang sudah kau koleksi di depan mereka.
Beri tahu mereka bagaimana cara kau memukulkan tembok-tembok dengan sangat kuat.
Kau ini lemah, sangat lemah!
Kau tidak sekuat yang kau kira!

Ah, sudah. Aku ingin tidur saja.

LovableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang