Keynal menatap takjub pada cara makan seorang Veranda. Yaitu seorang Aktris papan atas yang sudah memiliki nama besar di tanah air. Bahkan, ia yakin tidak ada masyarakat Indonesia yang tidak tau namanya. Gadis cantik dengan sejuta pesona itu selalu menghiasi layar kaca pemirsa.
Iklan nya bermunculan di mana saja, baik itu di tivi, media cetak. Menjadi salah satu brand ambasador alat kecantikan terkenal di seluruh negara. Masuk top 100 wanita tercantik di dunia.
Seharus nya gadis itu bisa menjaga pola makan sebagai publik figure. Tapi, sekarang yang ia lihat singguh berbeda.Jessica Veranda Hakim makan berat di jam yang tidak seharusnya. Di tambah lagi dengan sangat lahap. Namun, siapa saja yang melihat gadis itu makan pasti akan merasa lapar. Ingin ikut makan bersama gadis cantik tersebut.
"Nona belum makan ya ?" Tanya Keynal hati-hati.
"Sudah, tadi sebelum datang ke sini aku makan nasi goreng" jawab Veranda setelah menelan ayam bakarnya.
Keynal langsung kembali di buat takjub. Memandangi gadis di depannya dengan tidak percaya kalau melihat postur tubuh langsing Ve gadis itu sudah menghabiskan setengah loyang pizza, satu porsi ayam bakar plus nasi dan satu porsi pasta.
Ia tidak berhenti menggumamkan kata wah dalam hati.Pukul dua belas malam, Ve masih betah di rumah Keynal. Tidak terlihat jika gadis itu ingin pulang. Membuatnya semakin was-was. Ia takut jikalau ada yang memergoki mereka berdua secara diam-diam. Ia tidak yakin, kalau tidak ada yang mengikuti gadis itu.
Ve tidak mungkin bepergian sendiri, akan selalu ada pengawal di belakang nya."Key, percaya deh gak ada yang ngikutin aku." Ucapnya seolah mengetahui kegelisahan pria itu.
"Bagaimana Nona tau?"
Veranda berdecak kesal, karena Keynal lagi-lagi masih menggunakan embel Nona untuk nya. Ia akan biasa aja dan merasa terhormat jika anak buah atau orang lain yang memanggilnya begitu. Tapi, ia akan selalu kesal jika Keynal yang memanggilnya seperti itu. Ia merasa kan dinding tinggi di antara ia dan Keynal dengan embel tersebut.
"Jujur deh, kamu juga menyukai ku?" Ujar Ve menatap Keynal.
Pria terkesiap, dan kemudian secepat mungkin menghindari tatapan Ve. Membuat gadis itu tersenyum penuh kemenangan.
"Ti.tidak " jawabnya terbata.
"Nenek buta juga tau kalau kamu baru saja berbohong!" Ketus Ve mendengus malas.
Keynal menelan ludah nya sendiri. Merasa tidak nyaman kalau sudah membahas soal perasaan dengan wanita di sebelah nya itu.
"Nona tidak mau pulang ?".
"Hei! Kamu mengusir ku ?" Respon Veranda kesal."Bu.bukan begitu. Ini sudah tengah malam. Saya takut, orang rumah Nona curiga karena -"
"Aku biasa gak pulang, jadi gak usah khawatir. Bahkan aku jarang berada di rumah. Mereka juga tau kesibukkan ku.!" Jawab Ve dengan kesal.
Keynal menghembuskan napas berat nya. Sungguh mulai frustasi menghadapi Veranda sekarang. Ah. Tidak! Ia selalu di bikin frustasi dan gugup jika menghadapi si superstar satu ini. Ia lebih mending di suruh menyelematkan sandera dari teroris dari pada harus duduk berdua di ruang kosong dengan Veranda.
Jantungnya berdebar kencang saat tiba-tiba Ve menjatuhkan kepala di bahu nya. Dan menggenggam tangan nya.
"Aku tau ketakutan kamu " ujar Ve dengan nada lirih. "Dan jujur aku juga tidak mau membuat kan dalam kesulitan. Tapi, aku benar-benar jatuh cinta sama kamu, Key " lanjut Veranda.
"Kenapa bisa ?" Tanya Keynal dengan nada hati-hati.
Ve mengindikkan bahu nya, kemudian menaruh dagunya di bahu Keynal menatap wajah samping Keynal yang terlihat tampan.
Jika, tentara lain memiliki kulit gelap karena sering terbakar matahari. Namun Keynal tidak. Meski tidak bisa di katakan putih juga. Namun, pria itu selalu terlihat menarik untuk di pandangi dalam jarak dekat. Garis wajah menawan dan juga bibir nya yang seksi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Anak Jendral
Fanfiction"Aku mencintai mu " "Maaf " Key menunduk dalam, ketika mendengar pernyataan cinta gadis di depannya. "Kenapa minta maaf ?" "Saya tidak tau harus menjawab apa ?" Jawab Key dengan nada canggung. Ve menghela napas berat, melirik kesal pada pria tamp...