Seharian ini Veranda terlihat tidak tenang, ia terus mengingat percakapan sang Mama tadi pagi. Dan membuat sama sekali tidak fokus dengan pekerjaan. Ia sampai melakukan tag berkali dalam beberapa scene.
Ia benar-benar kepikiran Keynal yang entah di mana dan sedang apa. Dan juga memikirkan cara bagaimana agar pria itu tidak bertemu dengan gadis yang akan di jodohin Mama dengan kekasih nya itu. Sungguh miris kisah cinta nya, bagaimana mungkin sang Mama menjodohkan pria yang di cintai anak nya dengan wanita lain ?.
Veranda menghela napas beratnya, menatap layar ponsel dengan bosan. Sejak pagi tadi, tidak ada notif apapun dari Keynal. Membuatnya semakin kesal dan frustasi nya. Ingin sekali ia minggat dari lokasi dan menghampiri Keynal yang entah dimana.
Ia benar-benar menjadi sangat kesal dengan pria itu. Rasanya ingin sekali meremas wajah tampan Keynal sekarang.
"Ve " sebuah panggilan membuyarkan lamunan nya. Ve menoleh ke arah kiri nya, di mana seorang pria tampan berdiri dengan senyuman manis namun malah membuat Ve ingin muntah melihat nya.
"Aldi, ada apa ?" Tanya Ve masih berusaha untuk beramah tamah dengan lawan main nya.
"Cuma mau ngobrol aja, mas Anton nyuruh kita untuk lebih banyak menghabiskan waktu berdua untuk membangun cemistri untuk film ini. Ya, walau bergenre Action tapi, ada kisah romansa nya juga." Jawab Aldi padanya.
Ve hanya memutar malas bola matanya, ia tau benar kalau itu hanya akal-akalan pria bajingan di depan nya itu. Bukan lagi sebuah Rahasia kalau Aldi Arsyad suka memanfaatkan lawan main nya. Berkencan dengan lawan main sudah menjadi gosip yang membosankan tentang pria itu.
Perawakan Aldi memang sangat menjanjikan, tampan, gagah, macho, tinggi dan juga bermulut sangat manis. Sehingga banyak cewek-cewek yang rela jatuh dalam pelukkan Aldi. Baik dari kalangan biasa atau selebriti. Tapi, sayang ia bukan lah cewek bodoh yang akan melemparkan diri untuk di santap oleh buaya darat. Dan, dia sama sekali tidak pernah tertarik dengan Aldi.
Ia hanya rela melemparkan diri untuk di santap kekasih nya, bukan pria lain. Terlebih lagi buaya seperti Aldi.
"Oh ya?. Sorry soalnya Mas Anton gak bilang apa-apa sama gue " jawab Veranda dengan acuh tidak acuh.
Aldi tersenyum kecil melihat sikap Ve padanya. Ia sudah lama menyukai gadis cantik itu, dan baru memiliki kesempatan untuk jadi pasangan di film ini. Dan saat pertama tau kalau Ve yang menjadi lawan main nya, ia sangat senang. Ia bisa dekat dengan Ve, dan mungkin akan menjadikan Ve kekasih nya dalam waktu dekat ini.
Sekarang ia masih usaha, karena sikap Ve sangat cuek. Tapi, ia sangat menyukai sikap jual mahal Veranda padanya. Membuatnya semakin tertarik dan penasaran dengan gadis cantik yang selalu menjadi incaran para pria dari berbagai kalangan."Bagaimana kalau nanti malam kita dinner, ?. "
"Haa.. sorry, gue ada pemotretan entar malam. "
"Selesai jam berapa ?"
"Belum tau,"."Gue tungguin deh " kekeh Aldi.
"Gak usah, lagian biasanya setelah bekerja aku tidak berminat keluar" jelas Veranda memberi alasan."Oh,oke. Gue harap lain kali loe mau ngeluangin waktu sama gue " ujar Aldi.
Ve hanya mengangguk kosong, dan pria itu pun pergi meninggalkan nya. Ia hanya melirik tidak suka pada Aldi dan kemudian kembali menekuni naskah nya.
***
Pertemuan antara menteri keamanan dengan Kedubes Itali berlangsung cukup lama rupanya. Setelah melakukan rapat negara, mereka melanjutkan lagi acara makan bersama.Keynal masih dengan setia mengawal Pak Irwandi yang menjabat sebagai menteri keamanan. Bersama dengan keluarga beliau.
Ia masih berdiri dengan tegap di belakang keluarga Irwandi yang tengah mengobrol dengan seru bersama Kedubes Itali itu. Seperti nya keduanya adalah teman lama, karena sejak awal bertemu mereka terlihat akrab dan sangat bersahabat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Anak Jendral
Fanfiction"Aku mencintai mu " "Maaf " Key menunduk dalam, ketika mendengar pernyataan cinta gadis di depannya. "Kenapa minta maaf ?" "Saya tidak tau harus menjawab apa ?" Jawab Key dengan nada canggung. Ve menghela napas berat, melirik kesal pada pria tamp...