Merah
Di malam yang dingin, gelap dan sunyi..
Ditemani kain wol yang tebal menutupi tubuh kurus ini..
Tak ada yang dapat diceritakan..
Dan tak ada pula yang dapat di dengar..Terang?
Ada apa itu?
Asap?
Oh tidak! Si jago merah melahap rumah lagi?
Mengapa bisa terjadi?
Siapa yang ceroboh?Seketika, ku hempaskan kain wol itu..
Ku berlari sekencang-kencangnya..
Rasa penasaranku begitu besar..
Rumah siapa yang telah dilahapnya itu?Dia..
Benarkah itu dia?
Oh, Tuhan..
Betapa malang nasibnya..
Mengapa kau timpakan cobaan yang bertubi-tubi padanya?
Seorang pemuda yang mencoba mandiri..
Namun, rasanya kemandirian itu membuatnya benci..
Benci akan dirinya yang tak berarti..Si merah itu..
Apa maunya?
Siapa dalang dibalik ini semua?
Sekali saja jika ku menemukannya..
Ku benar-benar akan menghabisinya.Rabu, 26 Juni 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutu Kata Tak Terkutuk #wattys2020
PoesíaKumpulan puisi dan kata mutiara yang menggambarkan suasana hati, pikiran, perasaan dan perilaku manusia. Dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari maupun khayalan semata. Mengandung unsur senyawa dan oksigen yang dapat membantu para pembaca agar tetap...