Sebelum baca aku sarankan tarik nafas dulu ya guys... bagian ini panjang banget kayak kisah cinta author! Xixixi.
------------¤
Hari ini hari paling panjang menurut Sonya dan para warga Kampung Rusuh ini, karena hari ini adalah hari pertama puasa di bulan Ramadan. Karena menurut Reyhan puasa itu berat, bahkan lebih berat daripada rindunya Dilan. Tapi kalau kata Sonya,
"Jalanin puasa tuh jangan ngeluh Bang biasa aja, jomblo bertahun-tahun aja kuat, ini puasa satu bulan aja kok gak kuat gimana sih!" kayak ada perih-perihnya gitu ya kalau di dengar orang jomblo.
"Aihh.. menyakitkan..." kata Aira kemudian tertawa.
"Sonya receh nih, tapi ada benarnya juga sih," lanjutnya.
"Yaelah.. disamain sama ngejomblo, beda lagi cerita itu." kata Reyhan dalam upaya membela diri.
"Sama aja Bang, itu tuh menyangkut kesabaran seseorang juga dalam menjalani hidup." kata Sonya yang sok soan puitis, dan Aira semakin keras tertawa oleh kata-kata yang keluar dari mulut Sonya.
"Nah bener tuh bener, udah deh Rey nyerah aja lagian Sonya ada benarnya juga kok." ujar Aira kepada Reyhan.
"Iya deh iya gue mah ngalah, ngalah di bulan puasa barokah," kata Reyhan seadanya.
"Iya iya, kalau gitu Sonya mau main ke rumah Siona terus nongkrong di lapangan, kalo ada yang nyariin bilangin aja gak ada ya Bang, eumm.. Teteh mau ikut gak?" kata Sonya lalu mengajak Aira.
"Siang-siang gini ke lapangan gak haus, Son?" tanya Reyhan.
"Kagak lah, kan gue udah niat Bang. Emang guenya Bang Jahe lewat depan warteg aja dia berhenti pas lihat orek tempe numpuk di piring, kalau gak cepet-cepet gue tarik ke rumah kan bahaya tuh bisa-bisa dia nongkrong di sana." kata Sonya pakai unsur pengejekan di dalamnya.
"Iyain aja lah." kata Reyhan.
"Eh, jadi gimana Teh? Mau ikut Sonya gak?" tanya Sonya memastikan.
"Kayaknya enggak deh, Son. Teteh lemes takut batal, mending di rumah adem, ehehee.." kata Aira.
"Waduh sama aja kayak Bang Jagung." gumam Sonya pelan tapi masih agak terdengar samar-samar oleh Aira.
"Kenapa, Son?" tanya Aira memastikan.
"Eh enggak Teh, ehehe..." cengenges Sonya.
"Waduh kedengaran." gumam Sonya lebih pelan.
"Eh iya Bang Dejun kemana Teh? Yang baru pulang dari Cina diem-diem bae." kata Sonya menanyakan Dejun Kakak laki-laki Aira yang baru saja pulang dari rumah Neneknya. (bae = saja)
"Cinangor kali, Son. Sonya ini ada-ada aja.." ucap Aira sambil terkikik.
"Belum ngopi kayaknya Son." kata Reyhan.
"Puasa Bang puasa,hadeuhh kadang pengen ngucap istigfar tapi takut Bang Jagung kebakar." ejek Sonya lalu ia menepuk pelan jidatnya sendiri.
"Dikira Abangnya ini setan kali ya." desis Reyhan, yang membuat Aira semakin terkikik geli.
"Gak tahu kayaknya dia masih tidur di rumah, capek kayaknya dia Son," kata Aira.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMPUNG RUSUH[LENGKAP]
Teen FictionLebih baik bermimpi jika hidup di kampung ini, membuat pening kepala melihat tingkah laku salah satu warganya yang sangat menjengkelkan tetangga. Walaupun warganya rata-rata good looking, tapi tidak menjamin jika kelakuannya good juga. Apalagi cerit...