Nusantara, 15 Februari 2019
Assalammu'alaikum
Singkat saja ya, aku cukup senang saat kau menyapaku via whats app, mulai bertanya kabar sampai aku tertarik untuk melakukannya juga, memperhatikan setiap keadaan buruk yang aku alami, mempertanyakan perubahan sikapku yang tidak biasanya, berusaha membuatku tertawa, menjadi obat penguat ahahaha. Ya, terjadi begitu singkat.
Hari ini aku mulai terbiasa, menjadi juara kedua ketika banyaknya sesuatu yang kau kerjakan. Hari ini aku mulai terbiasa dengan susutan cerita-ceritamu. Hari ini aku mulai terbiasa terhadap singkatnya balasan-balasan obrolanmu yang masih di whats app itu. Kau sedang mengajarkanku untuk menjadi orang sabar ya? Hahaha tidak apa.
Dan pada suatu hari, rupanya kau lupa ada aku disini. Mulai hari ini aku mengerti, walaupun aku juga ingin dimengerti namun, "tidak semua orang harus mengerti aku, tapi aku harus mengerti semua orang." Katamu yang kala itu memerintahku untuk tetap berpikir jernih seberat apapun itu masalahnya.
Sebentar, belum selesai, yang harus kau ingat, jika suatu saat semua yang lebih kau pilih dibanding aku meninggalkanmu, aku ada. Pundakku masih dua dan telingaku masih berfungsi dengan sempurna.
Sekian. Wassalam.Dari: yang terbelakang
Untuk: yang tak sengaja melupakan
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovable
Historia CortaCerita ini bukan untuk pembaca, tapi untuk perasa dan untuk saya sendiri. Tidak boleh menuntut, karena saya bekerja sesuai kemauan hati dan ibu jari tangan saya. Terimakasih. One shoot story. Mutasi dari blog tautologimarwah.blogspot.com