TXT vs ToD

1.6K 220 58
                                    

*mulai detik ini pakai kakak aja, pusyaw akutuh tecampur-campur wkwk

.
.

Bulan puasa, tenaga dan kosa kata jadi lebih terbatas.

Tapi, berbeda dengan kelima sekawan yang sekarang tengah asik berkumpul di kamar Yeonjun untuk menghabiskan waktu bersama.

"Bosen, ToD yuk!" Ajak Soobin tiba-tiba.

"Yuuuk!" Sahut yang lainnya.

"Tunggu!" Ujar Beomgyu. Semua natap dia bingung. "Kenapa Gyu?" Tanya Yeonjun.

"Gimana kalau kita tulis truth ama dare nya di kertas, terus nentuinnya pakai dadu. Setiap genap dapat truth, ganjil dapat dare?" Usul Beomgyu.

"Pinter!" Soobin ngacak-ngacak rambut Beomgyu yang kebetulan duduk di sebelahnya. Soobin tidak merasakan hawa panas dari belakang tubuhnya, cahaya kepolosan di sebelah kirinya, dan ketidakpedulian di hadapannya.

Setelah itu mereka mulai bekerja dan mereka menuliskan beberapa truth dan dare dengan tangan kiri agar tulisan disamarkan, kecuali Taehyun. Dia pakai tangan kanan karena kidal. Dirasa cukup banyak, akhirnya mereka masukkan ke dalam kotak celengan bekas milik Taehyung dan dadu monopoli yang kebetulan ketemu di bawah kasur.

"Urutannya gimana nih?" Tanya Taehyun.

"Jarum jam aja, pastinya dari yang paling tua dong!" Ujar Soobin sambil nyengir. Yeonjun pasrah saja, ditambah sekarang lagi puasa, marah itu nggak wajar.

Jadi, urutannya Yeonjun > Taehyun > Hueningkai > Soobin > Beomgyu.

"Oke, gue lempar!" Yeonjun melemparkan dadunya dan menunggu angka yang keluar.

"Oke, empat. Genap!" Ujar Yeonjun semangat. Ia memasukkan tangannya ke dalam celengan dan mengambil satu kertas.

"Diantara langit dan bumi, siapa yang kamu pilih.. di dunia ini? Hah? Ini truth apa syair anj--es monica?!" Yeonjun mencoba untuk menahan emosinya, sedangkan yang lain udah nahan ketawa.

"Yang gue pilih? Eee..." Yeonjun melihat mereka berempat. Jantungnya udah berdebar aja mikirin siapa yang ada dipikirannya, belum lagi doi ada di dekatnya.

"G-gue pilih.." Yeonjun terlihat bimbang.

"Eyy~ buruan lah kak~" ujar Hueningkai.

"B--" bisik Yeonjun. Semua memicingkan mata mendekat ke arah dia.

"B--" ujarnya lagi. Taehyun naikin sudut bibirnya sedikit. 'Oho.. mau nyatain disini?' pikirnya.

Soobin dengan ekspresi khasnya, Hueningkai dengan senyum polosnya, Beomgyu dengan wajah datar, tapi keponya fokus mencoba untuk mendengarkan jawaban Yeonjun.

"B--" jamaah mulai greget pemirsa.

"B--" Yeonjun tidak sanggup melanjutkan kata-katanya, tetapi matanya menatap sosok Beomgyu.

Seketika ruangan menjadi hening.

"Oke-oke, kita paham. Lanjut aja lanjut!" Ujar Taehyun.

"Siapa kak?" Tanya Hueningkai penasaran.

"Gapapa, Kai. Bernard katanya." Ujar Taehyun.

"Kakak ngapain liatin aku?" Tanya Beomgyu. 'Yah, gak peka.. tapi gapapa sih. Hehe...' batin Yeonjun sambil senyum ke arah Beomgyu.

"Yak! Thank yu, next." Ujar Soobin tanpa perasaan. Yeonjun nutup muka malu.

Taehyun melempar dadunya. Muncul angka 3.

Rumput Tetangga🏡 •TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang