Setelah melewati kebingungan yang cukup lama didalam Mall, Lee Teuk beserta ketiga anaknya dapat pulang setelah mendapatkan telepon dari Seohyun melalui Chanyeol dengan nomor Chen.
Seohyun sudah gregetan sendiri karena ulah Lee Teuk yang membahas jenis garam melalui telepon, jadinya ia menyuruh keempatnya pulang. Salah besar menyuruh laki - laki belanja di Mall besar , apalagi yang di cari banyak jenisnya.
Malam ini malam pertama untuk tarawih di masjid, Seohyun ga tarawih dulu karena mau siapin masakan buat sahur dan buka besok. Iya, siapin buka nya dari sekarang soalnya kalau besok ribet tau - tau pisang buat kolak tinggal satu sisir itupun yang hijau.
Begitupun juga dengan Oca ga tarawih juga, biasa-- perempuan kan istimewa.
Lee Teuk beserta yang lain baru saja pulang dari masjid, udah kaya mau tawuran antar kampung mereka pulang. Sampai Luhan yang baru saja pulang dari kos nya langsung di tarik Lee Teuk untuk ikutan Shalat tarawih.
"Akhirnya selesai tarawih pertama" ucap Baekhyun menidurkan dirinya di atas karpet ruang keluarga.
Chanyeol ikutan gabung bareng para tetua duduk di atas sofa lengkap masih ada sarung dan kopiah. Sisanya kaya D.o, Tao, Kai dan juga Sehun tidur duluan mereka ga mau sahur pertamanya kesiangan.
"Mulai bikin Story" cibir Chanyeol menyalakan televisi.
Baekhyun menoleh sekilas ke arah Chanyeol lalu fokus kembali ke ponselnya "nyinyir netizen" celetuknya kesal.
Kali ini Chanyeol cuma bisa istighfar menahan amarah dirinya. Lebih baik begini karena kalau terdengar Bunda sampai ribut, ancamannya besok Bunda ngambek ga mau bikin kolak pisang.
"Ibadah ga boleh di umbar, Baekhyun" kata Xiumin selaku anak yang tertua disitu yang sedang melipat sarungnya.
"Benar itu, nanti pahalanya ga jadi di kasih sama Tuhan" ini Chen yang baru saja gabung bawa satu buah pisang dari dapur.
Sudah di duga.
"Lo kok di makan duluan pisangnya ?!" tanya Chanyeol kesal membuat seluruh perhatian ke arahnya.
Chen merasa tidak bersalah "laper gue" katanya santai sambil makan pisang.
"Argh !" Chanyeol mengacak rambutnya kesal "itu buat kolak besok bebek !-- ah kesal gue" ucapnya geram lalu memfokuskan matanya ke televisi.
"Pisang di belakang masih banyak itu, ga usah diributin deh" kata Kris mencoba menengahi.
Baekhyun mengangguk "iya kaya apa aja" tambahnya.
"Ya tapi--"
Luhan langsung memotong perkataan Chanyeol "lo kan tadi udah janji mau perbaikan diri, kenapa sekarang jadi emosi ?" tanya Luhan seperti serangan balik untuk Chanyeol.
Chanyeol hanya dapat diam.
"Janji adalah hutang" timpal Lay di anggukin Suho.
"Ya-- maaf" cicitnya melepaskan kopiah.
Chen sendiri sudah menghabiskan pisangnya lalu berjalan kembali ke arah dapur.
"Ga usah ambil pisang lagi loh, Chen !" seru Xiumin.
"Iya !" balas Chen tak kalah kuat.
Lee Teuk turun dari lantai 2 setelah mendengar keributan kecil, tapi yang cuma terdengar adalah suaranya Chen. Tadi ia sehabis pulang tarawih langsung ke kamar mau lihat Seohyun, eh taunya sudah tidur duluan.
Gapapa soalnya nanti mau bangun lebih pagi untuk masak.
"Ada apa ini ? Kok ribut ?" katanya sambil berjalan naikin sarung duduk di tengah Xiumin dan Luhan.
Untung kurus ya , Ayah.
"Biasalah ,Yah-- pisang" kata Baekhyun mengubah posisinya dari tengkurap menjadi terlentang menghadap langit - langit rumah.
Alis Lee Teuk berkerut "Pisang apa ?" tanyanya.
"Si Chanyeol kumat lagi, biasa. Dia ga mau stock pisang untuk kolak habis duluan" jelas Suho.
Chanyeol begini soalnya dia rela menahan nafsu ga ileran sama kolak pisang, tapi kalau dilihat tadi pisang yang dibawa oleh Chen ukurannya kecil kaya pisang putri biasa diletakin Bunda di meja makan.
Mata Lee Teuk melirik ke arah Chanyeol sekilas, lalu melirik lagi hal ini membuat Chanyeol risih.
"Apa sih ,Yah. Lihat sampai gitu amat" katanya.
"Itu rambut kamu kenapa jadi putih ?" tanya Lee Teuk membuat seluruh orang menatap ke arah Chanyeol.
Chen yang kembali dari dapur pun ikut melihat.
Chanyeol menyentuh rambutnya "this is style , Yah" katanya sambil nyisir rambut pakai jari tangan.
Lee Teuk bergidik "jadi warna putih, uban juga putih" hal ini membuat seluruh orang tertawa.
"Ini ada nuansa ungunya ,Yah" kata Chanyeol tak terima memperlihatkan rambut bagian belakangnya "ga usah ketawa kalian !" tambahnya.
Lee Teuk berdiri kemudian membuka sarungnya.
"Ayah mesum ih !" celetuk Xiumin menepikan tubuhnya.
"Apanya yang mesum ? Ini pakai celana kok" iya pakai celana pendek tapi ga disitu juga buka sarungnya .
Lee Teuk kembali duduk sambil melipat sarung "nanti rambutmu kaya Om Siwon mau ? Uban semua" ujarnya.
"Emang Ayah ga ubanan ?" tanya Kris melihat rambut Lee Teuk secara rinci.
"Ya menurut kamu ? Anak udah kaya kesebelasan sepak bola, masih ga ber uban ?" tanya Lee Teuk kembali.
Kris diam "berarti kalau mau ber uban harus buat anak banyak" perkataan Kris kali ini mendapatkan toyoran dari Luhan.
"Mulut kamu tuh ya" Lee Teik gemas sendiri dengan Kris "coba Yeol kamu potong rambut kaya Xiumin, ganteng dikit" tambahnya.
Xiumin sendiri udah nyisirin rambut pakai tangannya sendiri, walaupun ga bisa buat sensasi seperti jambul khatulistiwa. Karena rambut Xiumin sengaja ia potong pendek , katanya mau memperbaiki diri sekaligus iman.
Emang panutan sih ini.
Chanyeol langsung membuat tanda silang dengan kedua tangannya.
"Ga mau Abang ,Yah. Cukup waktu itu aja di botakin guru BK" katanya kesal mengingat kejadian dulu mencoba membuat jalan kutu di rambutnya eh kena cukur oleh Pak Yugyeom.
"Salah kamu sendiri, toh udah di bilangin masih ngeyel ini juga sekolah belum libur kan ?" Chanyeol menggeleng "Ayah bilangin ke guru dong biar rambut Abang ga di cukur lagi" pintanya.
"Ga usah Yah, biarin jadi tontonan anak sekolah" ucap Chen yang dihadiahkan tatapan tajam Chanyeol.
Udah mau keluar aja itu mata.
"Iya Yah supaya ga sok hits apalah itu ga paham lagi" tambah Lay.
Nasibmu Chanyeol.
Lee Teuk mendengus sebal "biar kaya Deddy Corbuzier sekalian, biar puas !" sehabis mengatakan itu ia langsung kembali kedalam kamar.
Ini Ayah antara ngambek atau udah males berdebat dengan anak - anaknya.
"Ngambek tuh" ucap Baekhyun beralih duduk.
"Bang Luhan nih pelopor rasa ayamnya" ucap Chen kemudian ikut kembali ke kamar.
Luhan yang tadinya diam cuma bermodalkan noyor kepala Kris merasa di sebut - sebut.
"Kok gue sih ? Woy bebek !" katanya ga terima lalu ikut nyusulin Chen, ga tau mau ngapain cuma terdengar bunyi gedebuk aja dari atas.
Chanyeol menghela nafas "gue mau tidur, jangan lupa matiin tv" katanya lalu pergi.
Suho yang duduk di sebelah Chanyeol tadi kesal "ini elo yang ngidupin tv, oy caplang !" percuma sih orangnya udah banting pintu.
"Udah deh, tidur semua sekarang. Nanti Bunda yang balik marah kita kesiangan semua" ujar Xiumin akhirnya di turutin sisa orang di ruang keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protective Brother'12✔
Fanfiction[COMPLETE✔] #2 Lee Teuk - 20052019 #10 Cinta Pertama - 17062019 #10 exok - 28062020 #1 Tao - 05082021 #1 exom - 05082021 #1 kris - 08082021 Palembang, 06juli2018 Protective Brother'12 Layra Noona