Ambil

17 1 0
                                    

Tuhan, aku ingin bicara. Aku dengar bahwa kematian akan datang pada siapa saja yang memang sudah ditakdirkan tanpa pandang usia tua atau muda, miskin atau kaya, cantik atau buruk rupa. Bagaimana jika memintanya? Meminta kematian cepat datang? Aku tidak mau melakukan hal konyol. Aku mau Engkau saja yang melakukannya. Maksudku, cepat ambil aku.

Tuhan, aku rasa aku sudah tidak berguna lagi. Aku tidak diperlukan. Kehadiranku tidak diharapkan sejak awal, sejak berada di kandungan. Lalu apa lagi yang perlu ku lakukan? Apa lagi yang harus diharapkan? Aku sudah cukup berusaha agar menjadi sangat berguna dan dihargai. Haha. Nihil hasilnya.

Tuhan, memang betul bahwa dunia adalah panggung sandiwara. Pertanyaannya, aliran sandiwara seperti apa yang sedang aku mainkan? Peranku disini sebagai apa? Aku rasa cukup. Maksudku, tolong sudahi semua ini. Aku lelah bersandiwara yang bahkan aku sendiri tidak diberi tahu bagaimana skenario alur cerita selanjutnya. Kalau saja aku tahu bahwa di depan sana ada akhir cerita yang bahagia untukku, mungkin aku akan bertahan sedikit lagi. Tapi, Tuhan, sudah cukup lama aku menunggu akhir cerita yang bahagia, tapi tidak juga kunjung usai semua penderitaan ini. Bagiku waktu berjalan sangat lambat.

Aku sudah cukup lama diam. Aku minta sudahi saja boleh tidak? Jemput aku sekarang. Jangan yang lain dulu. Dahulukan aku. Niatku ada baiknya loh, meringankan beban mereka yang merasa diberatkan.

Tuhan, apa lagi yang perlu aku jelaskan? Aku ini tidak berguna. Dan itu adalah alasan yang cukup jelas untuk mengambilku sekarang juga.

Baiklah. Tuhan, aku tidur dulu. Kita bicara lagi nanti di lain waktu.

LovableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang