Prolog

206 23 4
                                    

Cast : Ardan Remaja = Killua zoldyck

Pagi itu Ardan dan ayahnya sedang pergi ke hutan Redwood, ini adalah ulang tahun Ardan yang ke 12, dan sudah menjadi tradisi seorang Werewolf untuk mencari dan membunuh monster pertamanya diusia tersebut.

"baiklah nak, sekarang kita sudah berada di depan hutan Redwood, ayah ingin  kamu membunuh monster level 1 saja oke?. Jangan sampai masuk terlalu dalam, karena semakin dalam kamu masuk. Maka monster juga akan semakin kuat." ucap ayah Ardan sambil mengusap kepalanya.

"baik ayah!, aku pasti akan membawa pulang monster yang akan membuatmu terkesan" ucap Ardan terkekeh dan segera berlari memasuki hutan Redwood

Ardan terus berlari menyusuri hutan dengan mengenakan celana pendek hijau tua, dan baju lengan panjang berwarna hitam.

Akhirnya aku bisa segera memasuki Miracle Academy, ucap Ardan dalam hatinya

*Miracle Academy, adalah sekolah para pemilik bakat ajaib. Namun bagi masyarakat biasa terutama manusia, mereka menyebutnya Monster Academy karena kejadian 20 tahun silam yang masih membekas dihati mereka

Tiba - tiba sekelebat bulu berwarna hitam pekat muncul dihadapan Ardan, tubuhnya yang berwarna hitam seperti seekor macan kumbang dengan ukuran tubuh harimau dan kepala seekor rubah.

"i.. Itu kan, Monster level 3, Black Phanter?!" ucap Ardan kaget yang melihat sosok monster tersebut.

Sial!, kenapa monster level 3 bisa sampai ada dipinggiran hutan. Aku harus bagaimana? Apa aku lari saja? Tidak!. Ini kesempatan yang bagus untuk mengejutkan ayahku. Batin Ardan

Ardan langsung melakukan Transformasi pertama Werewolf, otot - otot ditubuhnya mulai mengencang, kukunya menajam dan taring giginya sedikit menjadi panjang dan runcing, ditambah matanya yang berubah menjadi mata serigala dan berubah ke warna biru kehijauan.

"Ayo maju!" ucap Ardan dengan nada sombong.

*grauwwrr

Black Phanter tersebut dengan cepat melompat dan menerkam Ardan, namun serangan tersebut dapat dihindari dengan mudah olehnya sambil menundukan badan. Ardan langsung memberikan cakaran ke leher bagian bawah Black Phanter tersebut menggunakan kedua lengannya yang kuat.

Black Phanter tersebut meringis kesakitan, dan darah mulai mengucur dibagian bawah lehernya. Namun luka tersebut langsung tertutup dengan cepat.

"Regenerasinya cepat sekali!, sial aku tidak tahu kalau monster level 3 bisa sekuat ini" ucap Ardan khawatir

Black Phanter tersebut mulai mengaung dan seketika itu pula listrik berwarna hitam mengelilingi tubuhnya, sekali lagi namun dengan kecepatan yang berkali - kali lipat Black phanter tersebut menerkam Ardan.

Ardan yang tak siap menerima serangan secepat itu, menerima serangannya mentah - mentah, leher Ardan dengan mudah diterkam oleh Black Phanter tersebut.

"ghackkk!" Teriak Ardan kesakitan

"sialan mati kau!" teriak Ardan sambil menendang tengkuk Black Phanter tadi, dan berhasil melepaskan dirinya dari gigitan Black Phanter tersebut.

Sial, lukaku terlalu parah, bagaimana caranya aku mengalahkan monster tersebut?, darah terus menerus mengalir dari leher Ardan, tubuhnya mulai lemas dan kaku tak bisa digerakan.

Apa aku akan mati disini ya?, padahal aku ingin sekali masuk Ke akademi itu. Batin ardan

tubuhnya yang sempoyongan akbirnya terjatuh dan bersandar kepohon.

Black Phanter yang dari tadi mengawasi gerak gerik Ardan, langsung menerkamnya kembali ketika dia melihat tubuh Ardan yang tak berdaya.

*Grawrrrrr

Kenapa tiba tiba Dingin sekali? Kenapa aku tidak merasakan sakit?.
Oh!, apakah sekarang aku sudah mati?

Pandangan Ardan Mulai Hitam dan dirinya hanya sendiri didalam kegelapan tersebut.

"Apakah kau ingin kekuatan lebih" ucap seseorang dengan nada berat

Ardan yang kaget langsung berbalik dan melihat sesosok serigala besar dengan bulu berwarna putih bersih yang tingginya sekitar 2,5 Meter.

"si.. Siapa kau?" tanya Ardan gemetar ketakutan

"aku?, aku adalah roh penjagamu. Apa kau tidak diberitahu oleh keluargamu, jika seorang werewolf lahir. Maka akan terlahir juga Roh penjaganya"

"aku tahu, tapi aku belum pernah mendengar ada roh serigala putih" ucap Ardan bingung

"HAHAHAHAHA, sepertinya dunia ini sudah lupa dengan sejarah. Hey nak! Apa kau ingin hidup?" tanya serigala tersebut dengan nada serius

"mau! Tentu aku mau, aku ingin masuk ke Miracle Academy seperti yang dilakukan ayahku dulu!" ucap Ardan dengan tegas

"kalau begitu kemarilah, dan berjanjilah jika kau hanya akan menggunakan kekuatanku untuk hal yang baik" serigala tersebut mengisyaratkan dengan menundukan kepalanya

Serigala putih besar itu duduk dan memberikan dahinya kedepan Ardan

"Berjanjilah nak, dan jangan ingkari janji tersebut. Jika kau bersedia maka letakan telapak tanganmu ke dahiku" ucap Serigala tersebut

"Ba-Baik!," ucap Ardan gugup " Aku berjanji hanya akan menggunakan kekuatan ini untuk hal baik dan tidak pernah menggunakannya untuk kejahatan" ucap Ardan masih gugup dan meletakan telapak tangannya di dahi serigala tersebut.

Ketika Ardan menempelkan telapak tangannya, Ardan merasakan panas yang teramat sakit dibagian bahu kanannya.

Saat rasa sakit itu hilang muncul tato simbol seorang werewolf dibahu kanan Ardan

"i-ini..?"

"kau benar, itu adalah simbol dari perjanjian kita. Tato tersebut akan menjadi bukti bahwa sekarang kau adalah majikanku" ucap serigala tersebut

"sebelum kau sadar, izinkan aku membereskan masalahmu." ucap serigala tersebut

Ardan tiba - tiba sadar, namun tubuhnya bergerak sendiri, dia sekarang seperti sedang menonton dirinya dari balik layar.

Tubuh Ardan yang sedari tadi dicabik - cabik oleh Black Phanter dan menerima banyak luka, tapi dengan cepat luka - luka ditubuhnya menutup. Rambut Ardan yang tadinya hitam mulai berubah menjadi putih, dengan kecepatan yang bahkan mata ardan tak bisa melihatnya. Tiba - tiba tubuh Black Phanter tadi langsung terpisah dengan kepalanya.

*Slash*

"tugasku sekarang sudah selesai, kini kau bisa kembali pulang. Sebelum aku tidur, ingatlah jika aku tidak akan selalu ada untuk melindungimu. Tapi kekuatanku akan selalu mengalir didarahmu" ucap Serigala tersebut dengan nada rendah,

Beriringan dengan suara serigala yang menghilang, pandangan Ardan juga ikut menghilang dan kembali ke tubuh aslinya.

"ini.. ini... INI LUAR BIASA!!!" teriak Ardan sambil melompat - lompat bahagia dengan pakaian yang sudah compang camping.

Ardan : Monster AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang