🏡 Lebaran

23 7 0
                                    

   Suara takbir berkumandang dari toa masjid yang terdengar saling menyahuti dengan toa masjid kampung sebelah yang ikut memeriahkan hari raya idul fitri ini. Sebagian warga kampung kini sedang bersiap-siap untuk pergi ke masjid bersama keluarga dan kerabat, dan sebagian lainnya sudah berada di masjid, apalagi kaum laki-laki yang biasanya ikut takbiran sambil menunggu sholat Eid.

"Mak!! Udah siap belum? Ayo berangkat!" ucap Sonya bersemangat.

"Iya, iya, ini udah siap, kata Mbak Keyla suruh tungguin kita berangkat bareng, Aira sama Tante kamu juga ajak. Oh iya! Muka Mama udah cantik belum?" tanya Kahi rempong, dasar Ibu-Ibu jaman sekarang penampilan selalu nomor satu.

"Udah kok, Emak udah cantik, kayak Sonya, ehehe.." kata Sonya sambil membetulkan posisi kerudung yang iya pakai.

"Tapi masih cantikan Mama Nya.." haduh kalau sudah begini Sonya ngalah deh, Ibunya suka gak mau kalah kalo udah bahas yang kayak gini.

"Iya emak cantik banget Sonya aja kalah, yaudah ayo berangkat." ajak Sonya.

"Son,  tiker udah dibawa?" tanya Kahi kepada Sonya.

"Udah Mak, mukena, sajadah udah lengkap." jawab Sonya.

"Sip deh, setidaknya kalau gak kebagian tempat kita bawa tiker sendiri kan tenang. " jelas Kahi.

"Iya Mak.."

"Eh, Mak, Ayah sama Abang-Abangku udah berangkat kan?" tanya Sonya.

"Udah. Eh! Kamu dengar gak? Nah! Nah! Dengerin ini yang lagi takbiran pasti Adit nih! Anak Mama yang ganteng, suaranya yang aduhai itu loh!" kata Kahi membanggakan anaknya itu.

"Masa sih? Emang ini suara Bang Jahe?" tanya Sonya tidak percaya.

"Kamu tuh ya! Tiap hari teriak-teriak sama Adit juga, masa gak kenal suara dia," kata Kahi lalu Sonya mendengarkan baik-baik suara itu.

"Lah ini mah suaranya Bang Jagung Mak!" kata Sonya, membuat Kahi tepuk jidat.

"Iya, kalau yang ini Reyhan, tapi yang barusan Mama denger itu suara Adit." ujar Kahi, ia hanya bisa bersabar meladeni anaknya yang satu ini.

"Mak itu Mbak Key udah nungguin di depan rumahnya sama Kael." kata Sonya.

"Key udah siap kan? Ayo berangkat." ajak Kahi, Keyla pun mengangguk. "Kael gak berat apa Key kamu gendong terus?" tanya Kahi kepada Keyla.

"Ya berat sih tapi kalo di turunin dia gak mau jalan sendiri, lagi ngambek sama Bapaknya gara-gara ditinggalin." jelas Keyla.

"Owh... gitu ya, saya jadi inget Gyovan waktu kecil dulu, ceritanya sama ngambek gara-gara ditinggal duluan ke masjid sama Ayahnya." ujar Kahi..

"Key, nanti kita mampir ke rumah Qarira dulu ya, katanya mau bareng." kata Kahi yang disetujui  oleh Keyla. Saat di depan rumah Qarira, Sonya segera menghampiri Aira.

"Teh jalannya di belakang aja, biarin Ibu-Ibu duluan dari tadi Sonya dikacangin mulu tahu.." kata Sonya mengadu pada Aira.

"Yang sabar ya, sekarang kan udah ada Teteh. Yaudah sini, Ibu-Ibu emang gitu pada rempong, hehee.." kata Aira yang diangguki oleh Sonya.

KAMPUNG RUSUH[LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang