Ardan (POV) :
Aku harus segera sampai ke kota Akarta, ujian untuk masuk akademi akan diadakan dua minggu lagi. Kira - kira aku akan memakan waktu 3 minggu jika harus menaiki kereta kuda.
"Baiklah!, aku akan pergi kesana dengan berlari menyusuri hutan agar lebih cepat" ujarku sambil meregangkan tubuhku dan melakukan pemanasan kecil
Aku mencoba mengeluarkan sihir petir yang diajarkan ibuku, perlahan muncul percikan - percikan petir disekujur tubuhku, yang membuatku menjadi lebih ringan.
Aku mencoba menggabungkannya dengan transformasi pertama menjadi werewolf.
Hasilnya?
Aku bisa merasakan otot - otot tubuhku mengencang, bahkan lebih kuat dibandingkan saat aku melawan Black Phanter dulu. Dengan secepat yang kubisa aku menyusuri hutan dan memotong jalan menuju kota Akarta.
Berbeda dengan hutan Redwood, hutan yang kumasuki sekarang, hanyalah hutan belantara biasa. Jarang sekali muncul monster level tinggi disini.
Lagipula sekarang aku tidak lagi bertarung dengan tangan kosong. Karena sekarang aku memiliki dua buah dagger dari baja hitam pemberian ayahku, dagger ini juga sudah diberi mantera penguatan dan percepatan oleh ibuku.
"hehe, aku tidak sabar mencoba senjata baruku ini" ucapku dalam hati
Tak lama kemudian muncul beberapa slime berwarna biru dihadapanku
"waktu yang tepat!" ujarku langsung melompat dan mengaliri kedua daggerku dengan sihir petir
*slash
*swoosh
*crot
Semua slime dihadapanku hanyalah monster berlevel 1, aku bisa membunuhnya dengan cepat ketika menebas dan menusuk inti core mereka.
Selama perjalanan ke kota Akarta aku bertemu berbagai monster, mulai dari slime, beruang sampai buaya. Tentunya aku tak ingin menyia-nyiakan hal tersebut. Kukalahkan semua monster tersebut dan kuambil semua inti core mana mereka
Fyi : inti core mana disini adalah sebuah kristal yang hanya bisa didapatkan dengan membunuh monster, kristal ini sangat berguna untuk dijadikan berbagai alat sihir. Sehingga harga inti core mana berkualitas tinggi sangatlah mahal
*****
Seminggu sudah berlalu, sekarang aku sedang berada di sebuah penginapan. Aku menyewa kamar ini setelah menjual inti mana yang kudapatkan ke seorang pedagang keliling.
Bukan sebuah kamar yang layak, bahkan mungkin lebih mirip kandang kuda. Ini lebih baik ketimbang tidur diluar, lagipula aku tidak ingin membuang uangku hanya untuk tidur ditempat yang nyaman.
Total uangku sekarang hanya tinggal 1 koin perak 50 perunggu
1 koin platinum = 100 emas
1 koin emas = 100 perak
1 koin perak = 100 perunggu"haaah..., aku rindu masakan ibuku"
Hanya tinggal menyebrangi dua desa lagi sampai aku akhrinya tiba di Miracle Academy. Aku tidak tahu kenapa masyarakat banyak yang menyebut akademi itu dengan sebutan Monster Academy..
"Yah, lagipula itu bukan urusanku." gumamku ketika sedang bermeditasi, aku langsung tidur setelah selesai melakuakan jadwal latihan dari ayahku.
*Esok Harinya
Sebelum pergi, aku membeli sarapan seharga 5 perunggu di penginapan tersebut, hanya roti gandum dengan selai yang bahkan aku tidak tahu terbuat dari apa. Rasanya tidak terlalu enak tapi masih layak untuk dimakan.
Kali ini aku, sengaja memilih jalur hutan berharap bertemu monster untuk mendapatkan uang tambahan, dengan menjual inti core mana. Sebenarnya bagian tubuh monster juga bisa dijual, hanya saja aku tidak ingin mengotori pakaianku sebelum ujian masuk akademi karena memikul mayat monster.
Setelah beberapa jam berlari, aku akhirnya sampai desa terakhir, disana ramai sekali orang yang ingin memasuki kota Akarta, karena untuk memasukinya kita akan diperiksa satu persatu dan harus membayar pajak sebesar 1 koin perak!
"sialan ini namanya perampokan" ujarku kesal
Aku menjual semua hasil buruanku yang hanya laku sekitar 1 koin perak, itu karena aku hanya bertemu sedikit monster dihutan.
Setelah menjual semua hasil buruan, aku ikut mengantri bersama yang lain. Pemandangan yang kulihat adalah tembok besar dengan gerbang kayu dilapisi pilar besi, tembok besar tersebut terlihat sangat kokoh.
"Aghhhhh Sial!, sial sial sial sialannnnn!" teriak orang didepanku ketika diminta membayar pajak
"cepat bayar 1 koin perak, jika kau ingin masuk." ucap penjaga gerbang tegas
Penjaga gerbang tersebut membawa pedang di pinggang dan tameng di lengan kirinya, ditambah armor full body berwarna abu yang membalut tubuhnya memberikan kesan kokoh dan kuat.
"se-sepertinya aku habis dicopet, tolong izinkan aku masuk pak. Aku ingin mendaftar ke Miracle Akademi" ujar pemuda dengan rambut coklat tersebut sambil memohon - mohon pada penjaga gerbang tersebut.
"tidak ada uang, tidak boleh masuk, Selanjutnya!" tegas penjaga gerbang itu mengacuhkannya
Pemuda tersebut hanya bisa murung dan membungkukan badannya berbalik pergi, untuk sesaat dia melihatku.
"kau!, kau, apakah kau juga ingin mendaftar masuk Miracle Akademi?" tanyanya sambil memgang kedua bahuku dengan mata berbinar penuh harap
"y-ya?, baga-" belum sempat selesai kujawab dia langsung memotong
"tolong pinjami aku 1 koin perak!, kumohon aku datang dari jauh hanya untuk menjadi murid disana. Aku tidak bisa kembali begitu saja" ucapnya meminta dengan tatapan penuh harap
"a-anu... Be-" lagi lagi dia memotong sebelum aku sempat selesai bicara
"terimakasih! Terimakasih!, pasti akan kuganti ayo kita masuk bersama ujarnya merangkul bahuku
"haaah" dengan pasrah aku membayar 2 koin perak dan hanya menyisakan uang 45 perunggu didompetku.
Kami berdua langsung memasuki gerbang tersebut, pemandangan yang kami lihat berdua sungguh menakjubkan. Biasanya yang kulihat adalah pepohonan dan rumput, tapi kini ada bangunan megah nan tinggi yang berada dihadapanku.
Tepatnya ditengah kota, tidak sia - sia perjalananku seminggu lebih berlari untuk belajar dan menjadi murid disana.
"Lu-Luar Biasa!" ucap pemuda disampingku
"ayo kita langsung kesana" ajaknya menarik lenganku dengan paksa
"ngomong - ngomong siapa namamu?" tanyanya sambil berlari
"namaku Ardan, Ardan Leonheart!"
" namaku Adam Wolford, senang berkenalan denganmu!" ucapnya gembira
"tu-tunggu, kau bilang Leonheart??" tanya Adam bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ardan : Monster Academy
FantasyArdan adalah anak yang lahir dikeluarga werewolf dan penyihir. Dia hasil dari keluarga yang menyimpang, bagaimanakah kisah Ardan yang seorang setengah penyihir dan werewolf? Miracel Academy atau yang biasa disebut Monster Academy adalah tempat berku...